4 Fakta Terbaru Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Blitar, Warga Sebut Pelaku Sebagai Sosok Pria Gemulai

Jumat, 12 April 2019 | 16:12
Surya.co.id

4 Fakta Terbaru Pembunuhan Mayat dalam Koper di Blitar, Warga Sebut Pelaku Sebagai Sosok Pria Gemulai

Suar.ID -Pada Rabu (3/4/2019) warga Kecamatan Udanawu, kabupaten Blitar, Jawa Timur digegerkan oleh penemuan sesosok mayat tanpa kepala dalam koper.

Koper berisi jasad itu ditemukan wargan di bawah jembatan Karanggondang, Blitar.

Setelah diidentifikasi ternyata jasad itu adalah Budi Hartanto (28), seorang guru honorer yang mengajar kesenian di SDN Banjarmlati, Kediri.

Korban sendiri merupakan warga Jalan Tamansari, Kota Kediri.

Baca Juga : Gandeng 7 Pengacara, Keluarga Audrey Minta Visum Ulang Lebih Detail Karena Merasa Ada yang Janggal

Setelah dilakukan pencarian, akhirnya pelaku pembunuhan berhasil diringkus pada Kamis (11/4) dan kepala korban ditemukan pada Jumat (12/4) di SungaiKras, Bleber, Kediri.

Berikut fakta terbaru kasus pembunuhan terhadap Budi Hartanto.

1. Penangkapan Pelaku

Kepada awak media, Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera mengatakan, kedua pelaku ditangkap di lokasi yang berbeda.

AP merupakan pelaku utama yang ditangkap polisi pada Kamis (11/4/2019).

"Kami tangkap di lokasi berbeda," katanya pada awak media, Jumat (12/4/2019).

Baca Juga : Potongan Kepala Guru Budi Hartanto Ditemukan Terbungkus Plastik, Tiga Hari Sebelumnya Temannya Mimpi Korban Minta Tolong Agar Kepalanya Dicari

Melalui keterangan yang diperoleh AP, hanya berselang hitungan jam polisi juga menangkap AJ di Kediri.

"Si AP ungkap persembunyian si AJ lalu kami tangkap sore harinya di Kediri," lanjutnya.

2. Pelaku Mengaku Berupaya Mengelabui Polisi

Dikutip dari Surya.co.id pada Jumat (12/4), polisi mengungkap bahwa lokasi penemuan jasad korban sebelumnya adalah upaya pelaku untuk mengelabui polisi.

Seperti diketahui sebelumnya, jasad korban ditemukan dalam koper di bawah jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar.

"Blitar itu ternyata lokasi pembuangan jasad saja," ujar Kombespol Frans Barung Mangera, Jumat (12/4/2019).

Barung mengatakan pemilihan lokasi tersebut dilakukan pelaku untuk mengelabui petugas kepolisian.

"Dia sengaja buang di situ agar mengelabui petugas yang bakal menyidik kasus ini," katanya seperti dikutip dari Surya.co.id.

Baca Juga : Dari Mencium Ketiak Hingga Tukang Tidur Profesional, Ini 6 Pekerjaan 'Aneh' dengan Gaji Fantastis, Tertarik ?

3. Penemuan Kepala Korban

Surya.co.id
Surya.co.id

Penemuan kepala korban

Dikutip dari Tribun Madura pada Jumat (12/4), penemuan kepala korban menyusul setelah pelaku berhasil diringkus.

Kedua pelaku kemudian mengaku telah membuang kepala korban di Dam Sungai Bleber.

Setelah dilakukan pencarian oleh gabungan petugas Inafis Polda jatim dan Polres Kediri dengan menyusur tepi sungai, kepala korban berhasil ditemukan pada Jumat (12/4).

Saat ditemukan kepala korban dalam kondisi terbungkus plastik dan karung.

Potongan kepala korban selanjutnya akan dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk diotopsi.

Baca Juga : Kisah Awal Mula Bagaimana Ganesha Sang Dewa Pengetahuan Hidup Kembali dengan Kepala Gajah

4. Warga Sebut Pelaku Sebagai Sosok Pria Gemulai

Surya.co.id
Surya.co.id

Rumah tersangka pelaku pembunuhan guru Budi Hartanto

Dikutip dari Surya.co.id, seorang tetangga pelaku AJ, Sujirah, mengatakan bahwa pelaku merupakan penjual nasi goreng.

Warung nasi goreng pelaku berada di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo,Kabupaten Kediri.

"Sejak datang orangnya berjualan nasi goreng. Dia tinggal sendirian," ungkap Sujirah, yang rumahnya bersebelahan dengan warung AJ.

"Baru sekitar 10 hari buka nasi goreng di desa kami," ujarnya.

Warga menyebut pelaku merupakan warga asli Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Blitar.

Warga juga mengungkap bahwa pelaku merupakan sosok pria gemulai atau seperti banci.

Baca Juga : Ini Dia Katie Bouman, Sosok Ilmuwan Muda dan Cantik di Balik Foto Black Hole alias Lubang Hitam yang Viral

Teman-teman pelaku juga banyak dari komunitas yang sama.

Dikutip dari Surya.co.id, Kombespol Frans Barung Mangera pun mengungkapkan hal senada.

Menurutnya, kedua tersangka pelaku pembunuhan, yakni AP dan AJ, merupakan orang yang dekat dengan korban dan berperilaku seperti banci.

"Sudah kami duga bahwa keduanya sangat mengenal korban," katanya pada awak media, Jumat (12/4/2019), seperti dikutip dari Surya.co.id.

"Mereka bersama korban diketahui terlibat dalam sebuah komunitas, mereka mengenal saat bertemu di sana," lanjutnya.

"Kedua pelaku ini diidentifikasi memiliki kecenderungan perilaku yang agak melambai," kata Barung.

Editor : Nieko Octavi Septiana

Sumber : Surya.co.id, Tribun Madura

Baca Lainnya