Suar.ID -Sudah Berbulan-bulan Pos Batas Negara Indonesia dan Papua Nugini yang Diresmikan Presiden Jokowi tak Dialiri Listrik dan Minim Penjagaan.
Suasana gelap gulita tampak menyelimuti Komplek Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw saat malam hari.
Lampu penerangan pos yang terletak di perbatasan Republik Indonesia (RI)-Papua Nugini tak ada satupun yang menyala.
Kondisi tersebut berlangsung sejak awal 2021.
Belakangan diketahui penyebabnya, PLBN Skouw tidak memiliki pasokan listrik.
Padahal, semua area inti PLBN Skouw sudah diresmikan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Kondisi saat siang hari tidak jauh berbeda, tak ada peralatan elektronik yang bisa dinyalakan, termasuk semua Closed Circuit Television (CCTV) tidak berfungsi.
"Total mati, listrik sudah sejak awal tahun mati."
"CCTV juga tidak bisa diaktifkan karena tidak ada listrik," kata Ilham dan Ramadan, dua petugas keamanan yang berjaga Jumat (18/6/2021) malam, melansir Tribun Papua.
Berdasarkan pantauanTribun-Papua.comkeadaan gelap menyelimuti semua area inti PLBN Skouw.
Bahkan, sejak gerbang masuk di dekat pos Satgas Pamtas TNI, tak ada satupun lampu penerangan yang menyala.
Situasi ini kontras dengan fasilitas umum dan Pos Satgas Pamtas TNI dan Pos Polisi Subsektor Skouw yang normal aliran listrik dan penerangannya.
Plaza PLBN Skouw, lokasi favorit foto para pengunjung, hanya terlihat samar-samar.
Lampu sorot dari Polsubsektor Skouw memberi sedikit pencahayaan.
Kepala Polisi Subsektor Skouw, Iptu Kasrun SH, menyatakan turut prihatin atas kondisi matinya aliran listrik di komplek PLBN Skouw.
Menurutnya, kondisi itu sangat kontras dengan megahnya bangunan dengan arsitektur modern yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Mei 2017.
"Bisa dibilang wajah terdepan Indonesia ada di PLBN Skouw ini."
"Sekarang kondisinya begini, setiap hari dan malam gelap gulita, ini menyedihkan," kata Kasrun.
"Belum lagi potensi kerawanan, ini daerah perbatasan, bukan lokasi biasa."
"Tidak ada CCTV dan tidak ada lampu penerangan sama sekali," lanjutnya.
Kasrun tidak mengerti bagaimana PLBN Skouw yang begitu megah dan destinasi favorit wisata bisa sampai aliran listriknya terputus berbulan-bulan.
"Kami tidak tahu apa masalah dan penyebabnya."
"Administraturnya ada, tapi kok ya berlarut-larut begini," kata pria kelahiran Gresik.
Ia meminta otoritas berwenang yang mengelola PLBN Skouw segera menyelesaikan masalah ini, apalagi mendekati event PON XX 2021.
"Bagaimana jika nanti pengunjung berduyun-duyun dan sampai malam dan PLBN Skouw masih gelap gulita?" kata Kasrun yang sudah lima tahun bertugas di Skouw.
Dulu, kata Kasrun, sela tiga tahun sejak diresmikan, suasana PLBN Skouw jika malam terang benderang dari ujung ke ujung.
Kontras dengan pos lintas batas Papua Nugini di seberang.
Sekarang, suasana jadi sama saja di kedua wilayah perbatasan.
"Di sana gelap, di sini juga gelap," sambung pria ramah yang empat tahun lagi purna tugas itu.
Dampak lain dari matinya listrik di PLBM Skouw, pengamanan di komplek tersebut tidak maksimal.
Baca Juga: Sudah Diambang Perang, Inilah Peta Kekuatan Militer India VS China, Siapa yang Lebih Unggul?
Penjaga keamanan tidak bekerja 24 jam.
Ilham dan Ramadan, dua sekuriti yang ditemui Tribun-Papua.com, mengaku aplusan piket tidak berjalan baik.
Mestinya petugas keamanan bekerja 24 jam dalam tiga shift, yang jaga malam biasanya tidak pernah berjaga selewat pukul 24.00 WIT.
"Pulangnya tidak tentu, kadang ya pukul 20.00 atau 21.00 sudah kosong."
"Kita juga tidak dilengkapi peralatan keselamatan yang memadai, sementara ini tugas di perbatasan," kata keduanya saling menguatkan.
Ketiadaan listrik membuat segala aktivitas di PLBN Skouw berlangsung tidak normal.
Secara formal, pos lintas batas itu ditutup sejak pandemi Covid-19.
Pihak RI mengikuti kebijakan Papua Nugini yang menutup perbatasannya tahun lalu guna menyekat persebaran virus Corona dari wilayah Indonesia.
Hingga Jumat, 18 Juni 2021, belum ada kejelasan kapan PLBN Skouw dibuka untuk perlintasan resmi orang dan barang.
PLBN Skouw dibangun secara besar-besaran di wilayah adat Skouw-Wutung pada era Presiden Joko Widodo.
Pos ini memiliki fasilitas sangat lengkap dari klinik kesehatan, mess pegawai PLBN, mess imigrasi, bea cukai, dan balai karantina tanaman, hewan dan kesehatan.