Suar.ID -Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinobatkan sebagai Asian of the Year 2019 oleh media Singapura, The Straits Times!
Sebelumnya, Pada Juli 2019 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat kehormatan dengan tampil di sampul majalah Arrajol.
Arrajol merupakan majalahbulanan Arab Saudi yang membahas gaya hidup pria.
Dikupas sebanyak 14 halaman pada edisi Mei, presiden ketujuh RI itu dinilai sebagai sosok yang rendah hati sederhana, dan bersih menurut prakata dari Pemimpin Redaksi Arrajol.
Dalam prakata redaksi, Jokowi yang tidak bermimpi menjadi wali kota itu berhasil menjadi presiden dan kembali terpilih untuk lima tahun ke depan.
“Dia dipilih oleh Majalah Arrajol untuk menghiasi cover majalah sekaligus menyoroti perjalanan hidupnya yang menonjol baik kehidupan pribadi maupun umum," kata Redaksi Arrajol.
Dalam pemberitaan Arrajol, Jokowi disebut sebagai sosok yang rendah hati, sederhana, dan bersih.
Dia adalah pemimpin yang datang dari luar kalangan politisi maupun militer.
Baca Juga: Ada yang Usul Presiden 3 Periode, Jokowi: yang Mengusulkan Ingin Menampar Muka Saya
Jokowi disebut datang dari perkampungan kaum miskin, dari gubuk-gubuk yang sering terendam air, dan yang setiap hari tercipta mukjizat untuk dapat bertahan hidup.
Arrajol mengulas berbagai sisi kehidupan Jokowi dimulai dari sekolahnya di SD Tirtoyoso, kemudian mendirikan perusahaan di mana pada satu titik, dia hampir mengalami kebangkrutan.
Majalah itu memberitakan bagaimana Jokowi memutuskan berkiprah di politik setelah 18 tahun fokus pada bisnisnya demi mereformasi kota kelahirannya, Solo.
Ia terpengaruh dengan perencanaan pembangunan di beberapa kota Eropa yang disaksikannyasecara langsung ketika mempromosikan produknya di sana.
"Setelah 18 tahun bergelut dengan bisnis pribadi, saya berkeputusan untuk memasuki arena politik, dan terpilih sebagai Wali Kota Solo pada 2005," terang Jokowi.
Saat itu, media memberitakannya sebagai pemimpin yang luar biasa efektif dalam mengurangi kejahatan, menarik wisatawan asing ke Solo, dan biasa melakukan inspeksi mendadak ke perkampungan miskin.
Selain itu, keputusannya untuk tidak menerima gaji dari jabatannya juga mendapat pujian, menambah popularitas, dan berpengaruh dalam membangun reputasinya.
Selain itu soal sikap politiknya, Arrajol juga memberitakan momen ketika Jokowi membuka pesta Asian Games di Jakarta, pada Agustus2018 tatkala dia mengendarai motor.
Jokowi memaparkan bagaimana Indonesia yang majemuk, sikap negara terhadap terorisme, maupun membina hubungan dengan negara Arab.
"Tagar 'Bangga menjadi orang Indonesia' dan 'Manusia berisiko' merupakan dua tagar yang paling trending dan menimbulkan gejolak di media sosial, terutama Twitter," ulas Arrajol.
Didirikan Mei 1992, Arrajol diterbitkan oleh Saudi Research and Marketing Group yang juga pemilik sejumlah media seperti Arab News maupun Asharq al Awsat.
Secara rutin, Arrajol menyajikan artikel yang menyasar pembaca kalangan pengusaha yang kaya, elite, dan berpengaruh baik di Saudi maupun negara Arab lain.
Majalah itu menampilkan berbagai tokoh dunia antara lain Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, hingga Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman.
Presiden Jokowi Dinobatkan sebagai Asian of the Year 2019
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinobatkan sebagai Asian of the Year 2019 oleh media Singapura, The Straits Times.
Dalam halaman utamanya, Kamis (5/12/2019), The Times menyebut Jokowi sebagai sosok pemersatu di tengah disrupsi dan kekacauan yang tengah terjadi di dunia.
