Suar.ID - Jika biasanya pubertas dialami oleh anak-anak mulai usia 8-13 tahun, maka berbeda dengan yang dialami oleh seorang anak perempuan di China ini.
Di usianya yang baru 7 tahun, anak perempuan yang namanya disamarkan, Dandan, telah mengalami berbagai ciri-ciri pubertas.
Berbagai ciri pubertas telah dialami Dandan, hal yang tidak biasa bagi anak seusianya.
Dilansir dari Odditycentral.com (4/9/2019), Di usianya yang baru 7 tahun, tubuh Dandan sudah setinggi 1,20 meter, menjulang di atas kebanyakan gadis seusianya. Juga telah mengalami pertumbuhan payudara.
Ketika Dandan pertama kali mulai tumbuh tinggi, ibunya merasa senang, meski tak hentinya bertanya-tanya mengapa gadis itu tumbuh sekitar 10 cm dalam satu tahun.
Namun, sampai suatu hari ketika Dandan mandi dan dia memperlihatkan bahwa payudaranya telah mengembang, ibu Dndan menyadari bahwa ada sesuatu yang salah.
Ibu Dandan pun membawa putrinya ke rumah sakit dan terkejut ketika diberitahu bahwa putrinya telah mencapai pubertas setidaknya 3 tahun lebih awal dari biasanya.
Selama pemeriksaan, dokter menemukan bahwa Dandan memiliki struktur tulang anak umur 10 tahun dan ovariumnya mulai tumbuh.
Baca Juga: Jarang Terekspos ke Publik, Istri Fadli Zon Ternyata Bukan Orang Sembarangan!
Dokter pun mengungkapkan bahwa gadis itu telah mencapai pubertas, dan meskipun pertumbuhannya mengejutkan selama sekitar setahun terakhir, namun tidak mungkin gadis itu akan lebih tinggi dari 1,50 meter.
Saat mendapat penjelasan dokter, ibu Dandan pun tidak bisa percaya tentang apa yang didengarnya.
Kemudian ibu Dandan bertanya kepada dokter mengenai alasan kenapa putrinya mengalami pubertas dini.
Dokter pun memberitahunya bahwa putrinya tidak diizinkan makan makanan yang digoreng, suplemen atau minuman ringan, dan bahwa dia tidak bisa memahami apa yang menyebabkan perubahan hormon terjadi pada Dandan.
Baca Juga: Sudah 14 Tahun Bercerai, Ternyata Seperti Inilah Hubungan Mulan Jameela dengan Istri Mantan Suami
Dokter tidak memiliki banyak petunjuk untuk menentukan penyebab pubertas dini yang terjadi pada Dandan, namun dia bertanya kepada ibu Dandan tentang gaya hidupnya.
Dari situlah dokter mengetahui bahwa gadis 7 tahun itu memiliki kebiasaan tidur dengan lampu menyala setiap malam selama tiga tahun terakhir.
Kebiasaan itu dilakukan karena orangtua Dandan ingin putrinya mandiri dengan mulai tidur sendiri, tetapi dia takut gelap. Maka, mereka pun mengizinkan Dandan tidur dengan lampu menyala.
Dokter mengungkap bahwa produksi melatonin (hormon yang membantu tubuh manusia tidur) pada anak-anak paling tinggi terjadi pada malam hari. Namun, cahaya mengganggu produksi hormon tubuh dan kadang-kadang bahkan menekannya.
Setelah menganalisis kemungkinannya, dokter memberi tahu orangtua Dandan bahwa ada kemungkinan besar bahwa bertahun-tahun tidur dengan lampu menyala bisa memicu pubertas lebih awal dari biasanya.
Studi telah menunjukan bahwa melatonin berlebihan dikaitkan dengan penurunan kematangan seksual, dan cahaya dapat menghambat produksi hormon (melatonin).
Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa cahaya berlebih juga bisa terlalu menghambat melatonin yang berujung terlalu cepatnya kematangan seksual.
Media China melaporkan bahwa para dokter melewatkan jalan penting dan obat apa pun yang mereka berikan sekarang, mereka tidak akan berpengaruh pada gadis itu.