Suar.ID -Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memberikan sorotan terhadap semua aspek kepemimpinan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Refly Harun menyebut tidak banyak waktu yang dimiliki oleh pemerintahan untuk bersantai menghadapi permasalahan yang dihadapi.
Hal ini disampaikan Refly Harun dalam kanal Youtube pribadinya, Senin (25/5/2020).
Mulanya Refly Harun mengatakan bahwa sikap kritisnya tidak hanya dilakukan pada saat sekarang saja.
Namun sudah dilancarkan sejak 2017, atau saat dirinya masih menjabat di BUMN.
Hal itu sekaligus membantah bahwa sikap kritisnya sebagai bentuk penolakan karena dicopot dari BUMN.
"Bahkan saya tidak baru-baru ini saja mengkritik pemerintahan, sejak 2017 pemerintahan Jokowi sudah saya kritik, karena saya menganggap tidak banyak waktu bagi pemerintahan Jokowi untuk memelihara kepercayaan dan optimisme kepada rakyat," ujar Refly Harun.
Pertama, Refly Harun menyoroti aspek hukum.
Sebagai seorang pakar hukum, Refly Harun mengaku sangat kecewa dengan penegakan hukum saat ini.
Ia mengibaratkan seperti tidak ada lagi harapan, khususnya untuk pemberantasan kasus korupsi.
"Kalau ukurannya penegakan hukum, saya sangat kecewa dengan pemerintahan Jokowi," ungkap Refly Harun.
"Saya tidak melihat ada lilin di ujung tunnel kalau soal pemberantasan hukum, terutama pemberantasan korupsi," katanya.
Kedua adalah aspek ekonomi.
Refly Harun mengaku sempat merasa optimis untuk sektor ekonomi di masa pemerintahan Jokowi.
Hal itu terlihat dari proyek-proyek pembangunan besar yang dilakukan, termasuk pembangunan infrastruktur.
Namun, rupanya keburukannya mulai terlihat pada saat menghadapi pandemi Virus Corona.
Pemerintah seakan-akan tidak mampu mencukupi kebutuhan rakyatnya yang sangat membutuhkan bantuan sosial akibat terdampak Corona.
"Pembangunan ekonomi awalnya saya sangat puji, termasuk pembangunan infrastruktur misalnya," katanya.
"Tapi akhir-akhir ini, walaupun bukan ekonom, rasanya kita semua merasakan bagaimana sulitnya pemerintah mengendalikan fiskal mereka," kata Refly.
"Ketika menghadapi Covid ini, rasanya kelabakan," lanjut dia.
"Terasa pemerintah kok seperti tidak punya uang lagi untuk memastikan bahwa perut rakyat Indonesia bisa makan?," tanya Refly.
"Kalau misalnya mereka harus di-lockdown di rumah," tambahnya.
Lebih lanjut, Refly Harun akhirnya menyoroti bidang politik.
Menurutnya, untuk masalah politik, pemerintah saat ini tidak ada lagi tandingannya.
Kondisi tersebut sangat kontras dengan krisis yang terjadi di bidang hukum dan ekonomi.
"Dalam bidang politik, mereka sangat powerful, hampir tidak ada oposisi," ungkap Refly.
"Tapi hukum dan ekonomi kita tidak dalam kondisi yang normal menurut saya," lanjutnya.
"Masih banyak penunggang gelap yang berkuasa saat ini," pungkasnya.
(Tribun Wow)