Mengaku Dukung Anies Baswedan bukan BTP saat Pilgub DKI 2017, Jusuf Kalla Beberkan Alasannya: Kalau Ahok Menang akan terjadi Keributan

Selasa, 08 Desember 2020 | 10:00
Kompas TV

Jusuf Kalla mendukung Anies Baswedan dibandingkan Ahok saat Pilgub DKI Jakarta 2017, terungkap ini alasannya.

Suar.ID -Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) blak-blakan mengaku memiliki kedekatan dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

JK mengaku memberikan dukungan saat Anies mencalonkan diri sebagai gubernur meski dinilai sebagian pihak pandangan politiknya tak sejalan dengan rekannya, Presiden Jokowi.

JK memiliki pandangan tersendiri kala itu.

Ia pun memiliki penilaian jika Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta saat itu.

Baca Juga: Dipolisikan oleh Putri Kalla, Ferdinand Hutahaean Buka Suara: Saya Tidak Pernah Mengenal Keluarga Beliau

“Saya kenal dengan pak Anies dan mendukung dia jadi gubernur itu benar."

"Mohon maaf, kalau saat itu Ahok yang menang, akan terjadi keributan dan berdampak pada Presiden Jokowi,” kata JK saat diwawancara Claudius Boekan, Jumat (4/12/2020), melansir dari Tribunnews.

“Semua orang punya pandangan politik berbeda."

"Saya harus sependapat dalam bertugas, tapi hari itu saya punya pandangan (politik) berbeda dengan pak Jokowi,” lanjut JK.

Baca Juga: Beberapa Kali sempat Berbeda Pendapat, Akhirnya Jusuf Kalla Sepakat dengan Jokowi Terkait Terhambatnya Perekonomian karena Pandemi Covid-19

JK mengatakan bahwa saat itu orang melihat seolah dirinya membangkang dari Presiden.

Padahal, bahkan JK dan Presiden Jokowi saat itu tidak pernah bicara soal siapa yang menjadi gubernur.

Tribunnews
Tribunnews

Jusuf Kalla dan Jokowi

“Saya benar mendukung Anies, tapi saat dia terpilih jadi gubernur, prosesnya itu berjalan sendiri,” ujarnya.

JK memberikan pesan kepada Anies saat keduanya sempat membicarakan soal pencalonan presiden (Pencapresan) di 2024.

Baca Juga: Bukan Orang Sembarangan, Ternyata Inilah Sosok Pria yang Sempat Melamar Laudya Cynthia Bella Sebelum Menikah dengan Engku Emran yang Berstatus Duda Anak 1

JK berkata kepada Anies untuk tidak berbicara dini soal Pencapresan, namun sebaliknya agar dirinyafokus dalam mengemban tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta kedepannya.

“Jangan dulu sekarang, jangan bicara sekarang, bangun saja dulu Jakarta agar tidak macet, tidak banjir, bersih, dan sebagainya, tak usah pikir 2024."

"2024 akan datang sendiri kalau dia berhasil jadi gubernur,” ujar JK.

“Ini untuk siapa saja, bisa Anies, Ganjar, Ridwan Kamil, Khofifah itu akan tergantung dari apa yang diperbuat dari sekarang, berbuat yang maksimal aja sekarang,” lanjutnya.

Baca Juga: Bukan Kabar Baik, Mantan Wakil Presiden Ini Sebut Pandemi Corona di Indonesia masih akan Berlangsung lama, Ini Penyebabnya

JK membantah dirinya akan kembali maju mencalonkan diri sebagai presiden pada2024.

JK mengatakan bahwa saat itu usianya telah menginjak 82 tahun dan akan fokus menikmati masa tuanya dengan melakukan sejumlah kegiatan organisasi kemanusiaan maupun organisasi keagamaan dan internasional.

Tribunnews/ Herudin
Tribunnews/ Herudin

Jusuf Kalla

Baca Juga: Pernah Mendampingi selama 5 Tahun di Pucuk Kepemimpinan Indonesia, Jokowi Tolak Usulan Jusuf Kalla untuk Lakukan Ini saat Merebaknya Virus Corona

“Pada saat itu umur saya sudah 82 tahun, kapan lagi saya menikmati masa tua saya."

"Kita memperhatikan politik tentu iya, tapi saya tidak mau lagi aktif secara praktis,” ujar JK.

“Golkar pernah meminta saya untuk jadi ketua penasehat, saya tidak mau."

"Saya senang urus kemanusiaan, keagamaan, urusan internasional, menurut saya itu amalan yang baik,” lanjutnya.

Diketahui saat ini JK menjadi ketua dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI).(Tribunnews)

Tag

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber Tribunnews