Suar.ID -Ledakan terjadi di kantor penghubung antar-korea di dekat kota perbatasan Kaesong.
Peristiwa ledakan tersebut terjadi beberapa jam setelah tentara Korea Utara menyatakan siap memasuki zona demilitarisasi (DMZ) yang berbatasan dengan Korea Selatan.
Melansir Kontan.co.id, insiden meledaknya kantor penghubung membuat pihak Korea Selatan berang.
Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan langsung mengadakan pertemuan darurat.
Pada hari Selasa, Korea Selatan mengatakan akan merespons dengan keras jika Korea Utara terus meningkatkan ketegangan.
Wakil Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan, Kim You-geun mengatakan, penghancuran kantor itu mematahkan harapan perbaikan hubungan antar-Korea dan perdamaian abadi di semenanjung Korea.
"Korea Utara sepenuhnya bertanggungjawab atas semua konsekuensi yang telahditimbulkan," katanya, menyadurReuters, Selasa (16/6/2020).
Kantor penghubung itu dibuka pada 2018 untuk membantu komunikasi antara Korea Selatan dan Korea Utara.
Sejak Januari lalu, kantor yang berada di wilayah Korea Utara tersebut dalam keadaan kosong lantaran pembatasan pergerakan guna mencegah penyebaran Covid-19.
Zona Demiliterisasi Korea adalah wilayah perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan yang memiliki lebar dua kilometer dan panjang 250 kilometer.
Ketegangan antara kedua negara terus meningkat selama beberapa waktu akibat dari selebaran yang melintasi perbatasan, biasanya dikirim melalui balon dari wilayah selatan ke utara.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan merespons ancaman itu dan mengatakan tengah bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam memantau secara dekat gerakan militer di Utara.(Kontan)