Seorang Siswi Dibakar Hidup-hidup di Sekolah setelah Melaporkan Dugaan Pelecehan Seksual oleh Kepsek

Sabtu, 20 April 2019 | 15:43
Tangkap Layar BBC

Kasus pembunuhan Nusrat Jahan Rafi.

Suar.ID - Nusrat Jahan Rafi secara brutal disiram dengan minyak tanah dan dibakar hidup-hidup di sekolahnya, Bangladesh.

Dua minggu sebelumnya, dia telah mengajukan keluhan pelecehan seksual terhadap kepala sekolahnya.

Nusrat, yang berusia 19 tahun, berasal dari Feni, sebuah kota kecil di selatan Dhaka.

Mengutip dari BBC, diabelajar di madrasah, atau sekolah Islam.

Baca Juga : Terungkap Motif Pembunuhan Mahasiswi di Kamar Kos di Bali, Pacar Tuding Korban Selingkuh

Pada 27 Maret 2019, dia mengatakan kepala sekolah memanggil ke kantornya dan berulang kali menyentuhnya dengan cara yang tidak pantas.

Banyak anak perempuan muda di Bangladesh memilih untuk merahasiakan pengalaman mereka tentang pelecehan seksualyang mereka alami karena takut dipermalukan oleh masyarakat atau keluarga mereka.

NamunNusrat Jahan berbeda, dia tidak hanya berani berbicara - dia pergi ke polisi dengan bantuan keluarganya pada hari dugaan pelecehan itu terjadi.

Di kantor polisi setempat dia memberikan pernyataan.

Baca Juga : Tersangka Penganiayaan Siswi SMP di Pontianak Dapat Ancaman Pembunuhan, Pihak Keluarga Minta Perlindungan

Dia seharusnya diberikan lingkungan yang amanatas pengalaman traumatisnya.

Sebaliknya, dia difilmkan oleh petugas yang bertanggung jawab saat dia menggambarkan cobaan itu.

Dalam video itu, Nusrat tampak tertekan dan berusaha menyembunyikan wajah dengan tangannya.

Polisikemudian mengatakan "bukan masalah besar" dan menyuruhnya untuk memindahkan tangan dari wajahnya.

Video itu kemudian bocor ke media sosial.

Pada 27 Maret, setelah dia pergi ke kantor polisi, kepala sekolah akhirnya ditangkap.

Segalanya menjadi lebih buruk bagi Nusrat.

Sekelompok orang berkumpul di jalan menuntut pembebasannya.

Baca Juga : Motif Asmara Menguat Kasus Pembunuhan dan Mutilasi Guru Honorer di Kediri, Polisi Buru 2 Orang Teman Dekat Korban

Tangkap Layar BBC

Saudara laki-laki Nusrat berduka.

Protes telah diatur oleh dua siswa laki-laki dan politisi lokal yang diduga hadir.

Orang-orang mulai menyalahkan Nusrat.

Keluarganya mengatakan mereka mulai khawatir tentang keselamatannya.

Pada 6 April, 11 hari setelah dugaan kekerasan seksual, Nusrat pergi ke sekolahnya untuk mengikuti ujian terakhirnya.

"Saya mencoba membawa adik perempuan saya ke sekolah dan mencoba memasuki tempat itu, tetapi saya dihentikan dan tidak diizinkan masuk," kata saudara laki-laki Nusrat, Mahmudul Hasan Noman.

"Jika saya tidak dihentikan, hal seperti ini tidak akan terjadi pada saudara perempuanku," katanya.

Menurut sebuah pernyataan yang diberikan oleh Nusrat, seorang siswa perempuan membawanya ke atap sekolah, mengatakan bahwa salah seorang temannya dipukuli.

Ketika Nusrat mencapai atap, ada empat atau lima orang mengenakan burqa, mengelilinginya dan diduga menekannya untuk menarik kasus pelecehan seksual kepala sekolah.

Baca Juga : 6 Fakta Pembunuhan Budi Hartanto, Guru Honorer yang Jasadnya ditemukan Tanpa Kepala dalam Koper

Ketika dia menolak, mereka membakarnya.

Kepala Biro Investigasi Polisi Banaj Kumar Majumder mengatakan para pembunuh itu ingin "membuatnya terlihat seperti bunuh diri".

Rencana mereka gagal ketika Nusrat diselamatkan setelah para pelaku melarikan diri dari tempat kejadian.

Nusrat akhirnyamemberikan pernyataan sebelum dia meninggal.

"Salah satu pembunuh itu memegangi kepalanya dengan tangan, jadi minyak tanah tidak dituangkankepala dan itu sebabnya kepalanya tidak terbakar," kata Majumder kepada BBC.

Tetapi ketika Nusrat dibawa ke rumah sakit setempat, dokter menemukan luka bakar yang menutupi 80% tubuhnya.

Tidak dapat mengobati luka bakar, mereka mengirimnya ke Rumah Sakit Medical College Dhaka.

Di ambulans, takut dia tidak akan selamat, dia mencatat pernyataan di ponsel kakaknya.

"Guru itu menyentuhku, saya akan memerangi kejahatan ini sampai napas terakhirku," tulisnya.

Dia juga mengidentifikasi beberapa penyerang sebagai murid di madrasah.

Berita kesehatan Nusrat mendominasi media Bangladesh.

Pada 10 April, dia meninggal.

Baca Juga : Rekan Siti Aisyah dalam Dakwaan Pembunuhan Saudara Pemimpin Korut, Kim Jong Nam, Akan Segera Bebas

Tangkap Layar BBC

Ribuan orang menghadiri pemakaman Nusrat.

Ribuan orang menghadiri pemakamannya di Feni.

Polisi sejak itu menangkap 15 orang, tujuh dari mereka diduga terlibat dalam pembunuhan itu.

Di antara mereka yang ditangkap adalah dua siswa laki-laki yang mengorganisir protes untuk mendukung kepala sekolah.

Kepala sekolah sendiri tetap ditahan.

Polisi yang memfilmkan pengaduan pelecehan seksual Nusrat telah dicopot dari jabatannya dan dipindahkan ke departemen lain.

Perdana Menteri Sheikh Hasina bertemu keluarga Nusrat di Dhaka dan berjanji bahwa setiap orang yang terlibat dalam pembunuhan akan diadili. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : BBC

Baca Lainnya