Suar.ID - Siklus menstruasi merupakan indikator dari kesehatan wanita.
Menstruasi biasanya terjadi setiap 21-35 hari dan berlangsung selama dua hingga tujuh hari.
Ini adalah proses hormonal yang dialami tubuh wanita setiap bulan setelah pubertas hingga menopause untuk mempersiapkan kemungkinan kehamilan.
Baca Juga: Dilarang Makan Nanas saat Menstruasi, Mitos atau Cuma Fakta Sih?
Namun, tidak setiap wanita mengalami siklus menstruasi yang teratur dan bahkan ada yang melewatkan menstruasi sampai beberapa bulan.
Telat haid dapat terjadi ketika hormon tidak seimbang, perubahan hormonal di masa menjelang menopause, dan latihan fisik tertentu.
Jika telat haid atau siklus haid yang tidak teratur terjadi di masa pubertas atau menjelang menopause, tidak perlu melakukan perawatan untuk mengatasinya.
Namun, jika terjadi di masa reproduksi, perawatan tertentu mungkin dibutuhkan agar haid lebih teratur.
Penyebab telat haid
Dilansir dari Medical News Today, 3 Desember 2020, sejumlah faktor dapat meningkatkan kemungkinan telat haid dan sebagian besarnya berkaitan dengan produksi hormon.
Perubahan siklus hidup yang memengaruhi keseimbangan hormon adalah pubertas, menopause, kehamilan, persalinan, dan menyusui.
Misal, pada masa pubertas, tubuh mengalami perubahan yang signifikan.
Dibutuhkan beberapa tahun bagi estrogen dan progesteron untuk mencapai keseimbangan.
Hal ini menyebabkan sering terjadi telat haid dan siklus haid tidak teratur selama masa pubertas.
Perubahan lain yang terkait dengan haid tidak teratur adalah perubahan berat badan yang ekstrem, stres, gangguan makan, dan latihan ketahanan.
Cara mengatasi telat haid bisa berbeda-beda, bergantung pada faktor yang menyebabkannya.
Namun, ada beberapa cara yang dapat dicoba untuk mengatasi telat haid. Dilansir dari Healthline, 7 Maret 2019, berikut adalah 5 cara mengatasi telat haid menurut sains.
1. Latihan yoga
Yoga telah terbukti menjadi cara yang efektif untuk berbagai masalah haid.
Selain itu, yoga juga dapat mengurangi nyeri haid dan gejala emosional yang terkait dengannya.
Sebuah studi di tahun 2013 yang melibatkan 126 peserta menemukan bahwa latihan yoga selama 35 hingga 40 menit setiap 5 hari seminggu dapat mengatasi kadar hormon yang terkait dengan haid tidak teratur.
2. Jaga berat badan
Perubahan berat badan yang drastis dapat memengaruhi siklus haid.
Jika mengalami obesitas, penurunan berat badan dapat membantu memperbaiki siklus haid.
Selain itu, penurunan berat badan yang ekstrem atau kekurangan berat badan juga dapat menyebabkan telat haid.
Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui target berat badan yang sehat dan cara diet yang tepat.
3. Olahraga teratur
Olahraga secara teratur dapat mengatasi masalah haid, termasuk siklus haid yang tidak teratur.
Hasil dari uji klinis baru-baru ini menunjukkan, olahraga secara efektif dapat mengobati dismenore primer.
Dalam penelitian tersebut, 70 mahasiswa dengan dismenore primer melakukan latihan aerobik selama 30 menit setiap 3 hari seminggu.
Hasilnya, mereka yang rutin melakukan olahraga melaporkan rasa sakit yang lebih jarang terkait dengan periode menstruasi.
4. Konsumsi jahe
Jahe dapat digunakan sebagai pengobatan rumahan untuk mengatasi telat haid, meski belum ada bukti ilmiah kuat yang mendukungnya.
Sebuah penelitian terhadap 92 wanita dengan haid tidak teratur menunjukkan, suplemen jahe dapat membantu mengurangi jumlah darah yang hilang selama haid.
5. Konsumsi kayu manis
Kayu manis sepertinya bermanfaat untuk berbagai masalah haid.
Selain itu, kayu manis juga terbukti secara signifikan mampu mengurangi nyeri haid.
Sebuah studi di tahun 2014 mengatakan, kayu manis dapat mengatur siklus haid lebih teratur dan merupakan pilihan pengobatan yang tepat untuk sindrom ovarium polikistik.