Suar.ID - Untuk urusan menstruasi, kita tak jarang mendengar beragam mitos yang dikaitkan dengan fenomena biologis pada tubuh wanita ini.
Darah menstruasi sering dikaitkan dengan beragam hal, seperti obat jerawat termasuk darah kotor.
Banyak pula yang masih ragu apakah mitos tersebut benar-benar teruji secara ilmiah atau sekedar isapan jempol belaka.
Kini, sudah banyak penjelasan tentang beragam mitos menstruasi yang disebarluaskan ke publik.
Edukasi semacam ini perlu digencarkan agar remaja putri tidak lagi melanggengkan beragam mitos menstruasi yang tidak terbukti secara ilmiah.
Berikut ini beberapa makna mitos menstruasi yang kerap kita dengar dan penjelasan ilmiahnya.
Simak terus ya!
Dilansirkompas.com, berikut ini beberapa mitos menstruasi yang langgeng dari masa ke masa:
1. Saat menstruasi dilarang keramas
Larangan untuk tidak boleh mencuci rambut ketika sedang haid atau menstruasi sepertinya masih sering kita dengar sampai hari ini.
Namun menurut para dokter, larangan ini adalah salah atau mitos saja.
"Rambut dan kulit lebih berminyak ketika menstruasi, mandi dan mencuci rambut justru sangat dianjurkan untuk dilakukan," kata dr Sandeep Nanwani MMSc dari United nations Population Fund (UNFPA).
2. Makan Nanas dan Minum Soda untuk Melancarkan Haid
Sandeep menegaskan, anjuran untuk makan nanas atau minum minuman bersoda untuk membantu memperlancar menstruasi adalah keliru atau mitos saja.
"Darah menstruasi keluar karena adanya kontraksi pada rahim. Makanan tidak akan berpengaruh pada kontraksi tersebut," kata Sandeep dalam diskusi daring Webinar 1: Let's Talk About Sex dalam rangkain series #HarusDibahas oleh Reprodukasi, Jumat (20/11/2020).
Sehingga tidak terbukti bahwa nanas dan soda adalah cara terbaik untuk memperlancar aliran darah haid.
3. Darah menstruasi adalah darah kotor
Karena sebagian agama dan kepercayaan biasanya melarang wanita yang sedang haid untuk beribadah, akhirnya darah menstruasi kerap dilabeli sebagai darah yang kotor.
Sandeep megatakan, menstruasi bukanlah darah kotor, dan darah tersebutbagian yang normal dari tubuh perempuan.
"Remaja perempuan yang sedang menstruasi tidak kotor dan tidak perlu dijauhi," ucap dia.
4. Darah haid digunakan untuk obat jerawat
Mungkin Anda pernahmendengar nasehat atau bahkan pernah menjadi salah seorang yang mencoba menggunakan darah menstruasi, sebagai masker untuk mengobati jerawat di wajah Anda.
Jika pernah demikian, sebaiknya tidak perlu Anda lakukan lagi, karena itu hanyalah mitos.
Dikatakan Sandeep, darah justru media yang baik untuk perkembangbiakan bakteri dan mikroorganisme lainnya.
"Menggunakan darah menstruasi sebagai masker wajah, justru akan membuat wajah lebih mudah terkena bakteri yang dapat menyebabkan jerawat," tegasnya.