Jarang Terlontar Kata New Normal dari Anies Baswedan, Ketua DPRD DKI Golkar Beberkan Situasi Jakarta yang Sebenarnya: Sebenarnya Sekarang Sudah New Normal, tapi Gubernur KIta Alergi dengan Kata Itu, Nggak tahu Kenapa

Sabtu, 01 Agustus 2020 | 21:00
Dokumentasi Pemprov DKI Jakarta

Anies Baswedan disindir Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta khawatir dengan frase new normal.

Suar.ID -Ketua Fraksi Golkar di DPRD DKI Jakarta Basri Baco menyinggung kondisi ibu kota sesungguhnya sudah sama seperti keadaan new normal.

Hanya saja, Gubernur Anies Baswedan masih ogah memilih diksi tersebut.

"Sebenarnya sih sekarang sudah new normal, cuma kan gubernur kita alergi dengan kata new normal karena dipakai di nasional, enggak tahu kenapa," kata Baco saat dihubungi Tribunnews.

Ia menilai demikian karena melihat keadaan dan aktivitas di ibu kota sudah menyerupai keadaan ketika pandemi Corona belum melanda Jakarta.

Baca Juga: Kebijakan Reklamasi Ancol guna Mencegah Banjir Jakarta Tuai Polemik, Anies Baswedan Tegaskan tak Langgar Janji Kampanye Pilgub 2017: Secara Teknis Iya

Aktivitas baik ekonomi, sosial dan budaya sudah kembali seperti sediakala.

Pengawasan Pemprov DKI juga terlihat mengendor.

Padahal status PSBB transisi masih tersemat.

Hal ini yang dinilai Baco menjadi salah satu penyebab melonjaknya tambahan kasus Covid-19 paling tidak selama satu pekan terakhir.

Baca Juga: PSBB Tahap III akan segera Berakhir, namun Jumlah ODP dan PDP di Jakarta kian Meroket, Anies Baswedan: Ini akan Menjadi Penghabisan

Bahkan tambahan kasus tak kurang dari 500 kasus per hari.

"Yang harus dikajikan, kenapa di masa transisi kemarin kenaikannya drastis udah hampir empat hari, kan bisa dilihat apakah pengawasannya kuat," tutur dia.

"Logikanya pasti kalau ekonomi dibuka pasar dibuka, mal dibuka, kantor-kantor dilonggarkan terus minim penindakan dan pengawasan," imbuhnya.

Baca Juga: Dihadapkan 2 Pilihan, Anies Baswedan lebih Memilih Menambah Anggaran Bansos Ketimbang Membayar TKD PNS

Minta PSBB Kembali Diperketat

Tribunnews
Tribunnews

Kondisi Jakarta kini.

Fraksi Partai Golkar di DPRD DKI meminta Gubernur Anies Baswedan mengembalikan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan pengawasan ketat.

Permintaan ini karena mempertimbangkan angka penambahan kasus virus corona atau Covid-19 mengalami tren kenaikan dari hari ke hari.

Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI, Basri Baco juga menyebut di masa PSBB transisi, masyarakat justru terbiasa dan tidak terlalu patuh terhadap protokol kesehatan yang diwajibkan.

Baca Juga: Berhembus Kabar 60 Mal di Jakarta akan Dibuka kembali pada 5 Juni, Anies Baswedan: Itu Imajinasi, Itu Fiksi

Mereka beraktivitas seperti situasi normal dan tidak lagi peduli terhadap ancaman penularan Covid-19.

"Ini warning buat masyarakat, kan gubernur juga nggak punya pilihan, kalau masyarakat makin bandel, makin tidak peduli," kata Baco saat dikonfirmasi Tribunnews.

Masyarakat, kata Baco, saat ini sudah tak lagi takut dengan ancaman penularan tersebut.

Tribunnews/Jeprima
Tribunnews/Jeprima

Sejumlah kendaraan melintas di Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, (31/3).

Baca Juga: 60 Mal di Jakarta Berencana akan Buka kembali pada 5 Juni, Anies Baswedan Berikan Ancaman Ini

Sehingga menurutnya sudah tepat jika Pemprov DKI mengembalikan PSBB secara ketat.

"Beda dengan tahap awal yang orang benar-benar takut keluar rumah, takut gitu, karena warning Covid-19 ini menakutkan sekali."

"Sekarang orang gak takut kalau dia benar-benar nggak kena, 'nggak' nggak takut'," tutur Baco.

(Tribunnews)

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Tribunnews

Baca Lainnya