Masih Berusaha Membela Diri dari dalam Penjara, Jerinx Menulis Surat Bernada Tantangan untuk IDI dan Kemenkes: Saya Kontak Langsung dengan Ribuan Orang, Berikan Penjelasan Ilmiah Kenapa Saya tidak Terinfeksi Covid-19

Jumat, 28 Agustus 2020 | 11:15
Kolase Tribunnews

Dari dalam tahanan Jerinx membuat sebuah surat, begini isinya.

Suar.ID -Mengenakan seragam tahanan berwarna oranye dengan tangan diborgol, drummer grup band Superman Is Dead (SID), I Gede Ari Astina alias Jerinx, kembali digiring ke ruang pemeriksaan lantai tiga Ditreskrimsus Polda Bali, Kamis (27/8/2020).

Jerinx menjalani proses pelimpahan kasus dari Polda Bali ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali.

Sambil digiring, Jerinx yang mengenakan masker di dagu mengaku dirinya dalam kondisi sehat.

Baca Juga: Dengan Tangan Terborgol, Jerinx Lantangkan Hal Ini usai Berkas Perkaranya Dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi

"Sehat Jeg, Merdeka!" katanya, dengan dikawal sejumlah petugas.

Dalam waktu bersamaan saat Jerinx digiring ke Ditreskrimsus Polda Bali, datang kuasa hukumnya, I Wayan 'Gendo' Suardana, bersama istri Jerinx, Nora Alexandra, dan manajer SID.

"Kedatangan kami untuk mendampingi proses pelimpahan perkara Jerinx ke kejaksaan," kata Gendo, melansir dari Tribun Bali.

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, usai Penangguhan Penahanannya Ditolak Mentah-mentah, kini Jerinx Terancam Dijebloskan di Penjara secara Resmi setelah Polisi Melimpahkan Bekas Perkaranya ke Kejati Bali

Usai menjalani proses pelimpahan, Jerinx menyampaikan sejumlah pesan kepada publik.

Pesan itu ia tulis tangan di atas kertas saat berada di dalam sel tahanan Polda Bali.

Dengan tangan diborgol, Jerinx membacakan sejumlah pesan sebagai berikut.

Baca Juga: Sudah Penangguhan Penahanannya Ditolak, kini Jerinx Diberikan Sindiran Pedas oleh Gubernur Bali hingga Bongkar Masa Lalu Mereka Berdua: Jadi Orang Gentle aja, Baru Ditahan ternyata Cengeng!

Surat ini juga diungkap sang istri Nora Alexandra lewat unggahandi akun instagramnya.

Instagram Nora Alexandra
Instagram Nora Alexandra

Poin Pertama:

13 Agustus 2020 Polisi melakukan swab test kepada saya di Rutan Polda Bali disaksikan seluruh tahanan dan petugas jaga, kemarin hasil swab saya keluar dan hasilnya negatif.

Yang mana artinya sejak sebelum saya ditahan saya tidak membahayakan nyawa siapapun.

Penting dicatat, sejak 4 Juni 2020, setiap hari saya kontak langsung dengan ratusan bahkan ribuan orang terkait kegiatan bagi pangan gratis di Twice Bar.

Jika boleh saya memberi masukan sebaiknya IDI atau Kemenkes (Kementrian Kesehatan) meneliti kondisi saya untuk menemukan penjelasan ilmiah kenapa saya tidak terinfeksi Covid-19.

Saya siap lahir batin menjadi relawan agar bangsa yang saya cintai ini lekas terbebas dari rasa takut yang berlebihan.

Baca Juga: Sesumbar Tak Takut Dipenjara, Sikap Bertolak Belakang Jerinx SID Disindir Gubernur Bali: Di Tahanan Takut Ternyata, Cengeng

Poin Kedua:

Sebagai WNI saya berhak mengajukan penangguhan penahanan dan hal ini dilindungi oleh undang-undang,

saya mengajukan penangguhan bukan karena saya cengeng tetapi karena saya melihat banyak sekali kejanggalan dan konflik kepentingan dalam kasus saya,

Detail kejanggalannya bisa dipelajari di tayangan Hotroomnya Hotman Paris yang membahas kasus saya (tersedia di YouTube).

Tolong dicatat, saya belum dinyatakan bersalah oleh pengadilan jadi biarkan saya bertarung di pengadilan dan apapun keputusan pengadilan nanti akan saya terima dengan ksatria.

Yang cengeng itu adalah mereka-mereka yang melanggar protokol kesehatan tetapi bebas dari jerat hukum karena dekat dengan kekuasaan.

Yang blengih sejati adalah mereka yang tidak pernah memberi makan warganya namun menertawai rakyat yang berjuang memberi makan ratusan perut kelaparan tanpa pamrih setiap harinya.

Yang tidak berpendidikan adalah mereka yang memanfaatkan kekuasaan untuk menginjak hak warganya lalu berlagak sok paling suci seolah tanpa dosa, leluhur Bali tidak buta, karma akan datang.

Baca Juga: Penangguhan Penahanan Jerinx Ditolak Mentah-mentah oleh Polda Bali dengan Alasan Ini, Nora Alexandra: Saya Kecewa

Poin Ketiga

Tribun Bali
Tribun Bali

Jerinx.

Saya mohon kepada kawan-kawan saya yang santun, yang cerdas dan yang memiliki pergaulan luas agar jangan diam saja melihat ketidakadilan yang menimpa rakyat kecil terkait kebijakan rapid dan swab test dan lain-lain.

Negara kita memiliki anggaran ratusan triliun rupiah untuk pandemi ini.

Sudah seharusnya tak ada lagi rakyat miskin yang diharuskan membayar untuk rapid dan swab test.

Dan dengan anggaran sebesar itu semestinya tidak ada lagi rakyat yang kelaparan akibat pandemi.

Kelaparan harus diberi solusi nyata karena kelaparan adalah sumber utama lahirnya kriminalitas dan kematian.

Kawan-kawan saya di Rutan Polda Bali, sebagian besar karena mereka di PHK selama masa pandemi ini mereka akhirnya terpaksa dipenjara.

Jadi kelaparan adalah sumber kriminalitas.

Baca Juga: Kepalkan Tangan Kiri saat Kembali Diperiksa Menjadi Tersangka, Kelakuan Jerinx di Polda Bali jadi Sorotan

Kalimat penutup

Jadi kawanku yang cerdas, peka dan kritis tolong gunakan santunmu dalam membela yang lemah.

Gunakan wawasan adiluhungmu dalam melindungi hak rakyat kecil.

Buktikan pada dunia jika sopan santun adalah satu-satunya cara yang mampu membebaskan bangsa ini dari penjajahan dan pembodohan.

Merdeka!

Rutan Polda Bali 27 Agustus 2020

Tertanda JRXSID

(Tribun Bali)

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Instagram, Tribun Bali

Baca Lainnya