Tak Terima Anaknya Tewas saat Melakukan Pengawalan terhadap Rizieq Shihab, Suhada Tantang Kepolisian Lakukan Sumpah Mubahalah

Rabu, 09 Desember 2020 | 12:00
Instagram

Suhada, orangtua Faiz Achmad.

Suar.ID - Salah satu perwakilan keluarga dari keenam simpatisan Rizieq Shihab yang tewas ditembak polisi menuntut agar hukum ditegakkan.Dia dan pihak keluarga mengaku tidak terima terkait insiden yang merenggut nyawa anaknya.Suhada, orangtua Faiz Achmad Syukur yang menjadi korban penembakan menolak anaknya disebut membawa senjata saat terlibat bentrok dengan Polri di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12/2020).

Baca Juga: Indonesian Idol Berduka: Sosok Ini Ceritakan Penyebab Kematian Melisha Sidabutar yang Sempat Takut Covid-19"Saya sangat tidak terima bila putra saya dan keenam para mujahid ini dikatakan membawa senjata, padahal kami tahu persis siapa dan kami tahu dia aktif dimana," kata Suhada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Selasa (8/12/2020).Ia menyampaikan putranya tak pernah memiliki ataupun membawa senjata.Dia mengatakan bahwa putranya bukanlah sosok anak menyukai kekerasan.

Baca Juga: Lama Bungkam, Ririn Dwi Ariyanti Akhirnya Buka-bukaan Soal Kabar Perceraiannya dengan Aldi Bragi

"Artinya mereka tidak akan pernah membawa senjata dan ketika ada kami nonton di TV ada senjata, itu dari mana?"

Suhada pun menantang pihak kepolisian untuk melakukan sumpah mubahalah.

"Seandainya mereka (kepolisan) memahami Syariat Islam, kami siap bermuhabalah," ungkapnya."Kalian datangkan keluarga kalian, saya datangkan keluarga saya kita bermubahalah benar kah anak saya membawa senjata atau tidak, nanti siapa yang dilaknat oleh Allah SWT.""Jadi itu salah satu (cara) kami yang berusaha meyakinkan bahwa putra-putra kami tidak membawa senjata," sambungnya.Tak hanya itu, dia menolak putranya dianggap menyerang kepolisian RI saat sedang mengawal Habib Rizieq Shihab menuju acara salat subuh internal.Menurutnya, pernyataan dari Polri dinilai janggal.

Baca Juga: Beginilah Tanggapan FPI soal Rekaman Simpatisan Rizieq Shihab yang Menyuruh Tabrak Mobil Penguntit

Suhada mempertanyakan aktivitas petugas di lokasi tersebut."Di sana ada polisi, lagi ngapain? Tiba-tiba di sana ngebunuh putra-putra kami. Lagi ngapain disana?""Lah kenapa tiba-tiba serang nggak ada dasar nggak ada alasan. Seorang laskar tiba-tiba nyerang orang lain, tapi tidak tahu itu polisi dan lain sebagainya," jelasnya.Suhada menambahkan insiden tersebut dinilai sebagai Extra Judicial Killing oleh aparat kepolisian.Dia pun prihatin dengan tindakan tersebut."Artinya kejanggalannya disitu. Dan kami yakin ini adalah Extra Judicial Killing sudah lah jangan diputar kemana-mana lagi ini Extra Judicial Killing," katanya.

Editor : Adrie Saputra

Sumber : Serambinews.com

Baca Lainnya