Guru Honorer Ditemukan Tewas Tanpa Kepala: Keluarga Ungkap Keanehan-keanehan Menjelang Kematiannya

Kamis, 04 April 2019 | 17:11
Tribun Video

Guru honorer di Kota Kediri ditemukan tewas tanpa kepala.

Suar.ID -Budi Hartanto, si guru honorer di sebuah SD negeri di Kota Kediri, Jawa Timur, itu ditemukan tewas dalam keadaan tanpa kepala, Rabu (3/4).

Kabarnya, sehari sebelum ditemukan tewas, Budi sempat berbalas chat dengan salah seorang rekannya via WhatsApp, sekitar pukul 22.55 WIB.

Keluarga juga mengungkapkan beberapa hal janggal menjelang kematiannya.

Baca Juga : Manfaat Tersembunyi Pohon Kelor, Dari Ajimat Kesaktian Hingga Menjernihkan Air

Paman korban, Nasuha, kepada Surya mengatakan, selain jadi guru honorer di SDN Banjarmlati, korban juga mempunyai sewa rental mobil.

"Usahanya banyak karena anaknya kreatif," ujar Nasuha.

Dia mengatakan Budi pergi membawa uang yang cukup banyak, laptop, dan dua ponsel.

Korban pamitan ke sang ibu, Habibah, selepas Maghrib untuk pergi ke warungnya di kawasan Gedung Olahraga (GOR) Jayabaya.

Dia mengatakan sedang mempersiapkan acara di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Kota Kediri.

Budi pergi menggunakan motor yang keberadaannya tidak diketahui sampai sekarang.

"Tidak biasanya korban bawa laptop, namun saat keluar naik motor, mobilnya ditinggal," tambahnya.

Keluarga menduga kematian Budi karena tindakan kriminal karena banyak barang berharga korban yang hilang.

Sedangkan, warung kopi korban di kawasan GOR Jayabaya dalam kondisi berantakan, tetapi tidak ada darah.

Nasuha mengatakan keluarga tidak mendapati hal aneh semasa hidup korban.

"Orangnya pendiam, sehari-hari korban menjadi guru honorer di SDN Banjarmlati mengajar mata pelajar Kesenian," jelasnya.

Baca Juga : Video Kapal Malaysia Nekat Masuk Wilayah Indonesia Sampai Diberi Tembakan Oleh Petugas KKP

Seperti disebut di awal, Nasuha juga bilang bahwa korban sempat berkomunikasi dengan seorang rekannya melalui WhatsApp (WA), Selasa (2/4/2019) sekitar pukul 22.55 WIB.

"Itu kontak terakhir korban dengan rekannya yang juga guru," ungkap Nasuha.

Namun setelah kontak terakhir, HP (ponsel) milik korban sudah tidak bisa dihubungi lagi sampai sekarang.

Kini jenazah Budi dimakamkan pihak keluarga di Pemakaman Umum Kelurahan Tamanan, Kota Kediri, Kamis (4/4) dini hari.

Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono mengatakan masih menunggu hasil resmi forensik terkait penyebab kematian korban.

Dia mengatakan korban mengalami luka akibat benda tajam di beberapa bagian tubuhnya.

Diberitakan sebelumnya, mayat ditemukan di dalam koper dengan keadaan kaki menjulur ke luar.

Mayat ditemukan di bawah jembatan warga Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Rabu (3/4/2019).

Baca Juga : Nasib Tragis Biduan Dangdut Tolak Layani 3 Pria Sekaligus: Mayatnya Ditemukan di Pinggir Jalan dalam Keadaan Telanjang

Sebelum ditemukan tewas, terungkap komunikasi terakhir korban dengan seorang rekannya melalui aplikasi WhatsApp, Selasa (2/4).

"Itu kontak terakhir korban dengan rekannya yang juga guru," jelas Nasuka, paman korban, dikutip TribunStyle.com dari SuryaMalang.com, Kamis (4/4).

Namun, tidak ada yang janggal dengan isi chat terakhir korban.

Isi chat tersebut hanya berisi gurauan korban dengan temannya.

Setelah chat terakhir itu, HP korban sudah mulai tak bisa dihubungi sampai sekarang.

IbuBudi Hartanto, Hamidah histeris ketika mengetahui putranya tewas dalam keadaan mengenaskan.

Bahkan, hingga kini, bagian kepalaBudi Hartantomasih belum ditemukan.

"Anak saya salahnya apa... saya tidak terima," ujarnya sembari menangis histeris, dikutip dari Surya.co.id, Kamis (4/4).

Sejumlah kerabat mencoba menenangkan Hamidah. Beberapa menenangkannya dengan memberikan pelukan.

"Semoga pelakunya segera ditemukan," harap Hamidah.

JenazahBudi Hartantosendiri dikenali melalui sidik jari yang ditemukan dari potongan tubuhnya di koper.

"Jenazahnya dikenali dari sidik jarinya," jelas Nasuka, paman korban.

Sehari-harinya,Budi Hartantobekerja sebagai guru honorer di SDN Banjarmlati 3, Kelurahan Banjarmlati Kecamatan Mojoroto, KotaKediri.

Tak hanya sebagai guru, korban juga memiliki usaha warung kopi di kawasan GOR Jayabaya, KotaKediri.

Dia juga memiliki usaha lainnya, berupa jual beli HP dan pulsa.

Keluarga sendiri juga tidak tahu menahu akan penemuan jasad Budi yang ditemukan di Blitar.

Pasalnya, tidak ada kerabat maupun saudara yang tinggal di sana.

Dari penjelasan pihak keluarga, korban meninggalkan rumah selepas Magrib.

Tujuan korban adalah pergi ke warung kopi miliknya di kawasan GOR Jayabaya atau Gedung Nasional Indonesia (GNI).

"Korban keluar naik sepeda motor, sampai sekarang sepeda motornya masih belum ditemukan," jelas Nasuka.

JenazahBudi Hartantosendiri telah tiba di rumah duka di Kelurahan Tamanan, Mojoroto,Kediri, Jawa Timur, Kamis (4/4/2019) dini hari.

Hingga kini, kasus ini masih dalam penyelidikan kepolisian.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya