Suar.ID - Korea Utara mengklaim akan mengambil tindakan yang sesuai terhadap Amerika Serikat (AS).
Ini terjadi sebagai tanggapan atas pernyataan Presiden AS Joe Biden yang dibuat selama pidato pertamanya sebelum sesi gabungan Kongres.
Dalam pidatonya, Biden mengatakan AS akan bekerja dengan sekutunya untuk mengatasi ancaman serius dari Korea Utara dan Iran.
Pidato itu mendapatkan respon dariKwon Jong-gun,mantan diplomat Korea Utara di PBB.
Dia mengatakan kepala eksekutif AS pasti membuat kesalahan besar dalam sudut pandang saat ini.
"Kini hubungan Korea Utara dan AS makin jelas," ucapKwon Jong-gun.
"Kami akan menekan langkah-langkah yang sesuai."
Kwon menambahkan bahwa AS akan menghadapi krisis yang lebih buruk dan di luar kendali dalam waktu dekat jika bermusuhan dengan Korea Utara.
Bahkan mungkin krisis itu melebihiPerang Dingin.
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato pertamanya pada rapat gabungan kongres pada tanggal 29 April, hanya satu hari sebelum hari ke-100 dia menjabat.
Dalam pidatonya, Biden menyebut program nuklir Korea Utara dan Iran sebagai ancaman serius bagi keamanan AS dan keamanan dunia.
Biden menambahkan bahwa ancaman Korea Utara akan ditangani melalui diplomasi serta pencegahan tegas.
Mengambil bahasa spesifik Biden, Kwon mengatakan penggunaan diplomasi oleh presiden dalam pengertian ini digunakan sebagai 'cara palsu' untuk menutupi tindakan permusuhannya.
Dia menambahkan bahwa komentar Biden tentang pencegahan tegas adalah cara untuk memberikan ancaman nuklir ke Korea Utara.
Kementerian luar negeri Korea Utara juga mengeluarkan pernyataan terpisah yang mengutuk AS.
Ini karena mengklaim tindakan anti-epidemi negara itu adalah pelanggaran hak asasi manusia.
Pekan lalu, Ned Price, juru bicara Departemen Luar Negeri, mengklaim bahwa Korea Utara adalah salah satu negara paling represif dan totaliter di dunia.
Pernyataan kementerian luar negeri mengatakan AS menghina martabat kepemimpinan tertinggi kami dalam provokasi yang bermotif politik.
Pernyataan tersebut melanjutkan: “Ini menjadi tanda nyata bahwa AS bersiap untuk pertarungan habis-habisan dengan Korea Utara."
"Dan ini juga merupakan jawaban yang jelas tentang bagaimana kita harus mendekati pemerintahan baru di AS."
"Kementerian Luar Negeri Korea Utara dengan keras mengecam provokasi dari AS sebagai manifestasi nyata dari kebijakan permusuhan terhadap Korea Utara untuk menodai citranya dan sebagai pelanggaran kasar terhadap kedaulatan negara."
Pernyataan itu juga mengeluarkan peringatan kepada AS, mengklaim AS akanpasti menyesal menentang peringatan Korea Utara.