Sosok Ini Sebut Jokowi Ingin Lepas dari Bayang-bayang Megawati! Hingga Sebut ada Tokoh yang tidak Diperlukan lagi di Istana

Senin, 16 Desember 2019 | 17:00
Kolase Tribunnews dan Kompas.com

Sosok Ini Sebut Jokowi Ingin Lepas dari Bayang-bayang Megawati! Hingga Sebut ada Tokoh yang tidak Diperlukan lagi di Istana

Suar.ID -Pengamat Politik Rocky Gerung mengungkapkan ada persaingan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Menurut Rocky Gerung, ia melihat saat initerdapat upaya dari Jokowi untuk keluar dari bayang-bayang Megawati.

Bahkan Rocky Gerung menilai keduanya bisa berpotensi pecah kongsi!

Ia jugamenjelaskanbeberapa hal yang membuatnya yakin kalau Jokowi ingin lepas dari bayang-bayang Megawati.

Baca Juga: Dari Mantan Menteri hingga Orang Terkaya di Indonesia, Berikut Profil Singkat 9 Wantimpres Jokowi-Ma'ruf yang Resmi Dilantik!

Ia menyinggung soal terpilihnya Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar.

Tribunnews
Tribunnews

Airlangga Hartarto.

Menurut Rocky, terpilihnya Airlangga Hartarto itu membuktikan adanya intervensi dari Istana.

Ia juga menyinggungnama Bambang Soesatyo.

Diungkapkan Rocky, Bambang Soesatyo memilih mengundurkan diri karena pihak istana tidak memerlukan dirinya.

Baca Juga: Baru Saja Melahirkan, Penampilan Istri Menteri Ekonomi dan Parwisata Saat Dijenguk Iriana Jokowi Langsung Jadi Sorotan

"Saya kira itu benar (pesanan istana), karena sinyalnya keras sekali, harus aklamasi, jadi kalau ada pesaingnya, pasti istana akan intervensi."

"Dan kita tahu juga Bambang Soesatyo orang pertama yang mengajukan ide supaya Presiden Jokowi 3 periode."

"Dan presiden menjawab itu seperti tamparan pada saya, dan beneran ditampar balik, sehingga Bambang Soesatyo mengundurkan diri," jelas Rocky Gerung, dalam Youtube Rocky Gerung Official Minggu (15/12/2019).

Menurutnya, Bambang Soesatyo dengan sendirinya harus mengundurkan diri karena istana tidak menginginkan dirinya.

Kompas.com
Kompas.com

Bambang Soesatyo.

Baca Juga: Bukan ke Jokowi atau Iriana, Gibran Minta Restu Kepada Sosok Ini Sebelum Daftar Jadi Calon Walikota Solo, Ekspresinya Jadi Sorotan

"Itu buruk buat demokrasi karena, kita tahu selama Jokowi memerintah juga dalam 5 tahun pertama juga beberapa partai kan diintervensi, PPP."

"Jadi kelihatannya tabiat orde baru untuk mengendalikan partai politik masih terbawa atau dibikin lebih sublim oleh rezim ini."

"Seolah-olah tidak intervensi, tapi sinyalnya semua adalah sinyal intervensi," beber Rocky Gerung.

Dalam hal ini, kata Rocky Gerung, tampak ada persaingan antara Megawati dengan Jokowi.

Baca Juga: Presiden Jokowi akan Beri Hukuman Mati Bagi Koruptor, Sosok Ini Langsung Bilang Agama Juga Membolehkannya

"Ya, itu terlihat begitu (ada persaingan), sangat terlihat dan saya sangat menyesalkan."

"Tradisi golkar sebetulnya adalah golkar ini disebut baru, kan jadi partai modern, yang musti tumbuh secara profesional."

"Jadi saya bisa duga betapa nanti golkar itu akan hidup dalam dendam, karena ada orang yang disingkirkan dalam persaingan, dan itu di hari terakhir saya dengar macam-macam," jelasnya.

Lebih lanjut Rocky Gerung juga mencium adanya sinyal untuk mempersiapkan Pilpres 2024.

Tribunnews
Tribunnews

Baca Juga: Kakaknya Punya Saham Segini di Garuda Indonesia, Pantas Saja Paman Staf Khusus Presiden Jokowi Ini Marah Besar saat Terima Laporan Palsu Ari Askhara, Bukan Orang Sembarangan

"Ya, ini investasi buat 2024, yang potensial menghalangi disingkirkan dari sekarang, atau dianggap tidak mungkin meng-generate dana-dana politik pasti dia disingkirkan."

"Jadi di belakang itu selalu ada bau tukar tambah politik yang basisnya adalah berapa uang yang bisa disetor ke kekuasaan," jelas Rocky Gerung lagi.

Kemudian, Rocky Gerung pun menyebut bahwa ada potensi pecah kongsi antara Jokowi dengan Megawati.

"Ya sebagai indikasi kita sebut saja retak kongsinya dan potensi pecah itu pasti terjadi menjelang 2024, kan kita membaca bahasa tubuh Ibu mega, bahasa tubuh Pak Jokowi."

"Jadi boleh disebut bahwa Jokowi ingin ada legacy yang dia tinggalkan, jadi dia musti bikin oligarki baru."

"Komponen-komponen itu udah dia hitung dan komponen itu salah satunya adalah golkar."

"Jadi saya menganggap bahwa Ibu Mega kehilangan atau defisit kekuatan politik hari ini.

"Jadi benar tadi bayang-bayang ibu Mega mungkin terlalu ingin sekedar dikaburkan, maka jokowi bikin move yang buruk bagi demokrasi sebetulnya, karena itu tetap dia intervensi terhadap golkar, tapi ya, itu kimia kekuasaan hari ini kan?" tutur Rocky Gerung.

Baca Juga: Jokowi Akan Terapkan Hukum Mati bagi Koruptor, Anggota DPR ini Malah Berikan Pernyataan Mengejutkan: Kalau Cuma 100 Juta Ngapain Dihukum Mati, Kasihan Kan Masih Bisa Bertobat

Ia pun kembali menegaskan kalau Jokowi terlihat seperti ingin keluar dari bayang-bayang seorang Megawati.

"Ya kan kita baca pernyataan Pak Jokowi selalu 'saya nggak ada beban'."

"Kalau orang bilang begitu, sebetulnya dia gak ada beban, bebannya pasti Megawati karena dari awal terus mengatakan ini petugas partai," katanya.

Rocky Gerung mencontohkan beberapa intervensi Megawati kepada Jokowi.

Kompas.com
Kompas.com

Baca Juga: Adakan Rapat dengan Sosok yang Pernah Masuk Penjara Ini di Istana, Presiden Jokowi Beberkan Hasil Pertemuannya

"Di Bali juga langsung todong supaya kasih menteri sebanyaknya."

"Jadi bagaimana pun Jokowi ingin diujung kekuasaannya ingin memperlihatkan otentisitas dirinya dengan menjadi aktor politik, dengan mengumpulkan peralatan politik baru."

"Dan itu diperlihatkan secara langsung sebagai upaya untuk menghindar dari pengaruh bayang bayang atau instruksi dari Teuku Umar," tutupnya.

(Vivi Febrianti/Tribunnews Bogor)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews Bogor dengan judulRocky Gerung Sebut Jokowi Ingin Lepas dari Bayang-bayang Megawati : Retak Kongsinya & Potensi Pecah

Tag

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber YouTube, Tribun Bogor