Suar.ID -Beberapa hari terakhir ini tak sedikit pekerja di Jakarta terpaksa terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau malah dirumahkan sementara.
Ini dikarenakan dampak dari pandemi virus corona atau Covid-19.
Tak cuma di PHK bahkan banyak dari pekerja ini tidak mendapat upah aliasunpaid leave.
Salah satu pekerja yang terkena PHK akibat dampak pandemi virus corona ini adalah Aryo (bukan nama sebenarnya).
Dilansir Kompas.com, Aryo adalah seorang karyawan di salah satu perusahaan swasta di Jakarta Pusat.
Disaat seperti ini ia malah terkena PHK dari perusahaan tempatnya bekerja.
Ini dilakukan karena perusahaan tempatnya bekerja ini sedang tidak stabil.
"Pemberitahuan tentang goyangnya perusahaan pasca-pandemi Maret."
"Bahwa kan ada pemangkasan karyawan."
"Saya tahunya pemangkasan saja, jadi tidak semua menurut saya waktu itu, hampir semuanya” ujar Aryo.
Aryo kemudian menceritakan kalau 2 minggu setelah pemberitahuan tersebut ia pun dipanggil oleh HRD.
Ia diminta menandatangani pemutusan kontrak kerja.
Bahkan perusahaan tempat ia bekerja menegaskan kalau tidak memberikan kompensasi atau tanggung jawab apapun.
"Mereka bilang enggak ada."
"Terus saya bilang, 'ini namanya Bapak melepas kami di situasi yang tidak banyak harapan di luar sana'."
"Dia malah membalikkan begini, 'memang kalau misalnya perusahaan mem-PHK kalian bakal kena penalti?',” tutur Aryo.
Merasa tak punya pilihan, Aryo pun akhirnya menandatangani surat pemutusan kontrak kerja tersebut sebagai bentuk persetujuan kalau ia tak lagi menjadi karyawan dan akan menerima upah terakhir.
Aryo pun mengungkapkan kalau pihak perusahaan sempat memintya mereka yang diberhentikan untuk mengirimkan surat lamaran dan CV terbaru agar bisa disalurkan ke badan usaha lain yang sedang membutuhkan tenaga baru.
"Tanggung jawab perusahaan hanya sebatas itu."
"Peluangnya juga kecil."
"Untuk pesangon saya enggak dapat sama sekali," kata Aryo.
Bukan tanpa harapan
Meski kini ia harus menerima kenyataan tak memiliki pekerjaan utama, Aryo menjelaskan bahwa ia tak ingin terlalu lama berdiam diri.
Ia pun kembali mencari-cari pekerjaan di tempat lain.
Walau Aryo sendiri mengaku sulit menemukan perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan ditengah pandemi virus corona ini.
"Saya bukannya tanpa harapan."
"Tapi saya sudah kirim lamaran ke banyak perusahaan yang sesuai dengan bidang saya."
"Ada sekitar 10 sampai 11 perusahan, lah," ucapnya.
Di samping itu, para karyawan yang sama-sama terkena PHK ini tetap saling berkomunikasi.
Mereka saling berbagi informasi apabila menemukan lowonghan pekerjaan.
Kini sambil menunggu panggilan wawancara kerja, Aryo mengatakan hanya mengandalkan beberapa pekerjaan sampingan yang didapatnya.
Ini tetap ia lakukan demi tetap memiliki penghasilan dami memenuhi kebutuhan.
Namun pendapatannya kini masih jauh dari upahnya menjadi karyawan.
Baca Juga: Tutup Aksi Bejatnya dengan Rp 20 Ribu, Kakek 60 Tahun Gagahi Bocah Berusia 11 Tahun di Tegalan
"Paling ya setengahnya, lah."
"Jadi sekarang saya benar-benar menghemat pengeluaran."
"Jadi penghasilan sampingan sekarang harus ada yang ditabung."
"Sisanya buat makan sehari-hari," kata dia.