Terang-terangan Bilang Ada Dalam Iring-iringan Kendaraan Saat Sejumlah Mobil Tak Dikenal Mengikutinya, Habib Rizieq Shihab Cerita Peristiwa Di Tol Yang Tewaskan 6 Pengikutnya

Kamis, 10 Desember 2020 | 17:15
Tribunnews.com

Pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab akhirnya buka suara soal tragedi bentrok dengan polisi di jalan tol yang menewaskan enam pengikutnya.

Suar.ID -Pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab akhirnya buka suara soal tragedi di tol yang menewaskan enam pengikutnya.

Kesaksian itu dia sampaikan ketika berada dipemakaman jenazah di pesantrennya di kawasan Megamendung, Bogor, Rabu (9/12/2020), seperti terekam dalam video Front TV, kanal resmi FPI.

Menurut Habib Rizieq Shihab,kronologi yang disampaikan DPP FPI tentang kejadian tersebut adalah benar.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: 6 Pendukungnya Tewas Setelah Bentrok Dengan Polisi, Habib Rizieq Shihab Disembunyikan FPI | 20 Disimpan Rapat-rapat, Nita Thalia Akhirnya Bongkar Alasan Jalin Hubungan Dengan Pria Beristri Sejak SMA

Ia mengaku ada dalam iring-iringan kendaraan saat sejumlah mobil tak dikenal mengikuti rombongannya di tengah Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12/2020) dini hari.

Saat itu, Rizieq mengaku tak menduga mobil yang coba mendekati mobil rombongannya adalah polisi.

“Sama sekali kami tidak pernah menduga, mengira, apalagi menuduh," ujar Habib Rizieq Shihab.

"Yang kami tahu mereka adalah orang jahat yang ingin mencelakakan kami."

Rizieq mengatakan, jumlah mobil yang mencoba bermanuver masuk ke rombongannya sangat banyak.

"Banyak sekali mobil silih berganti berupaya untuk maju ke depan, untuk bisa sampai ke mobil Habib Hanif yang persis ada di belakang saya," tambah Habib Rizieq Shihab.

"Bahkan untuk bisa mencapai mobil saya yang berada di depan."

Baca Juga: Tak Terima Anaknya Tewas saat Melakukan Pengawalan terhadap Rizieq Shihab, Suhada Tantang Kepolisian Lakukan Sumpah Mubahalah

Rizieq mengatakan, dua mobil pengawal yang ada di dalam rombongannya kemudian berusaha menghalau mobil-mobil tersebut.

Ia menyebut para pengawalnya menjauhkan mobil para pengintai dari rombongan utama dengan cara yang cerdas.

Dari keterangan FPI sebelumnya, dua mobil pengawal Rizieq terpisah dengan rombongan utama saat menghadap mobil pengintai itu.

Satu mobil kemudian melarikan diri setelah mendengar suara tembakan.

Sementara itu, satu mobil lain yang berisi enam orang anggota laskar hilang.

FPI tak lagi bisa menghubungi para laskar setelah kejadian.

FPI baru tahu keenamnya tewas ditembak polisi setelah pengumuman dari Polda Metro Jaya pada Senin siang.

Baca Juga: Anaknya Tewas Ditembak Mati Polisi saat Kawal Habib Rizieq, Orangtua Ini justru Bersuka Cita: Anak Saya Mati Syahid

Kondisi jenazah versi FPI

Sebelumnya, FPI memberikan keterangan resmi terkait kondisi enam jenazah laskarnya yang tewas ditembak polisi.

FPI menyebut terdapat lebih dari satu lubang peluru di tiap jenazah.

"Bahwa pada seluruh jenazah terdapat lebih dari satu lubang peluru," demikian siaran pers resmi yang ditandatangani Ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis dan Sekretaris Umum FPI Munarman, Rabu.

FPI menyebut tembakan terhadap para anggota laskar tersebut memiliki kesamaan sasaran, yaitu semua tembakan mengarah ke jantung.

"Dilihat dari bekas tembakan, menurut pendapat ahli yang hadir dalam pemandian jenazah, bahwa ditembak dari jarak dekat," ujar Shabri Lubis melalui rilis itu.

