Banjir Jakarta telah Menelan Lebih dari 60 Korban Jiwa, Sosok yang Dulunya Pernah Menjabat sebagai Wakil Gubernur Menemani Ahok Ini, Beri Tanggapan Menohok: Tanya Anies, Betul-betul Butuh Wakil Atau Mampu Sendiri!?

Kamis, 09 Januari 2020 | 19:00
Tangkapan layar Youtube Kompas TV

Anies Baswedan dan Ahok sedang berdebat kala Pilkada Gubernur DKI Jakarta 2017 dan ditengahi oleh Djarot Saiful.

Suar.ID -Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta,Djarot Saiful Hidayat menyarankan kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta segera diisi.

Sebelumnya, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mencabut satu dari dua nama calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta yang diusulkan partainya.

Ia mengatakan, Ahmad Syaikhu dicabut dari daftar cawagub DKI yang diusungnya, sehingga kini tinggal Agung Yulianto yang akan diajukan PKS.

Hal ini dilakukan agar Wagub DKI cepat segera dipilih.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Normalisasi Sungai kepada Anies Baswedan, Begini Jawaban Gubernur DKI Jakarta Itu: Itu Programnya Pak Menteri

"Kita melihat realitas politik, dengan dua calon yang diajukan ini tidak bergerak, ada keengganan. Maka PKS membaca realitas ini. PKS akan mencoba mencabut satu calon," ujarnya saat ditemui oleh Kompas.com di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2020).

Hingga saat ini, PKS dan Gerindra masih belum satu suara soal siapa cawagub DKI pengganti Sandiaga Uno.

Meski sudah berproses di DPRD, baik PKS maupun Gerindra masih ngotot mengajukan cawagubnya masing-masing.

Dengan mengeliminasi satu cawagub, Sohibul mengatakan siapa yang akhirnya disepakati menjadi wakil gubernur tinggal calon yang diusulkan PKS atau Gerindra.

Baca Juga: Jakarta Dikepung Banjir Anies Baswedan Kena Batunya, Dia Kini Digugat Tim Advokasi Korban: Gubernurnya Tidak Bekerja dengan Baik!

Bahkan, Sohibul tak menutup kemungkinan akan menolak calon yang diusulkan Gerindra.

"Bisa ambil satu dari 4 yang diajukan Gerindra atau tempat lain. PKS masih punya hak, kita tolak empat-empatnya, kita cari yang lain," ujarnya.

Sohibul Iman curiga DPRD DKI Jakarta tak menginginkan kader PKS menjadi Wakil Gubernur (wagub) DKI Jakarta.

Hal itulah yang menyebabkan saat ini kursi Wagub DKI Jakarta masih kosong.

Warta Kota
Warta Kota

Baca Juga: Emak-emak Misterius Ini Tiba-tiba Viral Gara-gara Teriak Anies Gubernur Rasa Presiden, Siapa Dia Sebenarnya?

"Kalau kalimat ini hak PKS itu diberikan oleh semua partai di DPRD, mungkin sudah selesai. Tapi mereka tidak, boleh jadi mereka juga tidak menginginkan kader PKS jadi wagub dan sebagainya. Makanya proses politiknya alot," ucapnya.

Sohibul menilai lamanya proses pemilihan wagub lantaran tak ada keseriusan DPRD.

Padahal, Sohibul menegaskan PKS telah menyerahkan dua nama.

Namun, proses politik yang menghambat pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta adalah DPRD yang tak kunjung menyelesaikan tata tertib (tatib) pemilihan.

"Tatib saja enggak diselesaikan. Kalau ada pemilihan harus ada tatibnya, tatibnya saja tidak diselesaikan," tuturnya.

Baca Juga: Muncul Petisi Copot Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI yang telah Ditandatangani Lebih dari 210.000 Orang, DPRD Jakarta: Selama Ini kan Memang Pak Anies tidak Fokus soal Banjir

Tanggapan Djarot Saiful Mengenai Jabatan Wakil Gubernur dari Anies Baswedan

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta,Djarot Saiful Hidayat menyarankan kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta segera diisi.

Hal ini dikarenakan, menurutnya kursi wakil gubernur sudah lama kosong.

"Ya kalau itu sejak lama banget saya sarankan segera diisi. Itu kewenangan dari partai pengusung, dalam hal ini Gerindra dan PKS," kata Djarot saat ditemui oleh Kompas.com di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (8/1/2020).

Kompas.com
Kompas.com

Baca Juga: Dituding Memotong Anggaran untuk Banjir Demi Kelangsungan Event Balapan Formula E di Jakarta hingga Dijadikan Bahan Bully di Medsos, Begini Tanggapan Tegas Anies Baswedan!

Kursi Wagub yang belum kunjung terisi, menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, karena terdapat dinamika politik antara Partai Gerindra dan PKS.

Namun ia juga menyatakan bahwa hal ini bisa juga karena Anies Baswedan tidak memerlukan wakil gubernur.

"Tanyakan ke Pak Anies, apakah beliau itu betul-betul butuh wakil atau sendiri sudah cukup mampu?" kata Djarot.

Baca Juga: Sejak Purnawarman Memimpin Kerajaan Tarumanegara di Abad Ke-5 hingga DKI Jakarta Dipimpin oleh Anies Baswedan pada 2020, Beginilah Kisah Banjir yang Melanda Ibu Kota Indonesia dari Abad ke Abad

Djarot mengatakan, perlu ada komunikasi intensif antara Anies Baswedan dengan DPRD soal Wagub DKI, sehingga kursi Wagub dapat segera diisi.

"Yang punya kepentingan kan parpol pengusung dan Pak Anies sendiri. Sehingga komunikasi perlu dibangun, antara beliau sebagai gubernur dan DPRD, karena yang nanti milih kan DPRD. Harus dibangun komunikasi yang intensif," tuturnya.(Kompas.com)

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Kompas.com, Warta Kota

Baca Lainnya