Suar.ID – Seorang bidan berinisial Y (27) di Desa Simpang Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, mengalami kejadian traumatis pada Selasa (19/2/2019).
Pasalnya, ia mengaku dirampok dan diperkosa oleh lima orang tak dikenal di sebuah kantor yang menjadi tempat tinggalnya sementara.
Namun dari hasil penyelidikan, banyak kejanggalan yang ditemukan oleh polisi atas kasus tersebut.
Polisi tidak menemukan bukti yang menunjukkan adanya tindakan pemerkosaan pada bidan Y.
Baca Juga : Inilah 5 Makanan yang Rutin Dimakan Pria Berumur 114 Tahun
Baca Juga : Sosok Fela, Si Gadis Asal Indonesia yang Ikut Lelang Keperawanan dan Terjual Rp19 Miliar
Hal tersebut diketahui dar hasil uji laboratorium forensik.
Menurut Irjen Pol Zulkarnain Adinegara Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel), hasil uji laboratorium forensik justru tidak menemukan adanya indikasi pemerkosaan terhadap bidan Y.
Zulkarnain mengatakan, pihaknya tidak menemukan bercak sperma dari tubuh korban.
"Kami prihatin, dari labfor pengolahan secara ilmiah, kami lihat di badan korban apakah ada sperma, ternyata tidak ada sperma. Dengan demikian, hasil secara ilmiah kasus pemerkosaan itu tidak ada," kata Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Jumat (22/2/2019).
Di ranjang dan tubuh bidan Y juga tidak ditemukam sperma oleh penyidik.
Tidak hanya itu, penyidik juga tidak menemukan jejak kaki dari rumah tempat korban diduga diperkosa.
"Di depan rumah korban itu becek, tetapi sama sekali tidak ada jejak kaki selain korban. Keterangan dari korban kan ada lima orang, tetapi tidak ada jejak selain dari korban di rumah, di dinding-dinding atau tembok juga tidak ada. Padahal di depan itu becek, itu hasil olah TKP," ujarnya dikutip dari Kompas.com.
Kejanggalan lain terlihat ketika bidan Y mengaku telah mencuci pakaian yang dikenakannnya usai kejadian.
"Baju korban pun sudah dicuci setelah kejadian. Semestinya, kan, tidak begitu, yang mencuci baju tersebut juga korban sendiri. Di ranjang juga tidak ditemukan sisa sperma atau rambut, pasti ada rambut yang jatuh jika ada aksi pemerkosaan," ujar zulkarnain.
Baca Juga : Murid Pakai Seragam Bekas dan Kedodoran, Seorang Guru Lakukan Tindakan Tak Terduga
Mengutip TribunnewsBogor.com, dari pemeriksaan yang dilakukan penyidik dengan mengajukan 61 pertanyaan, hanya satu yang tetap konsisten dijawab korban yakni diperkosa.
Sedangkan, 60 pertanyaan masih belum jelas korban menjawabnya dan sering berubah-ubah.
"Kami tidak langsung menyatakan ini rekayasa, tetapi dari bukti ilmiah ada kejanggalan," ujar Zulkarnain.
Meski nantinya kasus tersebut terbukti adalah sebuah laporan palsu, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain mengaku akan memafkan bidan Y.
Hal tersebut diutarakan jenderal bintang dua tersebut setelah hasil dari olah TKP oleh tim Laboratorium Forensik Polda Sumatera Selatan menunjukkan ada kejanggalan.
Kalau laporan palsu, kami memaafkan, depan rumahnya korban itu becek, setelah dicek TKP tidak ada tanda jejak kaki selain korban, begitu juga di dalam," kata Zulkarnain di Mapolda Sumsel, Jumat (22/2/2019) dikutip dari Kompas.com.
Meski demikian, hasil olah TKP nantinya masih akan dicocokkan dnga hasil visum dari bidan Y untuk indikasi kasus pemerkosaan tersebut.
"Laporan ke kita itu atas kasus pemerkosaan, tetapi secara ilmiah kasus itu tidak ditemukan. Korban memang mengalami luka lebam di wajah, nanti kita cocokkan dengan hasil visum," jelas Zulkarnain.
Kronologi Kejadian
Sebelumnya diberitakan, seorang bidan berinisial Y di Desa Simpang Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir mengaku dirampok dan diperkosa lebih dari satu orang di tempat tinggalnya.
Dikutip dari Kompas.com, kronologi kejadian berawal dari lima orang yang diduga menyelinap ke kamar bidan Y yang pada saat itu tengah tidur bersama anaknya berusia 11 bulan.
Pelaku langsung membekap mulut korban karena mencoba memberontak.
Mereka diduga langsung memperkosa korban.
Korban juga mengalami penganiayaan karena mencoba berteriak minta tolong.
Usai memperkosa, para pelaku juga membawa kabur uang milik korban sebesar Rp500.000,-.
Setelah para pelaku pergi, dengan tubuh lemas dan penuh luka, bidan Y meminta pertolongan tetangganya.
Zainal, salah satu tetanga korban, mengatakan, Y datang sekitar pukul 01.30 WIB ke rumahnya.
Saat itu korban mengatakan, dirinya telah menjadi korban pemerkosaan dan perampokan orang tak dikenal. Setelah bercerita, korban langsung pingsan.
Zainal tidak sempat bertanya kepada korban dan langsung melapor ke kepala desa setempat.
“Dia datang dengan menggendong anaknya pukul 1.30 malam dan menceritakan dirinya telah diperkosa oleh orang tak dikenal. Setelah bercerita dia langsung pingsan. Melihat dia pingsan, saya langsung ke rumah kepala desa untuk melapor,” katanya.
Baca Juga : Anaknya 'Dibully' di Sekolah dan Dicap Sebagai Pembohong, Ayahnya Datang Pakai Kostum Iron Man