Suar.ID - Disebut Politik Balas Budi jadi Pendukung Jokowi, Abdee Slank Dinilai Pengamat tak Pantas jadi Komisaris Telkom.
Kabar gitaris Slank Abdi Negara Nurdin alias Abdee Slank menjadi komisaris baru Telkom cukup membuat publik heboh.
Sontak, pengangkatan sosok musisi itu menjadi salah satu komisaris menuai pro-kontra.
Sejumlahpengamat ekonomi bahkan menyatakan ketidaksetujuannya.
Sebelumnya, Abdee Negara pada 2014 menyatakan dukungannya kepada pasangan Jokowi-JK.
Kala itu, ia percaya bahwa bakal calon presiden (capres) Joko Widodo atau Jokowi dan bakal calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla atau JK merupakan pasangan figur yang akan membawa perubahan untuk Indonesia menjadi lebih baik, jika kelak mereka terpilih untuk memimpin negeri ini selama 2014-2019.
"Mereka figur baru yang memiliki approach untuk membawa perubahan ya," kata Abdee dalam wawancara per telepon oleh Kompas.com di Jakarta, Jumat (23/4/2014).
Abdee berharap pasangan Jokowi-JK bisa memprioritaskan beberapa program kerja yang penting demi perubahan itu.
"Seperti program penegakan hukum, program ketahanan pangan, program yang menyejahterakan rakyat," tutur Abdee.
Hingga saat ini, Abdee menduduki jabatan di sejumlah perusahaan.
Sebut saja, jabatan Komisaris PT Sugih Reksa Indotama sejak 2020 dan Komisaris PT Negara Sains Ekosistem sejak 2021.
Abdee juga tercatat sebagai Co-Founder dan Founder di PT Hijau Multi Kreatif, Maleo Music, dan Give.ID.
Lalu, seberapa pantas sebenarnya seorang Abdee Slank jadi Komisaris Telkom?
Menanggapi penunjukan musisi itu, Direktur Eksekutif Institute Development on Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad mengatakan, Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank tidak pantas menduduki posisi Komisaris Independen PT Telkom Indonesia (Persero).
Tauhid Ahmad mengatakan, seseorang yang menjabat komisaris perusahaan, seharusnya memiliki latar belakang pengetahuan yang sama dengan perusahaan itu sendiri.
"Saya melihatnya kurang cocok Abdee Slank di Telkom,"
"Komisaris itu harus punya pengetahuan atau latar belakang, katakanlah sama dengan perusahaan itu," ucap Tauhid saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (29/5/2021).
Menurutnya, Abdee terlihat lebih pantas duduk sebagai komisaris di perusahaan BUMN yang bergerak di sektor wisata, seperti PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC).
"Saya melihatnya lebih pas di pariwisata, karena pemahaman, pengetahuan yang sama dengan perusahaan itu sangat penting," ucap Tauhid.
Sementara itu, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah menilai Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank memiliki kompetensi untuk menjabat sebagai komisaris PT Telkom Indonesia (Persero).
"Abdee itu bukan hanya seorang musisi, dia itu penggerak banyak hal dan sudah terlibat di banyak hal terkait dunia usaha, dia punya perusahaan-perusahaan," ujar Piter saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (29/5/2021).
Menurutnya, setiap orang memiliki banyak sisi.
Namun, masyarakat saat ini menilai Abdee hanya sebagai personel grub band Slank yang tidak memiliki latar belakang dunia usaha.
Baca Juga: Syok Lihat Namanya Masih Muncul di Survei Pilgub DKI Jakarta, Ahok justru Bereaksi Begini
"Sering kita terjebak dengan cara pandang hanya melihat satu sisi yang terlihat."
"Misalnya, saya terlihat sebagai ekonom, padahal saya juga menggarap pendidikan, aktivis seni, tapi itu kan tidak terlihat," paparnya.
Oleh sebab itu, Piter pun tak setuju dengan pandangan penempatan Abdee sebagai Komisaris Independen Telkom merupakan bentukbalas jasa Presiden Joko Widodo karena pernah dibantu Abdee saat pemilihan presiden.
"Bukan balas jasa, Pak Jokowi lebih percaya dan bersangkutan mampu dengan latar belakang yang dia miliki," ujarnya.
Piter menilai, Abdee hanya sebagai komisaris independen, bukan sebagai komisaris utama dan tugasnya mengawasi jajaran direksi Telkom.
"Peran Abdee di Telkom menurutku tidak besar."
"Dia tidak bisa menentukan arah Telkom kemana, karena tugasnya mengawasi tugas dari direksi," paparnya.