Viral Curhatan Seorang Perempuan yang Lumpuh 3 Bulan Gara-gara Bercanda Tarik Kursi, Begini Kisahnya...

Sabtu, 28 Desember 2019 | 15:30
Kolase: twitter/jlebgt

Viral Curhatan Seorang Perempuan yang Lumpuh 3 Bulan Gara-gara Bercanda Tarik Kursi, Begini Kisahnya...

Suar.ID -Beberapa waktu lalu sebuah curhatan seorang perempuan menjadi viral di media sosial.

Curhatan perempuan ini berisikan tentang dirinya yang mengalami lumpuh selama 3 bulan karena candaan yang dilakukan temannya.

Temannya ini bercanda menarik kursinya hingga membuatnya jatuh dan malah membuatnya lumpuh.

Curhatan ini diunggah oleh sebuah akun Twitter @Jelebgt alias Sinta Auliya pada Rabu (11/12) lalu.

Baca Juga: Viral di Surabaya, Terjadi Ledakan Elpiji di Sebuah Rumah Makan Mie Setan yang Membuat Toilet Porak-poranda, Rupanya Penyebabnya juga bisa Terjadi di Rumah Kita!

Hingga berita ini diturunkan, kisahnya ini telahdi-retweet sebanyak 26.100 kali dan mendapat likes sebanyak 30.600 orang.

Kisah yang dialami Sinta ini pun menjadi sebuah pengingat bagi mereka yang suka melakukan candaan seperti ini.

Terjadi 9 Tahun Lalu

Dilansir Kompas.com, Sinta sang pemilik akun ini mengatakan kalau kejadian yang dialaminya ini terjadi pada 2013 silam.

Baca Juga: Bukannya Disayang-sayang, Seorang Suami Tega Aniaya Istrinya yang Buta, Lumpuh, Hamil 6 Bulan hingga Tewas, Begini Kronologinya

Saat itu Sinta masih kelas 7 SMP, mulanya kursi yang akan didudukinya ini ditarik oleh salah seorang temannya.

Ia pun akhirnya terjatuh, namun kelumpuhan yang terjadi padanya ini tak langsung terjadi.

Ia mulai merasakan efek rasa sakit yang ditimbulkan setelah jatuh.

Sinta pun sudah menjalani sejumlah pengobatan untuk menghilangkan rasa sakitnya ini.

Baca Juga: Selalu Tampil Mesra dan Manjakan Sang Istri, Ternyata Habib Usman Tak Segan Ribut dengan Kartika Putri untuk Urusan Ini, Habib: 'Kalo Ini Kita Ribut!'

Namun ketika memasuki kelas 10 SMA, Sinta pun mulai tidak bisa berjalan dan rasa sakitnya menjadi semakin parah.

“Jatuh tahun 2013, operasi tahun 2016,” ujar Sinta pada Jumat (27/12).

Setelah peristiwa ia jatuh dari kursi itu, Sinta mulai berobat ke rumah sakit dan pengobatan alternatif.

Sayangnya sakit yang dirasakannya makin lama makin parah.

Baca Juga: 2,5 Tahun Lalu Novel Baswedan Disiram Air Keras, Kini Terduga Pelaku Berhasil Ditangkap, Begini Tanggapan Keluarganya: Ini Masih Awal Banget!

“Setelah dirontgen dan MRI dan baru tahu penyakitnya,” kata dia.

Usai mengetahui kondisi tulangnya, dokter pun segera menyarankan agar dilakukan operasi.

Namun Sinta menghendaki terapi ringan saja.

Ia pun disarankan untuk melakukan fisioterapi.

Baca Juga: Dulu Mati-matian Bela Prabowo Sampai Akhirnya Dipenjara, Kini Sebelum Bebas Ahmad Dhani Pesan Untuk Tak Singgung Jokowi, Begini Kata Sang Jubir:Jangan Singgung Jokowi, Itu Masa Lalu

Sayang keadaan tulangnya tak kunjung membaik.

"Akhirnya dokter nyuruh aku buat operasi, aku sempat enggak ke rumah sakit 1 bulan karena aku takut.

"Itu bukan operasi biasa.

