Depresi Terus Dituntun Untuk Menjadi Murid Berprestasi, Gadis Jenius ini Akhirnya Pilih Habisi Orangtuanya Sendiri dengan Sadis, Begini Ceritanya...

Minggu, 16 Februari 2020 | 13:45
Crime Watch Daily

Depresi Terus Dituntun Untuk Menjadi Murid Berprestasi, Gadis Jenius ini Akhirnya Pilih Habisi Orangtuanya Sendiri dengan Sadis, Begini Ceritanya...

Suar.ID -Setiap orangtua pasti memiliki harapan agara anaknya bisa menjadi sosok yang bisa dibanggakan.

Agar hal ini bisa terwujud, tak jarang orangtua melakukan berbagai usaha agar anaknya ini menjadi orang yang bisa dibanggakan.

Namun tak jarang juga orangtua malah memaksakan kehendaknya yang nantinya malah membuat sang anak menjadi tertekan dan bahkan depresi.

Seperti kasus tragis yang dialami gadis belia yang dikenal sangan cerdas yang mengalami depresi sehingga nekat membunuh orangtua sendiri.

Baca Juga: Lihat Pacar Teman Dicium Wanita Lain di Depan Mata, Wanita Ini Mengamuk, Ajak Teman-temannya Hajar si Wanita Penggoda Tadi bahkan Sempat Bakar Wajahnya

Dilansir Elitereaders, sebuah kasus tragis merenggut nyawa orangatua seorang gadis bernama Jennifer Pan.

Sang ibu tewas, dan ayahnya nyaris tewas oleh percobaan pembunuhan.

Yang membuat miris, dalang perencanaan pembunuhan ini tak lain adalah Jennifer sendiri.

Gadis yang terkenal jenius ini nekat menghabisi nyawa orangtuanya karena depresi dituntut terus menjadi anak berprestasi di sekolah.

Baca Juga: Geger Dugaan Virus Flu Burung Muncul Lagi setelah Viral Video Ratusan Burung Jalak Mati di Jalanan Desa, Begini Fakta Sebenarnya yang Telah Terungkap!

Jennifer Pan dikenal sebagai 'anak emas' di mata orangtuanya.

Ia siswa berprestasi selama menempuh studi di SMA Katolik, dan dengan mudah lulus sebagai sarjana Farmasi dari Universitas Toronto Kanada yang dikenal sebagai kampus favorit.

Orangtua Jennifer adalah pengungsi asal Vietnam, dan di perantauan mereka di Kanada mereka harus bekerja keras sebagai buruh untuk menghidupi dua buah hati mereka.

Inilah alasan kedua orangtua Jennifer memiliki harapan yang sangat tinggi agar putrinya tersebut bisa belajar dengan giat, bahkan harus berprestasi dalam bidang pendidikan yang ditempuhnya.

Baca Juga: Tren Baru Ayam Geprek Plus Oreo dan Susu Kental Manis, Netizen Anggap ini Penistaan Makanan, Mau Coba?

Crime Watch Daily
Crime Watch Daily

Gadis yang terkenal jenius ini nekat menghabisi nyawa orangtuanya karena depresi

Kedua orangtuanya sangat menghargai pendidikan.

Mereka juga orangtua yang disiplin, cenderung keras, bagi Jennifer dan adiknya, Felix.

Jennifer adalah anak istimewa dan menjadi kebanggaan orang tua.

Jennifer disiplin mengikuti les piano dan skating, dan menguasai keduanya dengan sangat baik.

Baca Juga: Tak Hanya Sekali, Rupanya Krisdayanti Sudah Selingkuh 5 Kali, Hal ini Diungkapkan Kyai Guru Spiritual Anang: Yang Pertama Gitaris dan yang Terakhir Lelaki dari Kawasan Indonesia Timur

Jennifer juga berlatih bela diri dan perenang yang baik.

Dan di luar kegiatan ekstrakulikuler, ia adalah pelajar teladan yang tekun belajar hingga larut malam.

Pesta dan pacaran menjadi hal terlarang di rumahnya. Pendidikan adalah segalanya.

Miris, di balik semua hal mengesankan itu, tersembunyi kebohongan, kebencian, dan dendam yang kemudian menjurus pada tindakan mengerikan yang menghancurkan keluarga dan diri Jennifer: pembunuhan sadis.

