Suar.ID -Hubungan Bilateral Semakin Memanas, Pejabat Intel China Ini Disebut Membelot ke Amerika Serikat, Bocorkan Info Rahasia Covid-19.
Seorang pejabat senior keamanan negara Chinadikabarkan menghilang.
Sementara itu,banyak informasi yang beredar di sejumlah media sosial berbahasa China tentang keberadaannya.
Sejumlah laporan menyebutkan, pejabat tersebutdidugasudah membelot ke Amerika Serikat dengan informasi sensitif tentang asal-usul Covid-19.
Baca Juga: Inilah Mahasiswi Virtual Bertenaga AI Pertama di China yang Dirancang untuk Berpikir Seperti Manusia
Daily Telegraphmelaporkan, Senin (21/6), Wakil Menteri Keamanan Negara, Dong Jingwei (57) diyakini telah melarikan diri dari China dengan membawa informasi rahasia tentang virus corona baru.
Sementara Spy talk, buletin yang meliput intelijen AS, menyebutkan Dongdidugadiam-diam melakukan perjalanan dari Hong Kong ke Amerika Serikat pada 10 Februari dan melarikan diri bersama putrinya, Dong Yang.
Desas-desus pembelotan Dong pertama kali beredar di platform media sosial berbahasa China, seperti dilaporkan Liberty Times Taiwan, Sabtu (19/6).
Laporan ini mengutip aktivis pro-demokrasi Tiongkok di luar negeri yang mengklaimditemukannya bukti ayah dan anak perempuan itu pergi dari Hong Kong dengan "informasi yang relevan dari Institut Virologi Wuhan”.
Baca Juga: Virusnya Makin Liar dan Harus Dikontrol, China Ternyata Menyumbang Separuh Babi di Seluruh Muka Bumi
Menurut Liberty, Minggu (20/6), China belum mengeluarkan tanggapan resmi terhadap informasi yang beredar tentang pembelotan Dong.
NamunPresiden Xi Jinping, Jumat lalu, memerintahkan pejabat tinggi Komite Sentral Partai Komunis China untuk bersumpah menjelang peringatan 100 tahun berdirinya PKC pada 1 Juli, lapor Liberty.
Meski keberadaan Dong masih belum dikonfirmasi, pada hari Jumat, South China Morning Post yang berbasis di Hong Kong melaporkan badan penegak hukum China mengklaim Dong berada di China, menghadiri seminar intelijen.
Komisi Urusan Politik dan Hukum Pusat China mengatakan Dong memerintahkan mata-mata negara itu untuk memburu pasukan "anti-China".
Komisi tidak mengungkapkan lokasi seminar.
Bahkan, tidak ada foto Dong yang menyertai artikel tersebut.
Baca Juga: Ancaman Perang Dunia 3, Taiwan Sebut China Sedang Bersiap untuk Perang Lawan Musuh-musuhnya
Laporan dugaan pembelotan Dong muncul ketika masyarakat internasional setuju untuk mencoba mengkonfirmasi asal-usul Covid-19.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada KTT G7 awal bulan ini bahwa studi terbaru tidak meyakinkan.
"Hampir 3,75 juta orang telah meninggal," kata kepala WHO itu.
"Ini sangat tragis, dan saya pikir rasa hormat yang pantas diterima orang-orang ini adalah mengetahui apa asal mula virus ini sehingga kita dapat mencegahnya terjadi lagi."