Suar.ID -Dipergoki Selingkuh saat Pintu Didobrak Suami dan Anak, Bu Kades Wotgalih Malah tanpa Beban Bilang Begini.
Bu Kades Pasuruan yang santer dibicarakan karena kasus perselingkuhan dengan anak buah, Rini Kusmiyati (38), akhirnya buka suara.
Saat terjadi penggerebekan pada Minggu (21/3/2021), Rini membantah dirinya berduaan dengan si anak buah, Salam (35) di kamar.
Rini mengungkapkan, kala itu ia bertemu dengan Salam di pinggir jalan untuk membicarakan soal pencairan beras bulanan bagi warga.
Namun karena merasa tak enak, Rini dan Salam kemudian memilih bertamu ke rumah seorang warga.
"Kita ketemu di pinggir jalan, lah akhirnya tidak enak."
"Pemilik rumah yang digerebek itu kebetulan kenal Pak Salam, akhirnya menyampaikan mengobrol di dalam rumah itu saja," terang Rini, Jumat (26/3/2021), melansir dari Surya.
Lebih lanjut, Rini menerangkan ia dan Salam duduk di ruang tamu saat penggerebekan terjadi.
Soal berita yang mengatakan ia dan Salam tanpa busana, Rini menepisnya.
Ia mengaku dirinya dan Salam masih berpakaian lengkap.
Rini mengungkapkan saat itu ada saksi mata, yakni anaknya sendiri.
Ia juga mengatakan tak melarikan diri saat penggerebekan terjadi.
"Yang nyebut saya tidak pakai busana itu juga tidak benar, saksinya anak saya," ujarnya.
"Saya ndak kabur, saya ada sama anak saya duduk di ruang tamu," imbuhnya.
Rini pun menegaskan ia dan Salam tak memiliki hubungan spesial, hanya sebatas rekan kerja.
"Saya tidak memiliki hubungan spesial dengan dia."
"Hubungan saya dengan dia hanya sebatas kepala desa dan staf."
"Hanya hubungan kerja, tidak lebih," tegasnya.
Cerita Versi Suami Bu Kades Wotgalih
Cerita perselingkuhan seorang kepala desa wanita dibongkar oleh keluarga sendiri di Pasuruan, Jawa Timur, terus bergulir.
Kali ini suaminya sendiri yang berkisah mengenai perilaku tak elok seseorang yang mestinya menjadi contoh warga yang dipimpinnya sendiri.
EM, suami dari RK (38) ibu Kades Wotgalih, Pasuruan, mengaku sempat diusir istrinya setelah sang istri dipergokinya.
RK diduga kuat berselingkuh dengan stafnya di Kantor Desa, Kasi Pelayanan dan Pemerintahan, SLM (35).
Ditemui di Polres Pasuruan Kota, EM mengaku pernah diusir dari rumah.
Itu dialaminya setelah memergoki dua kali istrinya chatting mesra dengan SLM.
"Itu tahun 2020 bulan Oktober kalau tidak salah."
"Jadi, saat kemarin ketahuan berduaan di kamar itu, posisi saya sudah tidak satu rumah. Enam bulan saya pisah ranjang," katanya, melansir dari Surya.
Disampaikan dia, pada Maret 2020, ia memergoki istrinya chat dengan SLM.
Ia sebagai suami sah, mencoba mengingatkannya.
EM awalnya mencoba percaya jika istrinya akan berubah.
Namun pada kenyataannya, istrinya tidak berubah.
Bulan September, ia memergoki lagi hal yang sama.
"Saya saat itu marah, bahkan saya sempat lapor ke Polsek Nguling."
"Di sana, akhirnya difasilitasi untuk mediasi bersama menyelesaikan permasalahan ini," urainya.
EM pun sempat kecewa karena saat mediasi itu, istrinya tidak diberi sanksi.
Alasannya, karena bukti yang ditemukannya belum kuat.
"Karena hanya chat, bukti tidak kuat."
"Saya berusaha terima dengan lapang dada, saya juga berusaha sabar saat itu," jelasnya.
Dalam mediasi itu, ia mengatakan, istrinya ini sudah membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.
"Bahkan anak saya yang besar juga sempat ikut tanda tangan dalam surat pernyataan itu, tapi ternyata terulang lagi seperti ini," tambah dia.