Suar.ID -Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) blak-blakan mengaku memiliki kedekatan dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
JK mengaku memberikan dukungan saat Anies mencalonkan diri sebagai gubernur meski dinilai sebagian pihak pandangan politiknya tak sejalan dengan rekannya, Presiden Jokowi.
JK memiliki pandangan tersendiri kala itu.
Ia pun memiliki penilaian jika Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta saat itu.
“Saya kenal dengan pak Anies dan mendukung dia jadi gubernur itu benar."
"Mohon maaf, kalau saat itu Ahok yang menang, akan terjadi keributan dan berdampak pada Presiden Jokowi,” kata JK saat diwawancara Claudius Boekan, Jumat (4/12/2020), melansir dari Tribunnews.
“Semua orang punya pandangan politik berbeda."
"Saya harus sependapat dalam bertugas, tapi hari itu saya punya pandangan (politik) berbeda dengan pak Jokowi,” lanjut JK.
JK mengatakan bahwa saat itu orang melihat seolah dirinya membangkang dari Presiden.
Padahal, bahkan JK dan Presiden Jokowi saat itu tidak pernah bicara soal siapa yang menjadi gubernur.
“Saya benar mendukung Anies, tapi saat dia terpilih jadi gubernur, prosesnya itu berjalan sendiri,” ujarnya.
JK memberikan pesan kepada Anies saat keduanya sempat membicarakan soal pencalonan presiden (Pencapresan) di 2024.
JK berkata kepada Anies untuk tidak berbicara dini soal Pencapresan, namun sebaliknya agar dirinyafokus dalam mengemban tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta kedepannya.
“Jangan dulu sekarang, jangan bicara sekarang, bangun saja dulu Jakarta agar tidak macet, tidak banjir, bersih, dan sebagainya, tak usah pikir 2024."
"2024 akan datang sendiri kalau dia berhasil jadi gubernur,” ujar JK.
“Ini untuk siapa saja, bisa Anies, Ganjar, Ridwan Kamil, Khofifah itu akan tergantung dari apa yang diperbuat dari sekarang, berbuat yang maksimal aja sekarang,” lanjutnya.
JK membantah dirinya akan kembali maju mencalonkan diri sebagai presiden pada2024.
JK mengatakan bahwa saat itu usianya telah menginjak 82 tahun dan akan fokus menikmati masa tuanya dengan melakukan sejumlah kegiatan organisasi kemanusiaan maupun organisasi keagamaan dan internasional.
“Pada saat itu umur saya sudah 82 tahun, kapan lagi saya menikmati masa tua saya."
"Kita memperhatikan politik tentu iya, tapi saya tidak mau lagi aktif secara praktis,” ujar JK.
“Golkar pernah meminta saya untuk jadi ketua penasehat, saya tidak mau."
"Saya senang urus kemanusiaan, keagamaan, urusan internasional, menurut saya itu amalan yang baik,” lanjutnya.
Diketahui saat ini JK menjadi ketua dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI).(Tribunnews)