Presiden ketujuh RI itu dipilih karena ketangkasannya menghadapi dan memimpin rumitnya persoalan, baik yang terjadi di dalam maupun luar negeri.
Baca Juga: PBNU Usulkan Presiden Kembali Dipilih oleh MPR, Begini Tanggapan Presiden Jokowi yang Menohok
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini dinilai berhasil memperkuat dan mengonsolidasi posisi politiknya, baik di level domestik dengan kemenangan meyakinkan pada Pilpres April lalu.
Kemudian, dia juga mendapat perhatian di dunia internasional dengan menelurkan gagasan ASEAN Outlook, demikian laporan The Straits Times.
Pemimpin Redaksi Media yang berasal dari Singapura itu, Warren Fernandez, memberikan penjelasan mengapa Jokowi dipilih sebagai Asian of the Year 2019.
Menurut Fernandez, Presiden yang berasal dari Solo tersebut telah berkontribusi terhadap Asia dengan cemerlang.
Baca Juga: Viral, Mobil R1 1 Terjebak Macet, Namun Apa yang Dilakukan oleh Jokowi, Menuai Reaksi dari Netizen!
Tidak hanya karena memenangi periode keduanya sebagai presiden, dia juga dianggap telah menyatukan Indonesia dan terus membawanegaranya untuk terus melangkah ke depan.
"Adapun di ASEAN, masih ada banyak ruang bagi Jokowi untuk mengarahkannya lebih jauh jika beliau menggunakan keterampilan politiknya yang piawai dan hubungan baik yang dimilikinya dengan negara lain," kata Fernandez.
Penghargaan bergengsi Presiden Jokowi menjadi penerima kedelapan dari anugerah bergengsi Asian of the Year yang digagas oleh The Straits Times.
Penghargaan ini diberikan setiap akhir tahun kepada tokoh atau institusi yang telah berkontribusi signifikan dan positif terhadap masyarakat, bangsa, dan benua Asia.
Nama-nama yang pernah memenangi penghargaan itu di antaranya pendiri sekaligus perdana menteri pertama Singapura, Lee Kuan Yew, kemudian Presiden China Xi Jinping, dan PM India Narendra Modi.
The Straits Times menjelaskan, penghargaan terhadap Jokowi merupakan bentuk penghormatan terhadap perjalanan dan perjuangannya yang luar biasa menuju kursi presiden.
Juga prestasi yang dicapai dalam melayani rakyat Indonesia.
Jokowi sendiri sudah memberikan respons atas penunjukan dirinya sebagai Asian of the Year 2019 dalam kicauannya di Twitter.
"Terima kasih. Ini kehormatan bukan untuk saya semata-mata, tapi untuk Indonesia," ujarnya sembari menampilkan fotonya di halaman depan harian yang berdiri sejak 1845 tersebut.
Dalam ulasannya, Jokowi disebut merupakan Presiden pertama Indonesia yang tidak berasal dari kalangan elite politik maupun militer.
The Straits Times mengulas optimisme Jokowi akan mampu menghadapi tantangan ke depan, serta berharap agar Jokowi tak berkompromi dalam upaya membangun RI yang demokratis, bebas korupsi, toleran, terbuka, dan inklusif.
Tentu, untuk mencapainya masih banyak PR yang harus dibenahi, antara lain membangun ekonomi modern yang tak terlalu bergantung pada komoditas.
Kemudian mengembangkan sumber daya manusia hingga terus-menerus melakukan pembaruan pada sektor infrastruktur.
Kemudian dalam kebijakan luar negeri, Jokowi perlu mengelola tantangan eksternal dengan kecermatan sembari terus membangun ikatan dengan negara lain, di tengah makin menajamnya perbedaan dunia.
The Straits Times pun mendoakan Jokowi agar memiliki kekuatan dan kebijaksanaan seperti yang dimiliki Krishna, Dewa Hindu yang dikaguminya, dalam memimpin Indonesia untuk lima tahun ke depan.