Suar.ID - Baru-baru ini, netizen dihebohkan dengan video wanita duduk di langkan sebuah gedung di Singapura.
Wanita tersebut diduga akan melakukan upaya bunuh diri dengan cara melompat dari atas gedung.
Wanita berusia 42 tahun yang tidak disebutkan namanya itu berhasil diselamatkan dari langkan gedung Vertex di 33 Ubi Avenue 3 pada Rabu (28/10/2020).
Mengutip dari Stomp, polisi dan Pasukan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF) mengatakan bahwa mereka menerima panggilan bantuan sekitar pukul 1.10 dini hari.Ternyata ada seorang wanita ditemukan duduk di langkan.SCDF mengatakan kepada Stomp bahwa pihaknya mengerahkan berbagai usaha keselamatan sebagai tindakan pencegahan, salah satunya adalah jaring untuk menyelamatkan wanita itu.
Seorang netizen berhasil merekam detik-detik penyelamatan wanita yang sangat mendebarkan tersebut.Sebuah video yang dibagikan netizen juga menunjukkan petugas SCDF menyelamatkan wanita itu dengan jaring pengaman.Beruntung, tidak ada korban luka yang dilaporkan.
Ditemukan Tewas Bunuh Diri, Ternyata Inilah Sejumlah Harta Kekayaan Cai Changpan yang Bikin Melongo
Nama Cai Changpan sempat membuat heboh publik karena berhasil kabur dari Lapas Kelas I Tangerang pada 14 September lalu.
Namun terpidana mati kasus narkoba Cai Changpan belum lama ini ditemukan tewas bunuh diri.
Jasad Cai Changpan ditemukan di sebuah pabrik pembongkaran ban di Kampung Cikidung, Desa Koleang, Jasinga, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (17/10/2020) sekitar pukul 20.00 WIB.
Cai Changpan diduga bunuh diri lantaran merasa panik lokasi persembunyiannya telah terendus pihak kepolisian.
Melansir dari Kompas.com, berbagai cara telah dilakukan Cai Changpan untuk bisa bertahan hidup di Hutan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, setelah kabur dari Lapas Tangerang.
Cai Changpan diduga kerap mencuri sejumlah makanan milik pekerja pabrik pembakaran ban yang berada di kawasan hutan.
Di pabrik tersebut, Cai Changpan ditemukan tewas bunuh diri.
"Memang ada beberapa yang mengaku makanan mereka sering hilang."
"Mungkin dia (Cai Changpan) lapar kemudian diambil," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana, Senin (19/10/2020).
Nana menjelaskan, pekerja curiga adanya seseorang yang menginap di dalam pabrik setiap malam.
Hal itu kemudian dilaporkan ke kepala desa yang kemudian dilanjutkan kepada Tim Khusus pemburu Cai Changpan.
"Itu kemudian dilaporkan ke kepala desa dan dilanjutkan ke kami."
"Setelah kami upaya melakukan penggeledahan terpidana mati sudah menggantung diri di lokasi itu," kata Nana.
Kepolisian menduga, Cai Changpan memilih bunuh diri karena dalam posisi terdesak, di tengah buruan tim khusus yang terdiri dari Polda Metro Jaya, Brimob, dan Lapas Tangerang.
Setidaknya ada 291 anggota yang tergabung dalam tim khusus untuk memburu Cai Changpan di dalam hutan.
Sejumlah anggota tersebut melakukan pencarian secara berkala dengan sistem mobile satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan identifikasi sidik jari dan tato, kepolisian memastikan jasad tersebut adalah Cai Changpan.
Melansir dari Sripoku.com, terpidana mati kasus narkoba Cai Changpan, di sekitar tempat ia tinggal dikenal sangat dermawan.
Cai Changpan suka membantu warga sekitar dari kesulitan.
Tokoh masyarakat Tenjo, Bogor, Jawa Barat, Umeng Tarmidi, mengungkapkan, dikenal sangat dermawan, ia kerap membantu warga yang kesulitan di sekitar tempat tinggalnya.
Kini pria yang punya nama alias Cai Ji Fan ini, ditemukan bunuh diri di bekas pabrik pembakaran ban di Kampung Cikidung, Desa Koleang, Jasinga, Bogor, Jawa Barat.
Warga sekitar bernama Rouf menuturkan lokasi pembakaran ban memang milik Cai Changpan.
"Kalau lokasi pembakaran limbah ban ini dulunya memang punya pelaku, dan sejak dua minggu kemarin tak ada aktivitas apapun," ujar Rouf, Senin(19/10/2020).
Camat Jasinga Hidayat Saputradinata juga mengatakan bahwa Cai Changpan memang sempat memiliki sejumlah aset berharga berupa bidang tanah dan usaha bisnis pengolahan ban.
Sejauh ini, beberapa bisnis seperti di Tenjo sudah dikelola oleh istri Cai dibantu sejumlah karyawan.
Namun, untuk aset dan bisnis di wilayah Jasinga, sudah dijual jauh sebelum Cai Changpan mendekam di penjara.
"Dulu itu dia ke sini memang cari tempat (bisnis) baru selain di tempat istrinya di Tenjo itu," kata Hidayat.
Hidayat bercerita bahwa pada 2015, gudang bekas pabrik pengolahan ban bekas itu sempat digerebek dan ditemukan ratusan kilogram sabu.
Sejumlah aset dan usaha tersebut kemudian dijual kepada orang lain.
Hidayat menjelaskan, pengolahan bekas ban tersebut sudah tidak aktif sejak beberapa tahun lalu.
Sebab, sebelumnya tim pengawas Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) mendapat banyak pengaduan masyarakat terkait polusi pembakaran ban.
Setelah itu, diketahui bahwa tidak ada izin aktivitas dan bangunan.
"Kita ini yang jadi kena, karena Jasinga sudah zona merah peredaran narkoba dimulai sejak kasus 2015."
"Nah sekarang alhamdulillah untuk ke depannya tidak ada lagi masalah karena sudah pasti akan terputus mata rantai kasus narkoba setelah Antoni ditemukan dalam kondisi bunuh diri," terangnya.