Tak Mudah Untuk Menjadi Orangtua, Menurut Penelitian: Orangtua Masih Alami Masalah Kurang Tidur Saat Anak-anaknya Sudah Dewasa, Kenapa ya?

Senin, 28 Oktober 2019 | 16:20
Freepik

(ilustrasi) Menurut penelitian, orangtua dari anak yang sudah dewasa masih mengalami masalah kurang tidur

Suar.ID - Bukan rahasia lagi jika para orangtua akan memiliki waktu tidur yang sedikit ketika anak-anak mereka masih kecil, terutama balita.

Pasalnya, mereka harus senantiasa menjaga mereka atau menenangkan mereka dari tangisan di tengah malam.

Para ibu juga harus siap menyusui bayi mereka kapan pun buah hatinya lapar, termasuk di jam-jam tidur.

Namun, ternyata ketika anak-anak telah dewasa tak lantas membuat para orangtua bisa tidur nyenyak.

Baca Juga: Menurut Penelitian, Ternyata Tidur Bisa Bantu Seseorang Pecahkan Masalah yang Tengah Dihadapi, Kok Bisa?

Dilansir dari Good Times (28/10/2019), Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa orangtua dengan anak-anak dewasa masih saja kurang tidur.

Hal itu dikarenakan mereka merasakan kekhawatiran tentang anak-anak mereka yang sudah dewasa.

Menurut sebuah studi (2018) yang diterbitkan dalam jurnal, The Gerontologist, banyak orangtua dengan anak-anak dewasa masih kehilangan tidur di malam hari karena stres memberikan dukungan kepada anak-anak mereka yang sudah dewasa.

Dalam penelitian ini, 186 pasangan menikah heteroseksual berusia 50-an dengan dua hingga tiga anak-anak dewasa diminta untuk menilai berbagai jenis dukungan yang mereka berikan kepada anak-anak mereka pada skala 1 hingga 8.

Baca Juga: Ternyata Kakek Dian Sastro bukan Orang Sembarangan, Tokoh Pergerakan Pilih Tanding yang Pernah Jadi Pengurus Organisasi Bareng Mohammad Hatta

Angka 1 berarti memberikan dukungan setiap hari, sementara 8 berarti tidak lebih dari setahun sekali.

Jenis-jenis dukungan bervariasi dari dukungan emosional, persahabatan hingga bantuan keuangan dan nasihat.

Para orang tua juga diminta untuk menilai tingkat stres mereka dan seberapa besar mereka khawatir tentang anak-anak mereka dalam skala 1 sampai 5 dengan 1 yang berarti "tidak sama sekali" dan 5 "banyak".

Hasil kemudian menunjukkan bahwa para ayah, ketika menjadi satu-satunya penyedia dukungan akan lebih rentan kehilangan tidur dibandingkan dengan ibu.

Baca Juga: Mengenal Dolly Salim, Sosok yang Pertama Kali Menyanyikan Lagu Indonesia Raya pada Sumpah Pemuda 1928, Usianya Baru 15 Tahun Kala itu

Namun, para ayah ditemukan memiliki tidur yang lebih baik di malam hari ketika para ibu juga memberikan dukungan kepada anak-anak.

Sedangkan untuk para ibu, tidur mereka sebagian besar dipengaruhi oleh stres karena memberikan dukungan kepada anak-anak dewasa mereka.

Lebih buruk lagi, tampaknya para ibu akan kehilangan lebih banyak tidur ketika para ayah tidak berbagi stres dan kecemasan yang sama dalam memberikan dukungan kepada anak-anak.

Menurut penulis studi utama, Amber Seidel dari Penn State York di Pennsylvania, sementara penelitian menunjukkan bahwa orang tua lebih terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka saat ini, tren ini lebih menunjukkan bahwa semakin banyak orang tua berubah menjadi "orang tua helikopter", sebuah istilah biasa merujuk pada orang tua yang terlalu protektif atau terlalu menaruh minat pada kehidupan pribadi anak-anak mereka.

Baca Juga: Mengenal Museum Sumpah Pemuda, Tempat yang Dulunya Hanya Kos-kosan Pelajar Namun Akhirnya Jadi Saksi Peristiwa Bersejarah Indonesia!

Oleh karena itu, ini menjelaskan mengapa banyak orangtua kehilangan tidur mereka meskipun anak-anak mereka sekarang berada di masa dewasa.

Seidel mengatakan kepada CBS News bahwa stres yang berlebihan karena memikirkan anak-anak mereka yang sudah dewasa dapat membuat orangtua yang usianya telah lebih tua tertidur, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik dan mental.

Seidel menambahkan bahwa walaupun mengalami saat-saat penuh tekanan dalam hidup bukanlah sesuatu yang dapat dihindari, namun penting bagi orangtua untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi stres dengan baik.

Baca Juga: Kini Resmi Dilamar Rezky Aditya, Ternyata Ini Sosok Mantan Pacar Citra Kirana yang Gagal Bersanding di Pelaminan, Pernah jadi Pilot hingga Miliki Bisnis

Dia menyarankan bahwa orang tua harus merefleksikan keterlibatan mereka dalam kehidupan anak-anak dewasa mereka apakah mereka benar-benar ingin membantu mereka dan memberikan dukungan atau mengendalikan kehidupan anak-anak mereka.

"Penting untuk diingat bahwa stres yang ada dalam hidup kita bukanlah masalahnya," kata Seidel.

"Ini adalah ketidakmampuan untuk mengatasi secara sehat dengan stres yang bermasalah dan dapat menyebabkan penekanan kekebalan tubuh." sambungnya.

Baca Juga: Jauh-jauh Datang ke Bandung Demi Hadiri Acara Lamaran Rezky Aditya dan Citra Kirana, Begini Penampilan Nia Ramadhani di Hari Bersejarah Sang Sahabat!

Editor : Khaerunisa

Sumber : Good Times

Baca Lainnya