6 Fakta Pembunuhan Budi Hartanto, Guru Honorer yang Jasadnya ditemukan Tanpa Kepala dalam Koper

Jumat, 05 April 2019 | 15:26
Tribun Video via Suar.ID

6 Fakta Pembunuhan Budi Hartanto, Guru Honorer yang Jasadnya ditemukan Tanpa Kepala dalam Koper

Suar.ID -JasadBudi Hartanto (28) warga Jalan Tamansari, Kota Kediri ditemukan dalam kondisi mengenaskandi pinggir bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Penemuan jasad tanpa kepala yang menjadi korban mutilasi itu menggegerkan masyarakat.

Setelah dilakukan otopsi, tubuh korban telah dimakamkan pihak keluarga di Pemakaman Umum Kelurahan Tamanan, KotaKediri, Kamis (4/4/2019) dini hari.

Berikut 6 fakta pembunuhan guru honorer, Budi Hartanto, yang jasadnya ditemukan tanpa kepala di dalam koper.

Baca Juga : Pacarnya Diajak Berhubungan Intim oleh Bocah Kelas 3 SMA via DM Instagram, Begini Reaksi Deddy Corbuzier

1. Kronologi Penemuan Jasad Korban

Tribun Timur
Tribun Timur

Koper berisi jasad korban.

Dikutip dari Tribunnews.com, kronologi penemuan jasad Budi Hartanto diawali dengan ditemukannya sebuah koper mencurigakan oleh warga di sekitar jembatan desa Karanggondang, Udunawu,Blitar,Jawa Timur.

Koper tersebut ditemukan oleh warga yang bernama, Imam pada Rabu (3/4/2019).

“Saya dapat laporan dari warga kalau ada penemuan mayat di pinggir sungai bawah jembatan.”

“Saya cek ke lokasi, ternyata benar. Lalu saya lapor ke polisi,” kata Edy Sucipto, Kepala Desa Karanggondang saat mengutip dariSurya.co.idvia Tribunnews.com.

Edy juga menambahkan jika posisi kaki korban memang tampak dari luar.

Namun, Edy dan warga tidak berani membukanya lantaran masih menunggu pihak dari kepolisian.

“Ada bagian kaki yang terlihat dari luar. Kami tidak berani membuka sebelum polisi datang,” ujar Edy.

Baca Juga : Motif Pembunuhan Guru Honorer yang Jasadnya Tanpa Kepala Mulai Terkuak, Asmara Hingga Ekonomi Diduga Jadi Alasannya

2. Pesan Terakhir

Dikutip dari Surya.co.id, pihak keluarga mengungkap isi chat WhatsApp (WA) terakhirBudiHartantosebelum ditemukan tewas tanpa kepala dalam koper di KabupatenBlitar.

Menurut paman korban,guruhonorerini sempat berkomunikasi dengan seorang rekannya melalui WhatsApp, Selasa (2/4/2019), sekitar pukul 22.55 WIB.

"Itu kontak terakhir korban dengan rekannya yang juga guru," ungkap paman korban, Nasuha, kepada wartawanSurya.co.id, Rabu (3/4/2019) malam.

Kontak terakhir korban dengan rekannya, menurut Nasuha, terkait dengan obrolan gurauan.

Namun setelah kontak terakhir,ponsel milik korban sudah tidak bisa dihubungi lagi sampai sekarang.

Baca Juga : Dari Kemampuannya Jadi Hacker, Masih 15 Tahun Putra Aji Sudah Bisa Belikan 2 Motor untuk Orangtuanya

Baca Juga : Ini Jamu Rahasia Jokowi yang Bikin Tetap Bugar dan Sehat Meski Agenda Kampanye Sedang Padat

3. Korban Membawa Uang dalam Jumlah Banyak

Mengutip dariTribun Timur, Nasuha mengatakan jika sebelum peristiwa tersebutBudi Hartantosedang membawa uang dalam jumlah banyak.

Budi Hartanto diketahui meninggalkan rumah pada Selasa (2/4/2019) selepas Magrib.

