Suar.ID -Sempat dibanggakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan sebelumnya, kini permukiman warga RW 04, Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur justru kebanjiran, Jumat (19/2/2021).
Wilayah RW 04 yang semula disebut Anies bebas banjir itu kini justru kebanjiran lebih dari dua meter.
Ketua RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Irwan Kurniadi mengatakan perlahan tapi pasti air mulai merendam permukiman pada Jumat (19/2/2021) sekitar pukul 03.00 WIB.
"Ketinggian air sekarang sekitar dua meter," kata Irwan, Jumat (19/2/2021), melansir Warta Kota.
Baca Juga: Hasil Survei Median: Anies Baswedan, Risma dan Ahok jadi Kandidat Terkuat Gubernur DKI Jakarta
Akibat tempat tinggalnya terendam banjir, warga mulai pindah ke tempat pengungsian yang telah disediakan dan tersebar di sejumlah titik.
"Sekarang warga sudah mengungsi, lokasi pengungsian dibagi enam," ujarnya.
Beberapa tempat pengungsian yang disediakan di antaranya berada di depan Kampus Akpindo, lalu kolong tol jembatan kuning, rumah satu pemuka agama di RT 08, dan Pos RW 04.
“Pembagian lokasi pengungsian untuk mencegah kerumunan warga saat pandemi,” ungkapnya.
Namun, belum dapat dipastikan berapa jumlah warga yang mengungsi karena saat ini proses evakuasi warga masih berlangsung.
Kondisi itu berbanding terbalik dengan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengatakan wilayah RW 04 Kelurahan Cipinang sudah bebas banjir, pada Selasa (9/2/2021) lalu.
Bebas banjirnya wilayah RW 04 Cipinang Melayu diungkapkan Anies karena berfungsinya sodetan Kali Sunter ke Waduk Tiu dan Waduk Cipayung yang dibangun Pemprov DKI Jakarta.
"Kawasan RW 04 Cipinang Melayu akhirnya warga bisa merasakan musim penghujan tanpa harus merasakan banjir," ujar Anies.
Ahli Tata Kota Nilai Anies Baswedan tak Serius Tangani Banjir
Ahli Tata Kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga menilai, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tak serius dalam menangani masalah banjir usai dikabarkan akan menghapus program milik Ahok dan Jokowi.
Buktinya, kawasan di bantaran Kali Ciliwung, seperti Kampung Melayu, Bidara Cina, Pejaten Timur, hingga Rawajati kembali terendam banjir di awal 2021 ini.
Padahal, kawasan itu setiap tahunnya kerap dilanda banjir akibat air kiriman dari wilayah hulu.
"Kesimpulannya Gubernur DKI tidak serius menangani banjir di Jakarta," ucapnya, Minggu (14/2/2021), melansir Tribun Jakarta.
Bukannya menggencarkan program normalisasi Sungai Ciliwung, Anies belakangan justru dikabarkan mau menghapus program warisan Gubernur Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.
Untuk itu, ia menilai mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini tak serius dalam mengatasi masalah banjir yang terjadi di bantaran kali.
Bila hal ini tidak segera dibenahi, Nirwono khawatir, ketidakseriusan Anies ini bisa berakibat fatal.
Banjir besar yang terjadi 2017 lalu di awal kepemimpinan Anies pun terancam terulang kembali di akhir kepemimpinannya.
"Jika pada saat bersamaan wilayah Bodetabek hujan lebat, seluruh wilayah DKI hujan deras, pantai utara Jakarta terjadi air pasang (banjir rob), maka bisa dipastikan Jakarta akan lumpuh," kata dia.