Keceplosan Mengakui Menerima Titipan Partai jadi Komisaris BUMN, Najwa Shihab Cecar Habis-habisan Erick Thohir hingga Menyebut Nama Seorang Politikus PDIP: Apa Dia Dibilang nggak Capable?

Kamis, 06 Agustus 2020 | 19:00
instagram.com/erickthohir

Menteri BUMN, Erick Thohir akui terima titipan partai.

Suar.ID -Menteri BUMN, Erick Thohir memberi tanggapan atas sejumlah kiritikan terkait pengisian dan rangkap jabatan komisaris di BUMN.

Soal rangkap jabatan komisaris di BUMN, Erick mengatakan hal itu sudah terjadi sejak dulu.

Jika ingin dikoreksi, maka harus dilakukan secara menyeluruh.

Baca Juga: Kabar Bahagia, Pemerintah akan Berikan Bantuan bagi Karyawan yang Bergaji Dibawah Rp 5 Juta, Segini yang bisa Diambil Sekali Cair

"Rangkap jabatan (komisaris) ini jangan seakan-akan pada zaman sekarang, tetapi sudah terjadi berapa puluh tahun lalu."

"Jadi, kalau ada kritik-kritik seperti itu, rangkap jabatan, kalau mau dikoreksi ya harus menyeluruh," kata Erick dalam program Mata Najwa, Rabu (5/8/2020) malam.

Di sisi lain, Erick meminta BUMN tidak disamakan dengan perusahaan swasta pada umumnya.

Hal ini karena di BUMN, ada penugasan negara yang memerlukan koordinasi dengan kementerian terkait.

Baca Juga: Kabar Gembira, Menteri BUMN Pastikan Bio Farma Mampu Memproduksi Vaksin Covid-19 Sebanyak 250 Juta Dosis per Tahun, Erick Thohir: Sudah Saya Pastikan, Ini Karya Anak Bangsa

"Kalau kita lihat juga, jangan lupa, BUMN itu punya keunikan di mana kita banyak sekali penugasan negara."

"Contoh, kalau kita bicara misalnya Pelindo banyak sekali penugasan negara yang harus kita lakukan untuk menjaga suplai dan demand-nya."

"Nah, disitulah kenapa banyak hubungan erat dengan Kementerian Perhubungan misalnya, itu hal-hal yang memang sudah terjadi."

"Tapi apakah semua perwakilannya dari Kementerian Perhubungan? Tidak, banyak juga orang profesional," beber Erick.

Tangkap layar Youtube Mata Najwa
Tangkap layar Youtube Mata Najwa

Baca Juga: Erick Thohir Menegaskan Pegawai BUMN yang Berusia di Bawah 45 Tahun Mulai Ngantor Tanggal 25 Mei, Inilah 5 Fase The New Normal yang Harus Mereka Jalani

Najwa Shihab yang belum puas dengan jawaban Erick, kemudian bertanya mengapa Erick tidak memutus 'tradisi' rangkap jabatan yang terjadi sudah lama tersebut.

Menanggapi hal itu, Erick tidak menjawab dengan lugas.

Ia menyatakan rangkap jabatan tidak menjadi soal asalkan orangnya memiliki kecakapan (capable).

Baca Juga: UU Minerba Disahkan, Sosok Ini Murka hingga Mengecam Jokowi dan Erick Thohir: Kekuasaan Sering Ditunggangi oleh Penunggang Gelap

"Komponen yang kita lakukan kan balance, kalau kita bicara perusahaan publik itu udah jelas, kita ada peraturan internal BUMN ada juga peraturan sebagai perusahan publik."

"Jumlah komisaris independennya juga berbeda dengan perusahaan tertutup sepeti BUMN yang belum go publik."

"Kalau kita lihat keberadaan rangkap jabatan, itu sesuatu yang lumrah."

"Tetapi apakah mereka tidak capable? saya rasa tidak," ujar dia.

Baca Juga: Nekat Geledah Tas Salah Satu Menteri, Raffi Ahmad Kaget dan Mendadak Panas: Saya Ibadah Masih Bolong-bolong

Titipan Partai

Tribunnews

Menteri BUMN, Erick Thohir.

Dalam kesempatan itu, Erick juga menjawab soal titipan calon komisaris dari partai.

Erick mengakui partai-partai mengirimkan surat tertulis kepada dirinya untuk menempatkan orang-orang partai sebagai komisaris.

Erick tidak mempersoalkan hal itu.

Baca Juga: Raffi Ahmad Langsung Kaget Melihat Isi Dompet Menteri BUMN Erick Thohir yang Tidak Disangka-sangka: Kartunya Item Semua, yang Duitnya Engga Ada Serinya...

Hal ini karena tidak semua permintaan itu dikabulkan oleh Erick.

Selain itu, orang-orang dari partai itu pun harus memiliki kemampuan.

Ia menyebut hanya sekitar10 persen orang dari partai yang diterima sebagai komisaris BUMN.

"Mungkin yang diterima hanya 10 persen, makanya ada banyak yang kecewa, ya itu bagian dari pembelajaran politik," ujarnya.

Baca Juga: Iseng Bongkar Dompet Menteri BUMN Erick Thohir, Raffi Ahmad Dibuat Kaget Saat Temukan Uang Ratusan Dolar Di Dalamnya: Wah Gila, 100 Dolar, Buat THR Kali

Saat Najwa mempertanyakan kompetensi dan kemampuan orang-orang dari yang menjadi komisaris, Erick menyebut nama politikus PDIP, Arif Budimanta yang diangkat menjadi Komisaris Bank Mandiri pada awal tahun ini.

"Seorang Arif Budimanta apa dibilang nggak capable?"

"Memang dia ada PDIP, tapi sekarang dia bantu."

"Kebanyakan orang-orang yang kita angkat, orang-orang sesuai dengan klasifikasinya dan kita juga bilang, kita punya hak review setiap tahunnya," bebernya.

(Tribunnews)

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Youtube Najwa Shihab, Tribunnews

Baca Lainnya