Incest yang Berakhir Malapetaka, Niatnya Ingin Semakin Tenar, Salah Satu Keluarga Terkuat dalam Sejarah Ini Malah Hancur Berantakan Gegara Perkawinan Sedarah, Keturunannya Jadi Seperti Ini!

Selasa, 27 April 2021 | 13:17
Ancient Origins

Keluarga Habsburg, salah satu keluarga terkuat pada masanya.

Suar.ID - Keluarga Habsburg merupakan salah satu keluarga terkuat dalam sejarah.

Dilansir dariranker.com pada Selasa (27/4/2021),pengaruh keluarga ini mulai dari abad pertengahan hinggaawal abad ke-20.

Kekuasaankeluarga Habsburg mencapai puncaknya pada abad ke-16 dan ke-17.

Baca Juga: Hanya Karena Iri Lihat Kapal Induk Amerika, Rusia Sampai Nekat Bangun Kapal Selam Nuklir Terbesar pada Masanya, Namun Tenggelam danMembunuh 118 Awaknya

Karena garis keturunan Spanyol dan Austria di House of Habsburg mendominasi Eropa, mereka menikah satu sama lain dan menjaga garis darah tetap murni.

Sepupu menikah dengan sepupu dan paman menikah dengan keponakan perempuan.

Masalahnya perkawinan sedarah dan kawin silang dalam keluarga Habsburg menyebabkan penyakit fisik dan mental.

Hingga akhirnya mengakibatkan kemandulan dalam skala kerajaan. Sampai membuat nama keluargaHabsburg terlupakan.

Semua petaka itu bermula pada abad ke-13.

Saat itu, awal mula keluarga Habsburg dikaitkan dengan Rudolf I, yang menjadi Raja Jerman pada tahun 1273.

Baca Juga: Tahu Anaknya Mau Berlayar, Ini Komunikasi TerakhirKomandan KRI Nanggala-402 dengan Sang Ibunda, NgakuPernah Masuk ke Dalam Kapal Selam Itu, 'Ya Allah, Kami Nggak Nyangka'

Ia adalah anggota keluarga Habsburg, yang telah ada sejak abad ke-11.

Tahun 1276,ia merebut Austria dan pada 1281, dia memberikan harta milik Austria kepada putranya, Albert.

Sejak saat itu, Austria dan House of Habsburg terhubung.

Habsburg lau menambahkan Bohemia dan Hongaria ke dalam kerajaan mereka yang sedang berkembang, dan terus memperoleh tanah dan kekuasaan selama berabad-abad, melalui aksi militer dan diplomasi.

Saling menikahi

Sejak itu, aliansi pernikahan sedarah mulai dilakukan. Tujuan awalnya ingin mempertahankan kekuasaan keluarga Habsburg.

Ketika Maximilian I, putra Kaisar Romawi Suci Frederick III, menikahi Mary, putri Raja Prancis Charles the Bold pada tahun 1477, Habsburg memperluas pengaruh Eropa mereka secara luar biasa.

Perkawinan tersebut menghasilkan Maximilian, yang kemudian menjadi Kaisar Romawi Suci, mendapatkan kendali atas Belanda, Luksemburg, dan sebagian Prancis.

Kontribusi terbesar Maximilan untuk dinasti Habsburg mungkin telah mengamankan pernikahan putranya Philip dengan Joann dari Castile.

Joann, juga dikenal sebagai Joan the Mad, adalah putri Ferdinand dan Isabella dari Spanyol, dan datang dengan membawa banyak uang, tanah, dan prestise.

Begitu terus budayaperkawinan sedarah yang dilakukan oleh keluargaHabsburg hingga turun-temurun.

Tahun 1504, Philip mengatakan mental istrinya, Joann,memburuk.

Baca Juga: Prosesi PemakamannyaSangat Emosional, Para Pengusung Jenazah Pangeran Philip Ternyata Bukan Orang Sembarangan,'Semuanya Anggota Militeryang Dipilih Secara Khusus'

Mengenai kesehatan mental Joann, menurut sebuah artikel di The Journal of Humanistic Psychiatry, banyak yang percaya dia gila.

Ini karena dia adalahhasil pernikahan antara sepupu kedua, yang mungkin telah berkontribusi pada gangguan psikologis yang dia alami.

Atau bisa juga dia menderita penyakit psikologis karena menjadi boneka politik.

Sejarawan berspekulasi bahwa Joann mungkin menderita depresi atau gangguan bipolar.

Walau begitu, semakin banyak anggota keluarga Habsburg yang menikah dan semakin banyak pernikahan incest yang terjadi.

Philip III dari Spanyol dan Margarita dari Austria, yang merupakan keturunan dari dua pasangan paman-keponakan, memiliki dua anak, keduanya adalah saudara yang menikah.

Lalu Maria Anna dari Spanyol, menikah dengan Kaisar Romawi Suci Ferdinand III pada tahun 1631 dan putra mereka, Philip IV, menikahi putri dari pernikahan saudara perempuannya, Mariana dari Austria, yang merupakan keponakan dan sepupunya.

Hingga lahirnyaCharles II dari Spanyol. Dari sinilah masalah muncul.

Charles II tidak subur, memiliki lidah yang sangat besar sehingga dia hampir tidak bisa berbicara, memiliki rahang yang rapat sehingga giginya tidak dapat bertemu, dan tidak dapat berjalan sampai dia hampir dewasa.

Pada saat itu dia mengalami kesulitan berjalan sehingga dia jatuh secara teratur.

Baca Juga: 73 Tahun Dampingi Ratu Elizabeth IIhingga Menghebuskan Napas Terakhirnya, Ini 4 Fakta Pangeran Philipyang Jarang Diketahui, 'Rela Lakukan Apapun demi Membahagiakan Sang Istri'

Charles II akhirnya menandai berakhirnya dominasi dinasti Habsburg.

Menurut sebuah studi genetika 2009 yang diterbitkan dalam jurnal multidisiplin PLOS One:

"Kematian bayi dan anak sangat tinggi di keluarga Habsburg Spanyol."

"Dari tahun 1527 hingga 1661, ketika Philip II dan Charles II lahir masing-masing, keluarga kerajaan Spanyol memiliki 34 anak, 10 (29,4%) di antaranya meninggal sebelum 1 tahun, dan 17 (50,0%) dari anak-anak ini meninggal sebelum 10 tahun. "

Ada juga dari51 kehamilan dalam delapan keluarga, hasilnya 5 keguguran dan lahir mati, 6 kematian neonatal, 14 kematian antara bulan 1 dan tahun 10 dan 26 yang selamat pada usia 10 tahun.

Baca Juga: Terkenal Miliki Paras Tampan dan Kaya Raya, Ternyata Pangeran Harry Jago Terbangkan Heli Tempur dan Kerap Jalankan Misi Berbahaya, Bahkan Nyaris Diculik Taliban!

Tag

Editor : Mentari DP