Suar.ID -Simpan Dendam Kesumat usai Dipecat, Pria Ini Nekat Bunuh Ibu Sang Mantan Bos, Tatapan Dinginnya jadi Sorotan saat Berjalan di Depan CCTV.
Kasus pembunuhan wanita berusia 66 tahun di Perumahan Everfresh, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (9/6/2021) akirnya terungkap.
Polisi hanya membutuhkan waktu kurang dari 24 jam untuk menangkap pelakunya.
Satuan Reskrim Polresta Barelang menangkap pria bernama Syamsul Arifin karena telah membunuh membunuh Qui Hong (60) di Perumahan Everfresh.
Qui Hong diketahui ibu dari Edi Sugianto, mantan bos Syamsul Arifin.
Belakangan terungkap bila pembunuhan ini bermotif dendam.
Syamsul Arifin merasa sakit hati lantaran dipecat sekitar Februari lalu.
Pelaku diketahui membunuh korban dengan cara dicekik.
Diduga tangan korban pun patah karena aksi penganiayaan yang dilakukan pelaku.
Pelaku memang sudah merencanakan pembunuhan terhadap Qui Hong.
Bahkan, pelaku melakukan sejumlah trik agar aksi kejahatannya tidak diketahui.
Dari rekaman CCTV, diketahui kalau pelaku memang sudah matang merencanakan aksi kejinya.
Tidak hanya menyiapkan sejumlah peralatan, dia juga tahu jam berapa rumah itu sepi dan hanya Qui Hong yang berada di rumah.
Syamsul Arifin datang ke rumah tersebut sekitar pukul 15.25 WIB.
Dia terpantau turun dari sebuah mobil taksi Online dan wajahnya terekam kamera pengawas di pos sekuriti.
Saat datang, pelaku turun dari mobil dengan menggunakan jaket berwarna hitam serta memakai topi dan masker.
Setengah jam berlalu, terlihat pelaku keluar dari perumahan dan memesan kembali taksi online.
"Kita mempelajari dari pelaku datang, hingga pelaku kembali keluar dari perumahan, sesuai yang kita prediksi," kata Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Andri Kurniawan, melansir Tribun Batam.
Untuk menghilangkan jejaknya, pelaku membuka jaket saat keluar dari rumah.
Namun, lagi-lagi dia terpantau rekaman CCTV.
"Keluar dia gak pakai jaket lagi, dia pakai baju putih lengan panjang."
"Begitu caranya keluar agar tidak dicurigai sekuriti," kata Andri.
Pelaku berjalan santai seolah tidak terjadi apa-apa.
Padahal, ia baru saja membunuh korbannya dengan cara sadis dan kejam.
Sejauh ini, pelaku terus dimintai keterangan hingga sejumlah fakta baru terungkap dari hasil pemeriksaan.
Sebelumnya, polisi sempat kelabakan untuk mencari pelaku pembunuhan yang menyebabkan tewasnya wanita paruh baya di Kota Batam.
Wanita bermama Qui Hong tersebut awalnya dikira meninggal dalam keadaan sakit.
Namun, kecurigaan polisi datang hasil visum membuktikan ada sejumlah luka disekujur tubuh.
Polisi mulai mengintrogasi satu per satu keluarga korban.
Malahan anak korban yang ada di Pekanbaru juga didatangkan ke Batam.
Sejumlah kejanggalan didapatkan Polisi.
Seperti pintu rumah tak terkunci, kunci menggantung di pintu teralis dan adanya sejumlah masakan yang belum selesai dimasak, termasuk kopi yang masih hangat dilihat di atas meja yang ditemukan menantunya saat baru sampai di rumah.
Sejumlah keganjilan tersebut membuat polisi semakin curiga.
Apalagi dari hasil keterangan keluarga yakni menantu korban, bahwasanya ibu mertuanya tersebut bukanlah orang yang ceroboh.
Dia tidak akan tidur sebelum menyelesaikan masakannya dan meminum kopi yang dia bikin.
"Dari hasil keterangan keluarga korban, awalnya kami curiga, seperti sejumlah makanan yang baru setengah dimasak, kemudian ada gelas kopi yang masih hangat saat menantunya datang," kata Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Andri Kurniawan.
Ternyata sebelum peristiwa naas itu merenggut nyawa korban, Qui Hong sempat menelepon anaknya yang ada di pekanbaru.
Dalam percakapan tersebut, dia mengatakan, adik iparnya baru saja keluar rumah.
Pernyataan itu juga sinkron dengan keterangan anak korban yang baru datang dari Pekanbaru.
"Anaknya yang di Pekanbaru itu tidak menyangka kalau orangtuanya dibunuh."
"Sampai di Batam, dia kaget ternyata semua keluarganya dimintai keterangan oleh polisi," jelas Andri lagi.
Salah satu petunjuk pasti dari hasil keterangan sejumlah keluarga yakni keluarga yakin ibunya bukan tipe orang yang ceroboh.
Korban tidak akan membukakan pintu kecuali dengan orang yang dikenal.
"Seperti misalnya, ada orang yang antar paket dari gojek, dia pasti bertanya itu untuk siapa dari dalam rumah, kemudian disuruh diletakan di luar."
"Kemudian setelah orang itu pergi baru dia ambil paket itu keluar," kata Andri.
Disana, polisi mengambil kesimpulan kalau pelaku pembunuhan adalah orang yang dikenalnya.
Kasus ini mulai sedikit terungkap walaupun belum terang benderang.
Akhirnya, polisi memulai membuka CCTV.
Dari hasil rekaman CCTV, polisi melihat seorang yang mencurigakan datang ke perumahan Everfresh Batam Centre.
Hal itu dicocokan dari jam rumah kosong.
Sekitar pukul 13.30 WIB sampai pukul 16.30 WIB saat salah satu keluarga korban kembali datang ke rumah.
Terlihatlah seorang yang mencurigakan yang tentunya dikenal oleh keluarga.
Sosok tersebut memang tidak asing dimata anak-anak korban.
Dia adalah Syamsul Arifin, mantan anak buah Edi Sugianto yang merupakan anak dari Qui Hong.
Satu nama terlacak dan akhirnya polisi mulai melakukan perburuan.
Disana, polisi mendatangi rumah korban yang juga berada dikawasan Batam Centre.
Namun, pelaku tidak ada disana.
Polisi mendapatkan keterangan kalau pelaku berada di rumah pamannya yang ada di Punggur.
Andri Kurniawan selaku kasat reskrim kemudian membagi anggotanya menjadi dua tim.
Ada yang menunggu di rumahnya dan ada yang menyusul di Punggur.
"Dan Alhamdulilah dia berada di Punggur, di tempat rumah pamannya sesuai yang kita prediksi."
"Pelaku kita tangkap dan sempat melawan," sebut Andri.
Karena melawan polisi akhirnya menembak kedua kaki pelaku dan pelaku pun tumbang.