Surabaya sudah Disebut Wuhan Kedua, Khofifah Ceritakan Keberhasilan PSBB Malang Raya

Sabtu, 30 Mei 2020 | 07:00
Dok. Tribunnews

Gubernur Jawa Timur, Khofifah contohkan keberhasilan PSBB di Malng Raya.

Suar.ID -Kasus baru Virus Corona di Jawa Timur terus mengalami lonjakan pada beberapa hari terakhir.

Pusat episentrum penyebaran Virus Corona di Jawa Timur adalah berada di Ibu Kota Provinsi Surabaya.

Hingga update terbaru pada Kamis (28/5/2020), terdapat penambahan 171 kasus baru untuk wilayah Jawa Timur.

Dari penambahan 171 kasus tersebut, 98 di antaranya berasal dari Surabaya.

Baca Juga: Warganya tidak Patuh PSBB, Satu Kota di Indonesia Ini Disebut bisa Menjadi Wuhan Kedua! Begini Alasannya

Khofifah kemudian mencontohkan kondisi yang terjadi di Malang Raya.

Seperti yang diketahui kedua wilayah tersebut yang saat ini menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jawa Timur.

Khofifah menilai PSBB di Malang Raya lebih efektif dibandingkan dengan yang di Surabaya Raya.

Baca Juga: Usai terlibat Baku Hantam dengan Petugas Satpol PP saat PSBB Surabaya, Habib Umar Assegaf Dipastikan akan Mendapatkan Sanksi

"Kasus ini sebetulnya episentrumnya di Surabaya," ujar Khofifah dalam tayangan Youtube tvOneNews, Kamis (28/8/2020).

"Sama-sama PSBB, Malang Raya ini PSBB tahap pertama, hari ini adalah hari ke 12," jelasnya.

Berdasarkan hasil rakor evaluasi pelaksanaan PSBB di Malang Raya, Khofifah mengaku menemukan perbedaan yang sangat mendasar dengan PSBB Surabaya Raya.

Perbedaannya bukan berasal dari sistem atau aturan PSBB-nya melainkan dari segi masyarakatnya itu sendiri.

Dishub Surabaya
Dishub Surabaya

Baca Juga: Viral Video Baku Hantam antara Habib Umar Assegaf dengan Satpol PP saat PSBB Surabaya, Kasatlantas Beberkan Kronologinya: Saya Jauh Lebih Baik, Penyakit Itu Orang yang tidak Sembahyang!

Mantan Menteri Sosial itu mengatakan PSBB di Malang Raya sangat terbantu dengan peran masyarakat setempat. "Tetapi kemarin kami rakor, apa yang kemudian kita lihat dari pedoman WHO transisi pasca-restriction," kata Khofifah.

"Restriksi kita kan adalah PSBB, itu ada enam yang harus dipastikan."

"Kita urai bersama dengan para pakar dari item satu sampai enam, ternyata item satu sampai enam justru yang keenam menjadi penguatan ini adalah partisipasi aktif masyarakat," jelasnya.

Baca Juga: Tak Terima Dihantam, Petugas Satpol PP Surabaya Laporkan Habib Umar Assegaf ke Polda Jatim: Padahal sudah Diingatkan Baik-baik, tapi Dia Malah Berkata Kasar

Khofifah mengungkapkan bahwa selama penerapan PSBB, masyarakat di Malang Raya mempunyai satu kebijakan sosial, yakni program Kampung Tangguh.

Melalui program Kampung Tangguh tersebut masyarakat menjadi mempunyai kesadaran yang tinggi terkait penyebaran Covid-19.

Dirinya berharap hal itu seharusnya bisa dijadikan contoh untuk daerah-daerah lain, termasuk Surabaya Raya yang saat ini mempunyai kasus terbanyak di Jawa Timur.

Menurutnya program tersebut juga mendapatkan apresiasi dari para pakar yang mengakui keefektifannya.

Tangkap layar Youtube TV One
Tangkap layar Youtube TV One

Baca Juga: Dalam Kondisi Mengandung dan Berstatus PDP, Perawat di Surayabaya Meninggal Dunia, Gubernur Khofifah Ungkap Hal Ini

"Saya ingin menyampaikan bahwa modal sosial masyarakat di Malang Raya luar biasa yang berbasis RW berupa Kampung Tangguh," ungkapnya.

"Inilah yang menurut penilaian banyak pakar dan kami ini yang memiliki signifikansi terhadap penyebaran Covid-19," sambungnya.

"Sebetulnya kan ini sesuatu yang bisa dijadikan rules model," pungkasnya.

(Tribun Wow)

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Tribun Wow, Youtube

Baca Lainnya