"Tulang ekor itu katanya bahaya banget makanya aku takut di situ dan makin depresi,” ujar dia.

Baca Juga: Seharusnya sedang Berada di Pusat Rehabilitasi Karena Mengonsumsi Sabu, Tapi Nunung dan Suaminya Kepergok di Bandara Solo! Kok Bisa?

Setelah kondisinya semakin parah hingga membuatnya tak bisa duduk, Sinta pun akhirnya mengikuti anjuran dokter untuk operasi.

Operasi yang ia lakukan ini adalah operasi tulang ekor dan perbaikan tulang belakang.

“Alhamdulillah operasi lancar, aku dioperasi selama 5 jam di RS Pelni Jakarta Barat , Desember tahun 2016,” kisah Sinta.

Meski begitu dokter mengatakan kalau tulang Sinta ini tak akan sembuh total.

Baca Juga: Lihat Puluhan Driver Ojol Datangi Rumah Iis Dahlia saat Hujan-hujan dan tak Dibolehkan Masuk, Tetangga Akhirnya Beberkan Sikap Keluarga Satrio Dewandono di Lingkungan Sekitar: Orangnya kayak nggak Pernah mau Kenal Tetangga

Bisa saja sewaktu-waktu akan kambuh lagi.

Sempat Putus Asa

Saat kondisinya menjadi semakin parah, Sinta sempat tiga bulan mengalami kelumpuhan.

Ia bahkan sempat merasa stres dan putus asa ketika itu.

Saat itu ia terus-terusan minum obat penenang dan tidak melakukan apa-apa.

Baca Juga: Diberhentikan dari Kepolisian secara Tidak Hormat dan Bisnis Buburnya Alami Kebangkrutan, Norman Kamaru Kini Mencoba Bisnis Baru Lagi

Ia bahkan tak bisa berjalan dan juga berdiri.

Sinta mengatakan kalau untuk ke toilet ia harus ngesot.

“Selama sakit aku cuma tiduran aja di kasur dan aku ngerasa enggak berguna dan hampir nyerah waktu itu,” kata Sinta.

Kekhawatirannya bahkan menjadi bertambah ketika gurunya menyebutkan bahwa masalah di tulang ekor akan menyebabkan susah untuk memiliki anak.

Baca Juga: Pencuri Kalung Emas Tewas karena Ditabrak oleh Korbannya Sendiri, Begini Kronologinya...

“Di situ letak ingin berhenti hidup, setelah guru gue ngomong gitu gue enggak masuk sekolah 2 minggu karena stress,” ujar Sinta.

Akibat kejadian ini pun Sinta harus menguburkan impiannya untuk mendaki gunung.

Karena Sinta tak diperbolehkan membawa barang berat dan tak berjalan jauh.

“Kalau naik gunung kan bawa carrier berat, terus trek gunung enggak mungkin banget bisa aku laluin,” cerita Sinta.

Baca Juga: Berita Terpopuler Politik 2019: Pemilu 2019 Dianggap sebagai Pemilu Terburuk dalam Sejarah Indonesia!

Melalui akun Twitter miliknya, Sinta pun mengatakan kalau membagikan kisahnya agar menjadi menjadi pembelajaran orang lain untuk tidak sembarangan bercanda.

Selain itu, ia juga menyarankan agar tidak menyepelekan jika terjatuh dan mengalami rasa sakit pada tulang.

“Oh iya, tolong, tolong banget.

"Kalau kamu pernah jatuh entah jatuh duduk atau jatuh yang bikin tulang kamu sakit.

Baca Juga: Akhirnya Sule Beberkan Dirinya akan Menikah setelah Sempat Dikabarkan Putus dengan Naomi Zaskia

"Cepat-cepat bilang ke orangtua sebelum terlambat,” kata Sinta.

Kini kondisi Sinta mengaku kondisinya sudah membaik.

Sinta sudah menjalani hari seperti biasa dan kini tengah kuliah semester 3 di salah satu universitas di Jakarta Selatan.

Baca Juga: Penyerang Novel Baswedan Ditangkap, Fadli Zon Berikan Tanggapannya: Ada Oknum-oknum yang Menutupi

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Baca Lainnya