Telat 2 Menit dan Sempat Marah-marah karena Ditinggal Pesawat Ethiopian Airlines, Pria Ini Beruntung Masih Hidup

Senin, 11 Maret 2019 | 15:23
sbs.com.au

Antonis Mavropoulos

Suar.ID - Seorang pria Yunani mengatakan pada hari Minggu (10/03/2019), bahwa ia seharusnya akan menjadi penumpang ke-150 di pesawat Boeing Ethiopian Airlines di Nairobi yang jatuh dan menewaskan semua penumpang.

Namun hal tersebut tidak terjadi karena dia terlambat dua menit.

"Saya marah karena tidak ada yang membantu saya mencapai gerbang tepat waktu," kata Antonis Mavropoulos dalam posting Facebook berjudul "Hari keberuntunganku" di mana ia mengunggah foto tiketnya.

Mavropoulos, presiden International Solid Waste Association, sebuah organisasi nirlaba, sedang melakukan perjalanan ke Nairobi untuk menghadiri pertemuan tahunan Program Lingkungan PBB, menurut Kantor Berita Athena.

Baca Juga : Sudah 5 Tahun Malaysia Airlines MH370 Hilang, Ini 5 Teori tentang Hilangnya Pesawat Nahas Itu

Dia seharusnya naik pesawat, tetapi dia mencapai gerbang keberangkatan hanya dua menit setelah itu ditutup.

Dia memesan penerbangan berikutnya, tetapi kemudian dicegah naik oleh staf bandara.

"Mereka membawa saya ke kantor polisi bandara. Petugas mengatakan kepada saya untuk tidak memprotes, namun saya bersyukur kepada Tuhan karena saya adalah satu-satunya penumpang yang tidak naik ke penerbangan ET 302 yang jatuh," kata Mavropoulos dalam posnya yang dia akui masih shock.

Otoritas bandara menjelaskan bahwa mereka ingin menanyai dia karena dia adalah satu-satunya penumpang yang memesan penerbangan malang namun tidaknaik di pesawat.

Baca Juga : Kronologi Dugaan Pelcehan Seksual yang Dilakukan Marko Simic di Pesawat, Sempat Kenalan dengan Korban

StraitTimes

Antonis Mavropoulos

"Mereka mengatakan mereka tidak bisa membiarkan saya pergi sebelum memeriksa identitas saya, alasan saya tidak naik pesawat, dll."

Pesawat Boeing 737 yang terikat di Nairobi jatuh hanya beberapa menit setelah lepas landas Minggu pagi dari Addis Ababa.

Orang-orang yang memegang paspor dari lebih dari 30 negara ikut serta, termasuk sejumlah pekerja PBB.

Pesawat Ethiopia milik negara telah menerima pengiriman pesawat Boeing 737-800 MAX pada 15 November.

Baca Juga : Alih-alih Naik Pesawat, Kim Jong-un Memilih Naik Kereta Selama 60 Jam dari Pyongyang ke Hanoi untuk Bertemu Trump

Pesawat itu berjenis sama dengan pesawat Lion Air yang jatuh pada bulan Oktober 2018 setelah lepas landas dari Jakarta, menewaskan 189 orang di dalamnya. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : msn.com

Baca Lainnya