Suar.ID - Aksi seorang wanita yang terekam CCTV di Jawa Barat, membuat geger publik.
Melansir dari GridPop.ID, wanita itu terlihat dengan tenang meletakkan kantong plastik merah di depan mobil yang diparkir.
Kepala RT setempat, Abi Fika mengatakan, lokasi kejadian dekat dengan SMK Bakti Mandiri, Jalan Bintara 9, Kota Bekasi.
Dalam CCTV, terlihat wanita itu meletakkan bungkussan berwarna merah dengan gerak-gerik yang cukup mencurigakan.
"Orang pertama yang menemukan bungkusan mencurigakan sekitar pukul 14.00 adalah satpam," kata Abi Fika saat dikonfirmasi.
Warga kemudian mencoba memeriksa isi bungkusan merah tersebut dan terkejut saat melihat isinya.
"Saat bungkusan dibuka, ternyata berisi mayat bayi, pada pukul 14.15 WIB mereka pun langsung menghubungi polisi," ujarnya.
Abi menjelaskan, aksi pembuangan bayi itu terekam kamera CCTV yang ada di sekolah.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bekasi Kota Iptu Arfa mengatakan, identitas tersangka yang diduga membuang jenazah bayi tersebut adalah seorang warga berusia 30 tahun asal Garut, Jawa Barat.
"Sementara tersangka mengaku sebelum melahirkan bayinya dia telah putus dari pasangannya," kata Arfa.
Arfa belum bisa memastikan secara detail apakah jenazah bayi yang dibuang itu merupakan hasil perselingkuhan.
Bayi malang itu, lanjutnya, diketahui meninggal saat lahir sekitar dua atau tiga hari sebelum dibuang di pinggir jalan.
"Menurut keterangan tersangka, bayi itu lahir sekitar 2-3 hari yang lalu (sebelum dibuang), dan sebelum dibuang dikemas dalam kantong plastik terlebih dahulu," katanya.
Polisi masih menyelidiki motif dan tindakan tersangka yang membuang bayinya sendiri di pinggir jalan.
"Orangnya seperti kebingungan, mereka tampak bingung ketika kami bertanya, mungkin depresi."
"Akan tetapi kami masih menyelidiki, kami belum membuat diagnosis dari segi kesehatan," jelasnya.
Sementara itu, diketahui tersangka yang membawa jenazah bayi tersebut berasal dari Garut dan menuju ke Bekasi dengan menggunakan mobil pria yang ditumpanginya.
Dari kesaksian pria itu, dia hanya mengaku sebagai sopir yang mengantar pelaku saja.
Menurut sopir, tersangka menaiki kendaraan yang dikendarainya dari Kecamatan Limbangan, Garut, Jawa Barat bersama sejumlah penumpang lainnya.
Pria tersebut adalah seorang sopir travel, ia biasa mengantar penumpang dari Garut ke Jabodetabek menggunakan kendaraan pribadi yang ia sewa.
"Kemarin saya bawa tersangka dari Limbangan Garut, katanya mau ke Tangerang jemput abangnya," kata pria itu kepada polisi saat ditangkap.
Sebelum menuju Tangerang, ia sempat menurunkan penumpang, salah satunya di kawasan Cibarusah, Kabupaten Bekasi.
"Saya suruh yang mau ke Cibarusah dulu, sekitar jam 6 pagi saya mencium bau tidak sedap di dalam mobil," ujarnya.
Usai meninggalkan Cibarusah, sopir melanjutkan perjalanan ke NCO, Kota Bekasi karena masih ada penumpang yang ingin turun di sana.
Saat mencium bau busuk, dia tidak berani bertanya kepada penumpangnya.
Pasalnya, ia tidak mengetahui bungkusan milik penumpang mana yang mengeluarkan bau tak sedap.
"Ada juga penumpang lain yang membawa bungkusan di belakang, hanya saja saya tidak tahu kalau bungkusan busuk itu berisi mayat bayi, saya tidak berani bertanya saat itu," jelasnya.
Setibanya di NCO, dia kemudian berhenti di tempat kejadian.
Di sana, dia menurunkan penumpang, tersangka juga turun dari mobil dengan membawa bungkusan plastik berwarna merah.
Tersangka kemudian meletakkan bungkusan tersebut di tepi jalan yang terekam kamera CCTV.
Saat itu, pria tersebut bertanya kepada tersangka tentang bungkusan apa yang dibuang.
Kemudian tersangka menjawab bahwa bungkusan itu berisi ayam yang menimbulkan bau tidak sedap.
"Saya tanya dia bawa apa, lalu dia bilang bawa ayam, lalu saya tanya lagi, kenapa dia tidak bilang dari tadi bawa ayam," katanya.
Tersangka yang sebenarnya memiliki tujuan ke Tangerang, tiba-tiba membatalkan niatnya, dan ingin kembali ke Garut lagi.
Di Bintara, sopir tidak hanya menurunkan penumpang, ia malah mengangkut penumpang lain ke Subang.
"Saat saya sedang dalam perjalanan, penumpang yang saya jemput tadi memberi tahu saya bahwa di tempat saya berhenti tadi ada penemuan bayi, lalu saya kembali ke tempat kejadian dan melihat telah banyak orang mengerumuni lokasi tersebut," katanya.