Baca Juga: Geger Penemuan Limbah Nuklir di Perumahan Batan Indah Serpong, Polisi Gerak Cepat Tutup Lokasi, Berikut ini Fakta Lainnya Kasus ini...

Segala harapan orangtuanya ternyata membuat Jennifer merasa tertekan.

Saat di kelas 8, prestasi belajar Jennifer mulai drop.

Ia tak lagi antusias belajat, dan nilai mulai anjlok, perlahan kepercayaan dirinya menurun.

Untuk menutupinya, Jennifer mulai berbohong hingga kebohongan menjadi kebiasaannya.

Baca Juga: Diciduk Karena Kasus Penyalahgunaan Obat Terlarang, Inilah 5 Pernyataan Lucinta Luna Mengenai Kasus yang Menjeratnya ini, Mulai dari Depresi Hingga Menyesal Jadi Artis!

Dan gadis itu pun menjalani kehidupan ganda yang penuh kepalsuan dan penipuan.

Orangtua Jennifer mengira, putrinya adalah murid teladan, pelajar kelas "A". Namun, nyatanya ia hanyalah kelas "B".

Mendapatkan nilai B masih lumayan bagi siswa lain.

Namun, di keluarga Jennifer merupakan itu aib.

Baca Juga: Acara Hotman Paris Show Terpaksa Dihentikan Oleh KPI Lantaran Sang Pengacara Kondang Lakukan Hal yang Melanggar Norma ini!

Untuk menutupinya, Jennifer memalsukan raportnya, menutupi ketidakmampuannya.

Meski demikian, nilainya masih lumayan, ia pun diterima di Ryerson University di Toronto.

Namun, tak jadi mendapatkannya, gara-gara gagal dalam mata pelajaran kalkulus di akhir masa studinya.

Tak ingin mengecewakan orangtuanya, perempuan berkacamata itu berpura-pura kuliah.

Baca Juga: Inggris Darurat Virus Corona! Seorang Ilmuan Mengatakan bahwa 400.000 Orang Bisa Tewas dan Itu Bukan Angka yang 'Absurb'

Ia mengaku akan belajar sains selama 2 tahun di Ryerson University, sebelum melanjutkan kuliah di jurusan farmasi di University of Toronto yang terkemuka.

Jennifer mengumpulkan buku-buku bekas, berbohong bahwa ia mendapatkan beasiswa sehingga orangtuanya tak curiga mengapa mereka tak pernah dimintai uang untuk membayar kuliah.

Tiap pagi Jennifer pamit kuliah pada orangtuanya.

Namun, bukannya menuju kampus, ia pergi ke sebuah perpustakaan.

Baca Juga: Feni Rose Kunjungi TKP Tempat Lucinta Luna Ditangkap, Kaget Saat Abash Ceritakan Kondisi Sang Kekasih Kini , Masih Mau Diet Saat Dipenjara: Masa Udah Kaya Gitu Mau Diet?

Tiba saat wisuda, gadis berambut hitam itu kembali ngibul dengan mengatakan, undangan yang dibagikan pada pihak orangtua terbatas.

Gara-gara ketahuan berbohong, orang tua Jennifer semakin bersikap keras.

Kebohongan itu berjalan lancar, hingga suatu ketika Bich dan Hann curiga dengan perilaku putri mereka.

Keduanya pun menguntit Jennifer yang mengaku bekerja di sebuah rumah sakit.

Baca Juga: Dikenal Pendiam, Rupanya Azrriel Pernah Ngamuk Saat Lihat Aurel Hermanyah Mendapat Perlakuan Seperti ini dari Sang Mantan: Bilang Ya Sama Kakak Lu!

Saat dusta itu terungkap, tak hanya hati orangtuanya yang hancur.

Jennifer pun makin tertekan.

Bich dan Hann makin keras pada putrinya yang kala itu berusia dewasa.

Telepon genggam dilarang, komputer menjadi barang haram, Jennifer pun tak boleh berkencan dengan kekasihnya Daniel Wong.

Baca Juga: Kasus Bocah yang Ditemukan Tanpa Kepala Masih Jadi Misteri, Hotman Paris Mengatakan bahwa Ada Dugaan Jual Beli Organ karena Fakta-fakta Ini

Bahkan, odometer atau penunjuk jarak pada mobil selalu dipantau.

