Suar.ID - Sekitar dua bulan lalu, di Subang, Jawa Barat terjadi pembunuhan sadis di mana dua jasad yang diketahui bernama Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan bertumpuk di bagasi mobil Alphard pada Rabu (18/8/2021).
Hingga kini, baik pelaku dan motifnya belum bisa diungkap pihak kepolisian.
Terkait kasus itu, baru-baru ini seorang saksi menyampaikan kepada publik bahwa dirinya sempat melihat terduga pelaku sedang mengendarai mobil Alphard itu dan seperti ingin keluar dari TKP atau rumah korban.
Dia menyebut dirinya melihat mobil Alphard itu ketika dirinya berada di dalam angkot dan tiba-tiba angkot tersebut berhenti di dekat TKP.
"Pas nengok ke depan ada mobil parkir, mobil Alphard," katanya dalam kanal Youtube Indra Zainal Chanel, Selasa (26/10/2021).
Saksi yang disebut sebagai Mang S ini juga diketahui juga berstatus sebagai saksi dan sudah pernah diperiksa oleh kepolisian.
Kejadian itu terjadi sekitar pukul 06.30 WIB di saat saksi hendak berangkat kerja.
Mobil tersebut dikatakan melakukan parkir cukup lama, bahkan kemampuan parkirnya diremehkan oleh sopir angkot yang kesal menunggu.
Dia bahkan mengatakan sopir angkot itu sempat mencoba berinteraksi dengan terduga pelaku.
"Agak lama (berhentinya), sopirnya sambil bilang (kepada pengemudi mobil Alphard), kamu bisa bawa mobil enggak?" kata dia menirukan ucapan sopir angkot tersebut.
Baca Juga: DNA Tertinggal di TKP, Akhirnya Terbongkar Peran Lain Danu dalam Tragedi Pembunuhan Subang
Saat itu dia mengaku tidak terlalu fokus kepada pengemudi mobil yang diduga merupakan pembunuh itu.
Namun, dia tahu persis bahwa mobil tersebut mundur dari TKP dan mengarah ke jalan raya.
Hal itulah yang dikeluhkan supir angkot karena menghalangi jalannya untuk lewat.
"Mobilnya kalau enggak salah itu lagi mundur, dari rumah mundur ke belakang (ke arah jalan)," katanya.
Mang S juga tidak mengetahui dengan pasti apa yang akan di lakukan terduga pelaku itu.
Yang ia lihat, terduga pelaku hanya mengeluarkan mobil di TKP dan memarkirkannya di pinggir jalan.
Kaca mobil Alphard yang dikendarai terduga pelaku pun disebut tidak ditutup sepenuhnya.
"Kalau diperkirakan itu cuma 3/4 dari atas, cuman saya enggak fokus ke depan, saya fokus ke HP," katanya.
Penumpang angkot pada saat itu, menurutnya hanya dia sendiri sehingga tidak banyak saksi yang bisa dikonfirmasi terkait pernyataannya.
Namun dia yakin bahwa supir angkot itu melihat terduga pelaku, karena dia sempat memaki terduga pelaku itu karena kemampuan mengemudinya.
"Kaya orang belajar gitu (cara mengemudinya), jadi agak lama, kalau orang bisa parkir pasti enggak akan lama," katanya.
Untuk diketahui, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Sejak itu, kasus ini belum terungkap dan belum diketahui siapa yang menjadi pelaku pembunuhan tersebut.
Tim gabungan juga sudah dikerahkan mulai dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Bareskrim Polri menyatakan membantu penyelidikan kasus ini.
Kronologi penemuan jasad dimulai ketika suami Tuti, Yosef diketahui merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.
Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.
Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya Yoris, dan kakak Tuti, Ida.
Polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.
Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini tidak bermotif pencurian dan merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.
Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Akses masuk ke rumah TKP juga tidak ada tanda-tanda kerusakan, karena itu disimpulkan bahwa ada dugaan bahwa pelakunya adalah orang dekat korban.
Hingga kini sudah 54 orang diperiksa sebagai saksi, bahkan sejumlah saksi diperiksa menggunakan alat tes kebohongan.
Selain itu pihak kepolisian juga sudah dua kali melakukan autopsi pada jasad korban.