Anggota DPRD ini Akhirnya Digeruduk Relawan Usai Sebut Pemakaman Covid-19 AdalahProyek, Bahkan Berani Sebut Pemakaman dengan Protokol ini Layaknya Memakamkan Anjing: Mati dan Hidup itu Milik Allah, Tidak Apa-apa Dicovidkan!

Selasa, 23 Februari 2021 | 20:30
Kolase: Twitter @TRCBPBDDIY

Anggota DPRD ini Akhirnya Digeruduk Relawan Usai Sebut Pemakaman Covid-19 AdalahProyek, Bahkan Berani Sebut Pemakaman dengan Protokol ini Layaknya Memakamkan Anjing: Mati dan Hidup itu Milik Allah, Tidak Apa-apa Dicovidkan!

Suar.ID -Belum lama ini seorang anggota DPRD Kabupaten Bantul digeruduk para relawan Covid-19.

Pasalnya, anggota DPRD yang diketahui bernama Supriyono ini menyebut pemakaman Covid-19 adalah sebuah proyek.

Video pernyataan tersebut pun kemudian viral di media sosial usaidikeluarkan Supriyono dalam sebuah forum.

Video tersebut turut diunggah oleh akun Twitter Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, @TRCBPBDDIY.

Baca Juga: Usai Ashanty Kondisinya Menurun dan Tak Stabil Karena Covid-19 Hingga Terpaksa Dirawat di Rumah Sakit, Kini Azriel Pun Juga Menyusul Sang Ibu Sambungnya, Sempat Unggah Tangan Diinfus, Krisdayanti: Prihatin Lihat Kondisi Anak-anak...

Dalam pernyataannya, Anggota DPRD Bantul dari Partai Bulan Bintang (PBB) ini menyebut, pemakaman dengan protokol Covid-19 layaknya memakamkan anjing.

Supriyono pun menyebut, pemakaman protokol Covid-19 itu hanyalah sebuah proyek.

"Mati lan urip iku kagungane Gusti Allah, ora apa-apa di-COVID-ke, apa-apa di-COVID-19-ke. Bar operasi kanker payudara, penyakit gula mulih di-COVID-ke, njur le mendhem kaya mendhem kirik.

Hadhuh, gek iki alam apa? Ha sing dha mendhem seka Dinas Kesehatan entuk proyek njuk sakpenake dhewe.

Baca Juga: Kondisinya Sempat Memburuk Hingga Tak Sadarkan Diri Tapi Malah Dianggap Settingan, Uya Kuya Pun Buka-bukaan Akui Tiap Hari Nangis Takut Meninggal Gara-gara Covid-19. Ayah Cinta Kuya ini Pun Ungkap Biaya 9 Hari Demi Bisa Sehat: Mahal Guys!

(Mati dan hidup itu milik Allah, tidak apa-apa lalu dicovid-kan, apa-apa dicovid-kan. Setelah operasi kanker payudara, penyakit gula, pulang dicovid-kan, lalu kalau mengubur seperti mengubur anjing.

Haduh, ini alam apa? Yang mengubur dari Dinas Kesehatan dapat proyek, jadi seenaknya sendiri, -red)," tutur Supriyono.

Pernyataan tersebut menuai protes dari sejumlah pihak, diantaranya Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY dan Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Bantul (FPRB).

"Segenap Relawan Posko Dukungan Gugus Tugas DIY mengecam, menuntut pencabutan pernyataan dan permintaan maaf terbuka oleh oknum legislatif tsb. Mendukung rekan2 Relawan Bantul mengambil tindakan tegas, terukur sesuai prokes memberikan edukasi secukupnya kepada ybs," tulis akun TRC BPBD DIY.

Baca Juga: Iseng Berujung Petaka, Celananya Dipelorotkan Temannya di Hadapan Tetanggya Sendiri Saat Hajatan, Pria ini Nekat Tikam Teman Semasa Kecilnya Sendiri, Pelaku: Saya Menyesal, Dia Teman Saya Sejak Kecil Tapi Harus Tewas di Tangan Saya

Sementara itu, FPRB Bantul juga telah mengeluarkan pernyataannya menanggapi ucapan Anggota Komisi D DPRD Bantul itu.

FPRB merasa keberatan dan menyesalkan pernyataan Supriyono dan menuntut untuk mengklarifikasi ucapannya.

Twitter TRC BPBD DIY
Twitter TRC BPBD DIY

FPRB Bantul juga telah mengeluarkan pernyataannya menanggapi ucapan Anggota Komisi D DPRD Bantul itu.

"FPRB menuntut bapak untuk klarifikasi terbuka di media massa dan secara tertutup di hadapan Pimpinan DPRD, Plt Bupati, Dinas Kesehatan dan Perwakilan Relawan," bunyi poin kedua pernyataan sikap FPRB itu.

Lebih lanjut, FPRB juga meminta agar Supriyono mengkampanyekan gerakan PHBS dengan menerapkan 5M.

Baca Juga: Selama Ini Disembunyikan Rapat-rapat, Sosok Ini Akhirnya Bongkar Hubungan Kalina Ocktaranny dengan Ayahnya yang Bikin Publik Terkejut: Penginnya Orangtua...

Digruduk Relawan

Akibat pernyataan Supriyono tersebut, sejumlah relawan Covid-19 mendatangi gedung DPRD Bantul pada Senin (22/2/2021) pagi.

Mereka berdemonstrasi menuntut klarifikasi dari Supriyono atas ucapannya.

Dilaporkan Tribun Jogja, massa yang hadir terdiri dari relawan anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Bantul, dan tim SAR Kabupaten Bantul.

Mereka datang membawa ambulans dan juga keranda mayat sebagai aksi protes.

Baca Juga: Sempat Mengira Perselingkuhan Nissa dan Ayus Hanya Settingan, Eks Sabyan Gambus: Kan Awal Ramadan, Cocok Buat Naik Lagi

Ketua FPRB Kabupaten Bantul, Waljito mengatakan, tersinggung dengan pernyataan anggota DPRD Bantul tersebut

Tangkap Layar: Twitter @TRCBPBDDIY
Tangkap Layar: Twitter @TRCBPBDDIY

Postingan Twitter @TRCBPBDDIY

Menurut dia, pidato yang disampaikan Supriyono bernada menghasut dan menyebarkan berita bohong.

Pihaknya pun akan mengambil tindakan tegas dengan melaporkan Supriyono ke polisi.

Baca Juga: Tak Terima Indonesia Dilecehkan, Baim Wong Murka dengan Sikap Dayana: Wah, Saya Marah!

"Kita tunggu 1 x 24 jam supaya beliau meminta maaf secara terbuka melalui media massa maupun media sosial. Kalau selama 1 x 24 jam dia tidak minta maaf, kita akan mengambil langkah hukum."

"Kita laporkan karena dia sudah menghasut dan menebarkan berita bohong tentang aktivitas relawan," katanya, Senin (22/02/2021).

Baca Juga: Kariernya Sempat Melejit Hingga Bisa Beli Mobil dan Tanah Hingga Nikahi Pramugari, Kini Pak Tarno dengan Baju Loreng Sederhana Malah Terlihat Mindar-mandir di Pinggir Jalan Mencari Sesuatu, Kariernya Kian Meredupkah?

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Sumber : Tribunnews.com

Baca Lainnya