Suar.ID - Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat Abdi Negara Nurdin sebagai Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau TLKM.
Abdi selama ini lebih dikenal dengan sapaan Abdee Slank (Abdee Slank Telkom).
Pengangkatan Abdee Slank sebagai komisaris BUMN ini dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat (28/5/2021) kemarin.
Ia tak lain merupakan gitaris Slank, sebuah grup band papan atas yang dibentuk imo Setiawan Sidharta (Bimbim Slank) tahun 1997 silam.
Abdee bergabung bersama Slank sejak tahun 2007, bersama Ridho Hafiedz, mengisi kekosongan posisi gitaris yang ditinggalkan Parlin Burman Siburian atau biasa disapa Pay Slank.
Lalu apa kompetensi Abdee Slank sehingga Kementerian BUMN mengangkatnya sebagai Komisaris Telkom?
Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Telkom Indonesia Ahmad Reza , mengatakan setiap pengangkatan komisaris perseroan sudah mempertimbangkan kompetensi dari masing-masing individu.
"Para komisaris yang diangkat punya kapasitas dan klasifikasi yang dibutuhkan bagi pengembangan bisnis perusahaan," jelas Ahmad Reza dalam keterangan resminya, Sabtu (29/5/2021).
Reza lalu menjelaskan soal kompetensi yang dimiliki Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank.
Kata dia, penunjukan Komisaris Telkom telah melalui beberapa tahap seleksi.
Reza bilang, meski berlatar belakang sebagai seniman, Abdee Slank selama ini juga banyak berkecimpung dalam dunia digital serta memberikan perhatian yang besar terhadap masalah hak kekayaan intelektual.
Abdee Slank juga merupakan Co-Founder Importmusik.com, yakni perusahaan digital distribusi musik.
Lainnya, Abdee pernah duduk sebagai Tim Pakar penyusunan UU Hak Cipta dan Pembentukan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN).
"Industri digital sangat bersinggungan dengan Hak Atas Kekayaan Intelektual. Dari rekam jejak, bisa diketahui bahwa beliau punya perhatian yang besar terhadap masalah Hak Atas Kekayaan Intelektual," jelas Reza.
Pendukung Jokowi
Meski tak secara resmi tercatat dalam barisan organisasi relawan, ia secara tegas menyatakan dukungannya untuk Jokowi.
Rekam jejak Abdee Slank sebagai pendukung Jokowi tampak saat dirinya ikut menginisiasi "Konser Akbar Salam 2 Jari" di Gelora Bung Karno Jakarta pada 5 Juli 2014 silam.
Konser tersebut merupakan bagian dari ajang pengumpulan massa pendukung Jokowi yang saat itu belum melepaskan jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Abdee Slank tak sendiri.
Beberapa personil Slank juga ikut terlibat antara lain Bimbim, Kaka, dan Ivanka. Beberapa musisi lainnya di konser tersebut antara lain Erwin Gutawa, Sandhy Sondoro, dan Giring Nidji.
Kala itu Abdee percaya bahwa Jokowi merupakan figur yang akan membawa perubahan untuk Indonesia menjadi lebih baik, jika kelak mereka terpilih untuk memimpin negeri ini selama 2014-2019.
"Mereka figur baru yang memiliki approach untuk membawa perubahan ya," kata Abdee Slank kepada Kompas.com saat dihubungi via sambungan telepon kala itu.
Lalu pada Pilpres 2019, Abdee Slank juga kembali turun gunung untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Ia kembali secara tegas menyatakan dukungan yang kedua kalinya untuk Jokowi.
Ia ikut meramaikan konser "Konser Putih Bersatu Menuju Kemenangan Indonesia Maju Bersama Gerakan #BarengJokowi" pada 13 April 2019.
Sedikit informasi, Abdee lahir di Donggala, 28 Juni 1968.
Dia tercatat sebagai alumnus Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah.
Aktivitas bermain musik Abdee mulai berkurang, sejak dia divonis mengidap gagal ginjal yang ramai diperbincangkan tahun 2015 silam.
Abdee lantas vakum dari Slank, karena harus beristirahat lantaran penyakit yang diidapnya. Hingga saat ini, Abdee Slank menduduki jabatan di sejumlah perusahaan. Sebut saja jabatan Komisaris PT Sugih Reksa Indotama sejak tahun 2020 dan Komisaris PT Negara Sains Ekosistem sejak tahun 2021. Abdee juga tercatat sebagai Co-Founder dan Founder di PT Hijau Multi Kreatif, Maleo Music, dan Give.ID. Sebelumnya diberitakan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak susunan dewan direksi dan komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
Perombakan itu terjadi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom yang diselenggarakan pada Jumat (28/5/2021).
Dalam agenda tersebut, mantan bos Inter Milan itu memberhentikan Rhenald Kasali dari Komisaris Utama, Marsudi Wahyu Kisworo dan Chandra Arie Setiawan dari Komisaris Independen, serta Alex Denni dan Ahmad Fikri Assegaf dari posisi Komisaris.
Sebagai gantinya, Erick Thohir mengangkat mantan menteri riset dan teknologi sekaligus Komisaris Bukalapak, Bambang Brodjonegoro sebagai Komisaris Utama Telkom.
Kemudian, Erick juga menunjuk Abdi Negara Nurdin atau Abdi ‘Slank’ (Abdee Slank Telkom) dan Bono Daru Adji sebagai Komisaris Independen perusahaan telekomunikasi pelat merah itu.
Selain itu, Erick mengangkat Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata dan Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, sebagai Komisaris Telkom.
Menolak masuk pemerintahan
Beberapa waktu sebelumnya, Abdee Slank sendiri sempat menyatakan tak tertarik masuk ke salah satu struktur pemerintahan.
Saat itu, ia digadang-gadang akan menduduki posisi strategis di Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).
"Saya tidak punya minat di sana. Menurut saya, yang bekerja di sana haruslah yang menguasai bidangnya, profesional, dan punya waktu. Saya masih ingin melanjutkan karier di musik," kata Abdee Slank saat itu.
Abdee Slank menuturkan, setelah gelaran Pilpres, memang belum ada tawaran apa pun dari pemerintah agar dirinya masuk dalam struktur Badan Ekonomi Kreatif.
"Kalaupun ada tawaran, saya pasti menolak," ujarnya.