Baca Juga: Habib Rizieq Disembunyikan FPI usai 6 Pendukungnya Tewas karena Serang Polisi, Kapolda Metro Jaya Berikan Ultimatum: Apabila Menghalangi, Kami tidak Ragu Melakukan Tindakan Tegas

Masih mengutip pandangan ahli, FPI menyebut tembakan ke arah jantung tersebut ada yang dilakukan dari depan, bagian dada, dan ada yang dilakukan dari belakang.

Terakhir, FPI menyatakan bahwa pada tubuh sebagian besar jenazah terdapat tanda-tanda bekas penyiksaan.

Setelah diotopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, pihak kepolisian kemudian menyerahkan semua jenazah kepada keluarga masing-masing.

Enam jenazah dibawa pihak FPI, lalu disemayamkan di Masjid Al Islah Petamburan, Jakarta Pusat, sebelum dimakamkan.

Jenazah dimakamkan di lokasi berbeda-beda sesuai keinginan keluarga.

Kronologi versi polisi

Polisi sebelumnya menyebut mobil yang digunakan 10 orang simpatisan Rizieq Shihab lebih dahulu menabrak kendaraan polisi.

Baca Juga: Bak Nikita Mirzani VS Elza Syarief Jilid 2, Kini Sang Pengacara Siap Bela Ustaz Maher dan Habib RIzieq Lawan Nyai: Itu Nggak Sopan!

Hal itu terjadi di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin dini hari.

Saat itu, menurut polisi, pihaknya tengah mengusut dugaan rencana pengerahan massa pendukung Rizieq ke Mapolda Metro Jaya, Senin siang, untuk mengawal proses hukumnya.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan, mobil berisi laskar khusus FPI beberapa kali menabrak mobil polisi yang mengikuti.

"Proses nabrak dulu berapa kali mobil kita ditabrak dan dipepet," ujar Tubagus di Mapolda Metro Jaya, Senin.

Setelahnya, kata Tubagus, mereka langsung melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata tajam dan pistol ke arah anggota.

Namun, ia tidak menjelaskan tentang proses penyerangan tersebut.

"Perannya jelas ada dua mobil yang mepet kita yang akan dihentikan kita dan kemudian melakukan penyerangan. Ada yang menggunakan sajam dan menggunakan senpi," kata Tubagus.

Baca Juga: Nama Ahok Dikaitkan dengan Karangan Bunga dari Masyarakat untuk Pangdam Jaya, Kuasa Hukum FPI: Nggak Pengaruh Buat Kita!

Tubagus menegaskan, bukti penyerangan yang dilakukan oleh laskar khusus FPI terhadap polisi telah dikantongi, salah satunya hasil pesan suara.

Rekaman suara tersebut menunjukkan adanya perbincangan dari Laskar Khusus FPI untuk mencelakakan polisi.

“Juga ada bukti tentang voice note bagaimana sedemikian rupa direncanakan untuk dipancing di sana, kemudian dipepet, semua terdatakan atau ternyatakan dengan jelas di dalam voice note,” ujar Tubagus.

Dalam voice note, menurut kepolisian, Laskar Khusus FPI telah mengetahui bahwa pihak yang mengikuti adalah polisi.

Meskipun demikian, pihak Laskar Khusus FPI tetap melakukan penyerangan kepada polisi.

“Nyata sekali bagaimana perencanaannya, bagaimana yang bersangkutan sudah tahu itu mobil polisi kemudian bagaimana dipancing, dipepet itu terlihat semua, di dalam situ (VN), nyata sekali,” ujar Tubagus.

Merasa terancam, polisi kemudian melakukan penembakan hingga menewaskan enam pengawal Rizieq.

Dalam konferensi pers, kepolisian menunjukkan sejumlah barang bukti yang disebut milik simpatisan Rizieq.

Ada senjata api berupa dua pucuk pistol dan tujuh peluru. Selain itu, ada tiga selongsong peluru.

Menurut polisi, dua pistol tersebut bukan pistol rakitan. Versi polisi, pihak laskar menembak sebanyak tiga kali.

Barang bukti lain yang ditunjukkan adalah sebilah pedang dan sebilah celurit.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad