Anies Baswedan Dinilai tak Serius Tangani Banjir usai Hapus Program Milik Ahok dan Jokowi, Ahli Tata Kota: Bisa Dipastikan Jakarta akan Lumpuh

Senin, 15 Februari 2021 | 05:00
Kolase Tribunnews

Anies Baswedan dinilai tak serius tangani banjir usai hapus program milik Ahok dan Jokowi.

Suar.ID -AhliTata Kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga menilai, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tak serius dalam menangani masalah banjir usai dikabarkan akan menghapus program milik Ahok dan Jokowi.

Buktinya, kawasan di bantaran Kali Ciliwung, seperti Kampung Melayu, Bidara Cina, Pejaten Timur, hingga Rawajati kembali terendam banjir di awal 2021 ini.

Padahal, kawasan itu setiap tahunnya kerap dilanda banjir akibat air kiriman dari wilayah hulu.

Baca Juga: Berkat Sidak Risma, Kolong Jembatan Menteng kini Dipercantik, Tinggal Menunggu Diresmikan Anies Baswedan, Plh Wali Kota Jakarta Pusat: Kami Sudah Bersurat ke Pak Gubernur tapi Belum Ada Jawaban

"Kesimpulannya Gubernur DKI tidak serius menangani banjir di Jakarta," ucapnya, Minggu (14/2/2021), melansir Tribun Jakarta.

Bukannya menggencarkan program normalisasi Sungai Ciliwung, Anies belakangan justru dikabarkan mau menghapus program warisan Gubernur Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

Untuk itu, ia menilai mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini tak serius dalam mengatasi masalah banjir yang terjadi di bantaran kali.

Baca Juga: BERITA TERPOPUPLER: Mantan Suami Doyan Ngamar Bareng Wanita Lain, Begini Cara Vinessa Inez Hidup Sebagai Janda Muda | Anies Baswedan Banjir Kritikan Usai Hentikan Normalisasi Sungai Ahok

Bila hal ini tidak segera dibenahi, Nirwono khawatir, ketidakseriusan Anies ini bisa berakibat fatal.

Banjir besar yang terjadi 2017 lalu di awal kepemimpinan Anies pun terancam terulang kembali di akhir kepemimpinannya.

"Jika pada saat bersamaan wilayah Bodetabek hujan lebat, seluruh wilayah DKI hujan deras, pantai utara Jakarta terjadi air pasang (banjir rob), maka bisa dipastikan Jakarta akan lumpuh," kata dia.

Baca Juga: Beberkan Ketidakjelasan Anies Baswedan dalam Pimpin DKI Jakarta Dibandingkan Ahok, Politisi PDIP: Banyak Muncul Program Dadakan karena Dia tidak Punya Arah yang Jelas

Ahli Tata Kota: Jangan Bandingkan dengan Tahun Lalu

Kolase Kompas.com dan Tribun Jakarta
Kolase Kompas.com dan Tribun Jakarta

Anies Baswedan dan banjir Jakarta 2020

Anies Baswedan dianggap oleh beberapa pihak berhasil mengatasi banjir di awal 2021 ini.

Sebab, jumlah daerah terdampak banjir lebih sedikit dan durasi genangan surut lebih cepat dibandingkan tahun lalu.

Namun, Nirwono Joga memiliki penilaian sendiri.

Baca Juga: Nekat Hentikan Normalisasi Sungai Garapan Ahok, Anies Baswedan Banjir Kritikan, PSI: Sudah Tiga Tahun Dia Menjabat Gubernur, tapi Janji Kampanye tidak Ada Realisasi Sama Sekali

Menurutnya, Anies Baswedan belum bisa mengatasi banjir di ibu kota.

Ia pun meminta Anies tak membandingkan banjir yang terjadi tahun ini dengan 2020 lalu.

"Tidak bisa disamakan banjir kemarin dengan tahun lalu," ucapnya.

Nirwono menjelaskan, banjir besar yang menerjang Jakarta tahun lalu disebabkan oleh intensitas hujan lokal yang sangat tinggi.

Kolase Tribun Kaltim/Tribun Jakarta dan Warta Kota
Kolase Tribun Kaltim/Tribun Jakarta dan Warta Kota

Anies Baswedan, Ahok dan banjir Jakarta

Baca Juga: Di Hadapan Jokowi, Anies Baswedan Banggakan Jakarta yang Keluar dari Kota Termacet Dunia Selama Pandemi: Ini Menjadi Pengalaman yang Berbeda

Banjir semakin diperparah dengan buruknya sistem drainase yang hanya 33 persen saja yang berfungsi baik.

Beda dengan tahun lalu, banjir di awal 2021 ini disebut Nirwono dipicu oleh air kiriman dari wilayah hulu.

Untuk itu, tahun ini banjir melanda kawasan di bantaran Kali Ciliwung, seperti Kampung Melayu, Bidara Cina, Pejaten Timur, hingga Rawajati.

Baca Juga: Ungkap Keburukan Anies Baswedan dalam Tangani Banjir DKI Jakarta Dibandingkan Jokowi dan Ahok, Politikus PDIP: Salah Lu Pilih Gubernurnya Siapa!

"Artinya Pemda DKI tidak melakukan pencegahan dan penataan Kali Ciliwung yang menjadi langganan banjir," ujarnya.

"Ini membuktikan gubernur DKI tidak melaksanakan PR-nya dengan baik," tambahnya menjelaskan.

Bila ingin masalah banjir benar-benar teratasi, menurutnya, Pemprov DKI harus serius melakukan pembenahan di Kali Ciliwung.

Baca Juga: Anies Baswedan Pamer Penghargaan Baru, Eko Kuntadhi: Bekerja Cukup di Dalam Hati!

Namun, hal itu justru semakin ditinggalkan sejak Anies menjabat sebagai orang nomor satu di DKI.

"Perlu dicatat bahwa sudah ada rencana pembenahan empat sungai prioritas yang sudah disepakati Pemda DKI-BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane), Kementerian PUPR, dan Bank Dunia yang terpaksa berhenti sejak 2017 karena pak Anies tidak mau melanjutkan," ujarnya.

Adapun, empat sungai yang dimaksud ialah Sungai Ciliwung, Pesanggrahan, Angke, dan Sunter.

Baca Juga: Bukan Risma, Hanya Gibran yang Bisa Kalahkan Anies Baswedan dalam Pilkada DKI Jakarta, Arief Poyuono: Akan jadi Saingan Berat untuk Menang

Ia pun memprediksi, hingga akhir masa jabatannya, Anies tak akan mau melanjutkan program tersebut.

Terlebih, belakangan santer dikabarkan Anies menghapus program normalisasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI 2017-2022.

"Bisa jadi sampai 2022 tidak akan dilanjutkan," tuturnya.

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Tribun Jakarta

Baca Lainnya