Uang Kertas Rp100 Ribu Keluaran Tahun 1999, Terbuat dari Plastik dan Kini Dijual Mahal, Ada yang Masih Punya?

Minggu, 30 Desember 2018 | 08:57
bukalapak

uang Rp100 ribu berbahan plastik yang kini dijual mahal

Suar.ID - Bank Indonesia telah mengeluarkan pengumuman untuk masyarakat agar segera menukar uang rupiah keluaran tahun 1998 dan tahun 1999.

Mulai 31 Desember 2018, empat uang kertas ini tak akan lagi berlaku sebagai alat tukar atau alat jual beli.

Empat uang itu yakni uang kertas nominal Rp10 ribu tahun emisi 1998, Rp20 ribu tahun emisi 1998, Rp50 ribu tahun emisi 1999 dan Rp100 ribu tahun emisi 1999.

Untuk menukarkan uang emisi 1998 dan 1999, masyarakat hanya perlu membawanya ke Bank Indonesia terdekat.

Baca Juga : Buruan Ditukar! Hari Ini Batas Terakhir Tukar Uang Kertas Rupiah Keluaran 1998 dan 1999, Jangan Sampai Rugi!

dokumen Bank Indonesia

hari terakhir penukaran uang kertas emisi 1998 dan 1999

Tidak ada syarat dan ketentuan, uang kertas lama akan ditukar dengan uang kertas terbaru dengan nominal sesuai.

Meski ada imbauan untuk segera menukarkan uang kertas emisi 1998 dan 1999, ada pula yang bersikukuh untuk menyimpannya.

Beberapa orang memang sengaja mengoleksi uang kertas keluaran lama dan tidak peduli apakah masih berlaku atau tidak.

Hobi mengoleksi uang lama ini biasanya memang untuk kepuasan pribadi saja.

Baca Juga : Inilah Ikan Koi Paling Mahal di Dunia, Harganya Mencapai Rp 26 Miliar! Ini Kesistimewaannya

Salah satu uang kertas yang banyak diminati sebagai koleksi adalah uang kertas Rp100 ribu tahun emisi 1999 yang mulai tahun 2019 nanti sudah tidak berlaku lagi.

Uang pecahan Rp100 ribu keluaran tahun 1999 ini banyak dijual di berbagai toko online dengan harga Rp140 ribu hingga Rp300 ribu bahkan lebih untuk tiap lembarnya.

Maklum saja, uang kertas Rp100 ribu tahun 1999 ini tak ada duanya lagi dan memang sangat unik karena bahannya dari polymer atau plastik.

Uang pecahan Rp100 ribu berbahan polymer ini dirilis Bank Indonesia pada 1 November 1999 dan merupakan uang nominal Rp100 ribu pertama yang dikeluarkan di Indonesia.

Baca Juga : Ramalan Zodiak Hari Ini: Minggu 30 Desember 2018, Aquarius Akan Jadi Hari yang Produktif!

tangkap layar Bukalapak

uang kertas Rp 100 ribu berbahan plastik dijual mahal

Menilik sejarahnya yang fenomenal, wajar kalau uang ini jadi salah satu uang kertas yang wajib dikoleksi.

Dilansir dari Harian Kompas, uang Rp 100.000 yang dirilis BI berbahan polymer atau plastik yang memiliki gambar dwi tunggal proklamator Soekarno-Hatta.

Sisi sebaliknya uang ini bergambar gedung MPR/DPR.

Uang ini berukuran 151 x 65 milimeter dengan bahan unik yang tak mudah lecek.

Pemilihan gambar Soekarno-Hatta merupakan penggambaran yang baik pasca-krisis terjadi di Indonesia tahun 1998.

Keruntuhan rezim Orde Baru dinilai menjadi sebuah kebebasan berekspresi bagi berbagai instansi yang ada.

Hal ini menjadikan setiap pemerintah mencetak nominal uang dengan gambar tokoh pemersatu bangsa agar bisa mengingatkan setiap tonggak perjuangan bangsa.

Harian Kompas 28 Oktober 1999 menulis, uang plastik berbahan polymer itu telah dicetak hingga mencapai Rp 50 trilyun.

bukalapak

uang kertas Rp100 ribu berbahan plastik

Ini dilakukan demi memenuhi syarat internasional yang mengharuskan setiap bank sentral memiliki persediaan uang tunai lima kali lipat dari keadaan normal dalam menghadapi millenium bug.

Pencetakan uang baru itu tak akan menyebabkan inflasi, karena sedikit demi sedikit Bank Indonesia telah menarik uang kertas pecahan Rp 50.000.

Peredaran uang plastik Rp 100.000 pun dilakukan bertahap. Bahan polymer, mempunyai umur edar delapan tahun dan sangat sulit dipalsukan.

Sedangkan uang kertas biasa berumur edar tiga tahun dan relatif mudah dipalsukan.

Selain itu, pemerintah mempunyai inisiatif penggunaan polymer karena banyaknya negara yang mencetak uang menggunakan kertas.

Dalam uang kertas ini juga terdapat teks proklamasi yang diketik Sayuti Melik lengkap dengan tanda tangan Soekarno dan Hatta.

Baca Juga : China Sukses Menguji Coba Sistem Pertahanan Udara S-400 Milik Rusia, Hubungan AS-Rusia pun Kian Menganga

Editor : Aulia Dian Permata

Sumber : kompas

Baca Lainnya