Tujuan korban saat itu pergi ke warung kopinya di kawasan GOR Jayabaya atau Gedung Nasional Indonesia (GNI).

Korban pergi membawa uang dalam jumlah banyak serta laptop dan dua handphone miliknya.

Hal tersebut diungkapkan oleh pihak keluarga.

"Berapa uang yang dibawa, ibunya tidak tahu, namun disebutnya banyak. Saat keluar korban juga membawa serta laptopnya."

Saat pamit pergi korban juga mengendarai sepeda motor yang saat ini tidak diketahui keberadaannya.

"Tidak biasanya korban bawa laptop, namun saat keluar naik motor, mobilnya ditinggal," tambahnya.

Baca Juga : Lebih Dari 20 Tahun Berpisah, Akhirnya Ayah dan Anak Ini Bertemu Berkat Ojek Online

Baca Juga : Kisah Perempuan yang Dibius dan Diperkosa ketika Menjalani Operasi di Rumah Sakit

4. Korban dikenal pendiam

Tribun Jatim
Tribun Jatim

Budi Hartanto

Dikutip dari Tribun Jatim, Sejauh ini pihak keluarga tidak pernah menemukan hal yang aneh pada korban.

Di mata keluarga,BudiHartantomerupakan orang yang pendiam.

"Orangnya pendiam, sehari-hari korban menjadi guru honorer di SDN Banjarmlati mengajar mata pelajar Kesenian," jelasnya.

Selain menjadiguruhonorer,BudiHartantojuga memiliki bisnis kecil-kecilan, berjualan di GOR Jayabaya, serta jual beli HP (ponsel).

Pemuda itupun dikenal kreatif dan banyak memiliki usaha.

"Usahanya banyak karena anaknya kreatif," tambahnya.

Baca Juga : Ramalan Zodiak Hari Ini : Jumat 5 April 2019, Hari Istimewa Bagi Kamu yang LDR-an

5. Ada Bekas Sayatan di Tubuh Korban

Dikutip dari Tribun Jatim, Petugas kebersihan kamar jenazah RSUD Mardi Waluyo, Saksono Buntaran mengatakan, sempat diminta tolong mengangkat koper berisi mayat dari ambulans ke kamar jenazah saat tiba di RSUD Mardi Waluyo.

Sesampai di kamar jenazah, mayat dikeluarkan dari koper dansempat menyaksikan bagian tubuh mayat itu.

"Posisi tubuhnya meringkuk, lalu ditarik untuk diluruskan. Tapi saya tidak melihat kepalanya," katanya.

Dia juga sempat melihat siku lengan kanan mayat itu terluka mirip bekas sayatan.

"Lukanya menganga seperti bekas sayatan," ujarnya.

Hingga saat ini Polda Jatim masih melakukan pengejaran terhadap pelaku.

Baca Juga : Kisah Kaisar Pendiri Tembok Besar Cina yang Korbankan 6000 Perawan Agar Hidup Abadi

6. Tiga Dugaan Motif Pembunuhan

Dikutip dari Tribun Timur, Kabid Humas Polda Jatim, Kombespol Frans Barung Mangera, mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan motifnya.

"Kita belum tahu yang dipikirkan pelaku hingga tega memutilasigurukesenian di SDN Banjarmlati yang berstatus sebagaiguruhonorer itu," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera, Kamis (4/4/2019).

Ia berjanji akan mengungkapmotif pembunuhan bila pelaku sudah ditangkap.

Namun, Frans Barung mengatakan saat ini ada tiga dugaan motif yang diduga menjadi alasan pembunuhan sadis tersebut.

Ketiga motif tersebut yaitu asmara, dendam pribadi, dan ekonomi.

"Ada yang berspekulasi masalah asmara, masalah dendam, masalah ekonomi," lanjutnya.

Editor : Nieko Octavi Septiana

Sumber : Tribunnews.com, Surya.co.id, Tribun Timur, Tribun Jatim

Baca Lainnya