Jennifer diperintahkan melanjutkan pendidikannya.

Pengawasan ketat pun diberlakukan pada perempuan dewasa itu.

Daniel kemudian memutuskan hubungan.

Baca Juga: Viral Challenge Tik Tok Berujung Maut, Mudah Dilakukan Namun Bisa Berakibat Fatal, Ini Resikonya yang Membahayakan Nyawa

Itu menjadi titik krisis baginya.

Setelah putus, Jennifer dekat dengan pria bernama Andrew Montemayor, teman sekolahnya saat SD.

Ia pun mulai berpikir bagaimana untuk lepas dari segala tekanan.

Bersama Montemayor dan teman sekamar kekasih barunya itu, Ricardo Duncan, mereka merancang sebuah plot.

Baca Juga: Siswi SMP Purworejo yang Dibully di oleh 3 Temannya Ternyata Satu-satunya Murid Perempuan di Dalam Kelas, Begini Kondisinya Sekarang

Namun, apa yang mereka rancang hanya sekadar rencana hingga hubungan mereka bubar.

Jennifer pun dekat lagi dengan Daniel.

Mereka berencana untuk menyewa tukang pukul.

Untuk memberi pelajaran pada "orangtua yang dianggap terlalu mengekang".

Baca Juga: Sule Beri Ancaman Tak Biasa pada Nunung Saat Kunjungi di RSKO, Respon Komedian Kondang Ini pun Jadi Sorotan

Jennifer mendapatkan ponsel baru dari Daniel, juga kontak ke seorang pria bernama Lenford "Homeboy" Crawford yang meminta duit 10 ribu dolar Kanada untuk mengerjai orangtua perempuan itu.

Entah bagaimana awalnya, rencana itu menjadi plot pembunuhan. Merasa itu kelewatan, Daniel mundur.

Suatu malam pada tahun 2010, Jennifer memutuskan untuk mengeksekusi rencananya. Kala itu, jarum jam menunjuk ke pukul 22.00.

Crawford, Mylvaganam, dan pria ketiga bernama Eric Carty memasuki pintu depan rumah target.

Baca Juga: Masa Lalu Lucinta Luna Diungkap Temannya dari Acara 'Be A Man', Pernah Ganti Nama Tujuh Kali

Mereka semua membawa senjata.

Bich dan Hann dipaksa turun ke lantai bawah.

Kepala mereka ditutupi selimut.

Sang ayah, Hann ditembak 2 kali, salah satunya di bagian muka.

Baca Juga: Seorang Pria Nekat Berbuat Zina dengan Janda Muda hingga Dikejar Warga, Ternyata Inilah 5 Alasan Pria Suka Janda

Sementara ibunya, Bich ditembak 3 kali di kepala dan tewas seketika.

Ajaibnya, Hann selamat dan mengingat semua yang terjadi pada momentum mengerikan itu.

youtube.com
youtube.com

Pada 2014, pengadilan atas kasus tersebut digelar.

Pada 2014, pengadilan atas kasus tersebut digelar.

Saat vonis bersalah dijatuhkan, Jennifer tak menunjukkan emosinya.

Baca Juga: Belum Sebulan Poligami Sudah Ada Perselisihan Soal Tempat Tinggal, Istri Pertama Abah Cijeungjing Senang Hati Serumah dengan Madunya Tapi Istri Kedua Menolak Mentah-mentah

Namun, saat awak media meninggalkan ruang sidang, ia menangis dan gemetar tak terkendali.

Dengan dakwaan tingkat pertama, Jennifer divonis seumur hidup, tanpa kesempatan mengajukan pembebasan bersyarat selama 25 tahun.

Ia berusia 28 tahun saat duduk sebagai pesakitan.

"Dan untuk dakwaan percobaan pembunuhan terhadap ayahnya, ia juga divonis menerima hukuman seumur hidup, yang akan dijalani secara bersamaan." Carty, Mylvaganam, dan Crawford masing-masing menerima hukuman serupa.

Baca Juga: Hari Valentine, Mas Thomas Asal Cebu Ini Bagi-bagi Kado Anti Mainstream Bertema Coronavirus

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul "Miris, Gadis Jenius Ini Bunuh Orangtuanya Karena Depresi Dituntut Harus Berprestasi".

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Baca Lainnya