Suar.ID -Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengklaim, kualitas udara ibu kota di Hari Raya Idulfitri 1441 H paling baik dalam lima tahun terakhir.
Kepala Dinas LH DKI Jakarta Andono Warih menjelaskan, perbaikan kualitas udara di ibu kota saat hari pertama lebaran tak terlepas dari penerapan PSBB sejak 10 April lalu.
"Kemudian, selama libur hari raya, data menunjukan kualitas udara semakin baik," ucap Andono dalam siaran tertulis yang diterima TribunJakarta.com, Senin (25/5/2020).
Dari semua lokasi pemantauan kualitas udara, konsentrasi PM 2,5 menunjukkan angka penurunan saat hari raya Idulfitri dibandingkan beberapa hari sebelumnya.
Baca Juga: Mesti Bersabar, Penerbangan Internasional Diperkirakan baru akan kembali Normal 3 Tahun lagi
Secara keseluruhan rata-rata PM 2,5 sebelum dan saat Idulfitri memenuhi baku mutu (
Tak hanya PM 2,5, konsentrasi karbon oksida (CO) juga relatif kecil dan memenuhi baku mutu (
"Hal ini dikarenakan sumber utama CO dari sektor transportasi sudah berkurang sejak diterapkannya PSBB," imbuh dia.
Jika dibandingkan dengan data kualitas udara selama lima tahun terakhir saat perayaan lebaran, kualitas udara pada Idulfitri 1441 H ini paling baik.
Sebab, terjadi penurunan konsentrasi polutan untuk parameter PM 2,5; CO; NO2; SO2; dan O3 secara signifikan.
Rinciannya jika dibandingkan data 2019 ialah terjadi penurunan 28 persen untuk parameter PM 2,5; 23 persen untuk PM 10, 8 persen untuk CO; 13 persen NO2; 4 persen SO2; dan 41 persen 03.
"Dapat disimpulkan, kualitas udara lebaran 2020 paling baik dibandingkan lebaran 5 tabun ke belakang," kata Andono.
Kualitas udara dipantau dari 6 Stasium Pemantauan Kualitas Udara (SKPU), yakni Bundaran HI (DKI-1), Kelapa Gading (DKI-2), Jagakarsa (DKI-3), Lubang Buaya (DKI-4), dan Kebon Jeruk (DKI-5), serta 3 unit SPKU mobile.(Tribun Jakarta)