Suar.ID -Belum lama ini sebuah video menjadi viral di media sosial.
Dalam video ini memperlihatkan baku hantam yang terjadi antara pria berbadan kekar dengan seorangbapak tua.
Video ini diunggah oleh sebuah akun Instagram @fakta.indo pada Selasa (21/1).
Awalnya terlihat dua orang pria sedang saling berhadap-hadapan.
Kemudian pria berbaju hitam ini mencoba menarik tangan bapak tuaberjaket coklat ini.
Pria baju hitam pun memukul sang bapak tua ini hingga tersungkur.
Bapak tua itu hanya bisa diam sambil memegangi hidungnya yang sepertunya berdarah.
Setelah itu pria berbaju hitam ini menunjuk-nunjuk bapak tua tadi.
Pria berbaju hitam ini kemudian melepas bajunya dan menunjukkan badan kekarnya.
Punggung sang pria kekar ini rupanya memiliki tato yang cukup banyak.
Tak berselang lama beberapa orang mulai mencoba memisahkan pria kekar tersebut dangan sang bapak tua.
Menurut akun tersebut, kejadian tersebut terjadi di sebuah jalan di Jl. Setiabudi, Denpasar, Bali.
Sayangnya bagaimana kronologi kejadian tersebut tidak diketahui.
Video ini pun menuai berbagai komentar dari netizen.
"Lah yg midioin ngapain tugasnya? bukan e pisahin," komen akun @iam_rzk3.
"Gua benci dg yg namanya kekerasan.... Viralkan dan jebloskan ke penjara," kata akun @keykochen_official.
"Kasihan si bapa ya Allah," lanjut akun @boimseiha1933.
Ngeri! Pemuda Ini Pamer Video Bakar Kucing dan Makan Dagingnya, Alasannya Bikin Geram Netizen
Viral pemuda bakar dan hobi makan kucing, komunitas pecinta hewan minta polisi ambil tindakan tegas.
Pendiri Animal Hope Shelter, Christian Joshua Pale kembali menyuarakan kekerasan terhadap hewan, khususnya kucing.
Melalui unggahan di instagramnya @christian_joshuapale, pada Senin (20/1/2020), pria yang akrab dipanggil 'nyai' itu menyampaikan adanya aksi penganiayaan hewan.
Hal tersebut ditunjukkan lewat sebuah video yang diunggahnya dalam status instagramnya.
Dalam video yang diunggahnya, pemuda yang diketahui bernama Jendry Pinontoan itu terlihat santai memegang nozzle las.
Api yang berkobar dari ujung nozzle kemudian diarahkan pemuda itu ke tubuh kucing untuk membersihkan bulunya.
Kucing berwarna kelabu bergaris itu terlihat mati dan kaku.
Tidak diketahui apakah kucing dalam kondisi hidup atau telah mati sebelum dibakar.
Namun, dalam potongan video tidak terlihat adanya bekas sayatan pada leher atau tusukan di kepala yang umumnya dilakukan ketika menjagal hewan.
"TEMEN-TEMEN AKU MINTA MAAF SEBELUMNYA APABILA POSTINGAN INI KE DEPANNYA MENIMBULKAN KEBENCIAN BAGI PELAKUNYA, AKU MOHON JANGAN CACI MAKI PELAKUNYA YA TAPI LANGSUNG DITINDAK TEGAS SESUAI PERBUATANNYA!," tulis Joshua.
Joshua pun mengungkapkan alasan pemuda itu tega membunuh kucing.
Alasan membunuh kucing katanya berawal dari kebiasaan pelaku yang hobi makan kucing.
"Pelaku ini hobinya mengkonsumsi daging kucing dan ini ia jelaskan di kolom komennya," ungkap Joshua.
"Dengan dalih populasi kucing sangat banyak dan hal wajar memakannya, ia pun langsung post cara membunuh dan memasak daging kucing. Kejadian di Bitung dan profil pelakunya ada di insta story nyai ya," tulis Joshua.
Dalam instagram story, Joshua mengunggah tangkapan layar status facebook milik Jendry Pinontoan.
Jendry Pinontoan terlihat sangat bangga telah membunuh dan makan kucing.
Baca Juga: Mantan Anggota Keraton Agung Sejagat Beberkan Perekrutan Awal, Rupanya Sistemnya Mirip MLM
Jendry Pinontoan bahkan menyebutkan populasi kucing di Bitung sangat banyak dan kucing yang dibunuh dan dimakannya itu diketahui bukan milik orang lain.
"Populasinya masih banyak, tidak dilarang selagi masih punya sendiri. Bukan punya orang lain," tulis Joshua.
Terkait hal tersebut, Joshua kembali menegaskan agar pihak Kepolisian dalam mengambil tindakan tegas atas aksi penganiayan hewan tersebut.
Sebab ditegaskannya, kucing maupun anjing bukanlah hewan ternak yang layak dikonsumsi manusia.
"Sekali lagi mohon maaf jika postingan ini melukai perasaan temen-temen pecinta dedek empus, aku berharap pelakunya bisa ditindak tegas karena kucing dan anjing BUKAN hewan ternak yg layak dikonsumsi sesuai UU Peternakan negara kita," tegas Joshua.