Suar.ID -Baru-baru ini, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meminta pemerintah pusat ambil alih koordinasi penanganan Covid-19 Jabodetabek.
Hal tersebutdibenarkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria alias Ariza.
Ariza berharap, pemerintah pusat secara penuh mengambil alih koordinasi penanganan Covid-19 wilayah Jabodetabek.
"Pak Gubernur berkoordinasi dengan pemerintah pusat, berharap nanti pemerintah pusat bisa mengambil alih, memimpin," ujar Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (19/1/2021), melansir dari Warta Kota.
Ariza menjelaskan, permintaan Anies tersebut dikarenakan dengan kondisi saat ini, bahwa fasilitas kesehatan di Jakarta terbebani dengan pasien dari luar Jakarta.
Saat ini, menurut Ariza, tempat isolasi pasien Covid-19 di DKI Jakarta per 17 Januari 2021 sudah terisi 87 persen.
Dari jumlah itu, sebanyak 24 persen pasien merupakan warga dari luar Jakarta.
Tempat tidur isolasi dari 101 RS rujukan Covid-19 sebanyak 7.827 tempat tidur.
Dari jumlah itu, sebanyak 6.816 tempat tidur telah terisi.
Sementara, tingkat keterpakaian tempat tidur ICU, dari 101 RS rujukan Covid-19 sudah terpakai 82 persen.
Dari 1.063 tempat tidur ICU, sudah terisi sebanyak 871 tempat tidur.
Jika pemerintah pusat mengambil alih, kata Ariza, fasilitas kesehatan di daerah penyangga Jakarta diharapkan dapat bertambah dan fasilitas kesehatan di Jakarta kembali mempunyai ketersediaan tempat tidur yang baik.
"Agar ada peningkatan fasilitas di sekitar Bodetabek, sehingga ketersediaan fasilitas di Jakarta bisa terus meningkat, tapi okupansinya turun," jelas Riza.
ReaksiKemenkes
Permintaan Anies tersebut lantas mendapat tanggapan dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi.
Menurut Siti, pemerintah akan melakukan intervensi secara komprehensif untuk penanganan Covid-19 di Jabodetabek.
"Jadi nanti akan dilakukan intervensi secara komprehensif bukan hanya sektor kesehatan"
"Dari sisi penegakan hukum juga," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/1/2021).
"Salah satunya mendorong RS yang masih memiliki potensi untuk bisa menambah ruang perawatan ICU"
"Kemudian penambahan isolasi terpusat, ya," lanjutnya.
Nadia menilai, jumlah RS terbanyak saat ini ada di Jakarta.
Maka, untuk penanganan Covid-19 daerah Jabodetabek, pemerintah akan bekerja sama dengan RS yang ada di Jabodetabek.
"Masih akan dibahas lebih lanjut ya, karena ini akan bersama seluruh pihak, baik satgas penanganan Covid-19 yang melibatkan kementerian/lembaga lainnya," jelas Nadia.