Suar.ID - Amandel disebabkan oleh partikel makanan, bakteri, dan lendir yang terperangkap di kantong kecil di amandel.
Partikel dan bakteri sering terperangkap dari kebersihan mulut yang kurang baik.
Ketika bahan tersebut menumpuk, akan timbul rasa nyeri dan pembengkakan.
Bagi yang memiliki batu amandel dan ukurannya kecil, ada beberapa pengobatan alami yang bisa dicoba.
Bakteri dan infeksi adalah masalah utama di balik amandel sehingga pengobatan antibakter dan anti-inflamasi dapat membantu mengatasinya.
Dilansir dari Healthline, berikut adalah 7 obat herbal amandel:
1. Cuka sari apel
Cuka sari apel dapat dijadikan sebagai obat herbal amandel. Caranya, encerkan cuka sari apel dengan air dan gunakan untuk berkumur.
Cuka dipercaya mampu memecah batu karena kandungan asamnya.
2. Bawang putih
Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa bawang putih memiliki sifat antibakter, antijamur, dan antivirus.
Dengan demikian, bawang putih mampu melawan pertumbuhan bakteri dan infeksi.
3. Minyak esensial
Beberapa minyak esensial memiliki sifat antibakter dan anti-inflamasi, seperti minyak serai dan minyak mur.
Minyak esensial tersebut mungkin dapat membantu mengurangi dan mengatasi batu amandel.
Cara menggunakannya, encerkan minyak esensial dalam minyak pembawa. Letakkan satu atau dua tetes pada sikat gigi.
Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan setiap minyak esensial.
4. Garam
Sebuah studi menunjukkan bahwa berkumur dengan air garam adalah pengobatan yang efektif untuk mengatasi luka di mulut.
5. Apel
Apel juga bisa dijadikan sebagai obat herbal amandel.
Kandungan asam dalam apel mampu membantu melawan bakteri di batu amandel.
6. Yogurt
Yogurt merupakan makanan yang sangat sehat yang kaya akan probiotik.
Kandungan ini mungkin bisa menangkal bakteri penyebab batu amandel.
7. Wortel
Mengunyah wortel mampu membantu meningkatkan air liur dan produksi proses antibakteri alami.
Ini dapat membantu mengurangi atau mengatasi amandel.
Jika pengobatan alami ini tidak berhasil atau gejala amandel dirasa semakin mengganggu, segera periksakan pada dokter untuk penanganan lebih lanjut.