Suar.ID -Sharon Goldie, 45, meninggalkan Robyn Goldie yang berusia 13 tahun di rumah meskipun remaja yang sakit itu memohon bantuan.
Goldie kemudian menemukan putrinya terpuruk di sofa, meskipun begitu, ialebih memilih pergi ke taman untuk minum-minum bersama seorang teman.
Namun sayang setelah pulang ke rumah, ia akhirnya menemukan Robyn sudah mati, ambulans akhirnya dipanggil, menyadur dariDaily Record.
Seorang hakim dalam persidanganpada hari Kamis mendapatkan keterangan dari saksi bahwagadis yang masih sekolah itu diabaikan secara ekstrem selama setahun sebelum kematiannya.
Rupanya semasa hidupnya, ia juga terpaksameminta bantuan seseorang untuk mendapatkan makanan dengan uang £ 1.
Rincian mengejutkan muncul saat Goldie muncul di Pengadilan Tinggi di Glasgow.
Dia dinyatakanbersalah atas tuduhan mengenaiUndang-Undang Anak-anak dan Orang belia karena dengan sengaja memperlakukan dan mengabaikan Robyn, yang meninggal setelah menderita sakit maag hingga lambung pecah.
Jaksa menerima pengakuan tidak bersalah Goldie atas pembunuhan putrinya yang bersalah.
Dan Goldie baru akan mengetahui nasibnya bulan depan.
Robyn tinggal bersama Goldie hinggadia berumur empat tahun dan pernah terpaksa menelepon perusahaan gas karena mengeluh kedinginan.
Hal ini menyebabkan anak tersebut tinggal bersama neneknya hingga 2017 dalam apa yang digambarkan sebagai "kehidupan yang stabil".
Robyn kemudian kembali ke ibunya di Wishaw, Lanarkshire, karena dia akan memulai sekolah menengah.
Namun, dalam pengadilan para pekerja sosial terus memantau pasangan tersebut.
Jaksa Ashley Edwards QC berkata, “Goldie ditawari dalam berbagai kesempatan untuk menghadiri kelas parenting, namun dia menolak untuk hadir. ”
Di dalam pengadilan dijelaskan bagaimana Robyn memberi tahu seorang teman bahwa dia tidak suka dengan ibunya yang hobi minum-minum.
Pada saat inilah Goldie sering keluyuranke Melody Bar di Wishaw.
Nona Edwards berkata, “Robyn sering terlihat mencari Goldie dan meminta uang untuk membeli makanan."
"Dia juga sering mendekati tetangga meminta £ 1 untuk mendapatkan makanan. ”
Nona Edwards mengatakan di pengadilan: “Pada suatu kesempatan (di pub), Goldie terdengar mengatakan, 'Aku sangat muak dengan anakku. Aku harap dia akan kembali tinggal dengan neneknya."
Di pengadilan juga terungkap bahwa Robyn memberi tahu teman-temannya bagaimana Goldie yang mabuk akan menawarkan ganja dan alkoholnya sambil bersikeras dia tidak ingin Robyndi rumah.
Seminggu sebelum kematiannya, Robyn diberi obat penghilang rasa sakit setelah mengeluh sakit di bagian perut dan kakinya.
Pada 21 Juli, Goldie kemudian memberi tahu staf di Melody Bar bahwa dia telah mengunci putrinya di rumah agar putrinya tidak bisa keluar rumah.
Tiga hari kemudian, Robyn mengirim sms kepada neneknya dan mengatakan bahwa dia merasa jauh lebih baik.
Malam itu, Robyn mengatakan kepada Goldie untuk mendapatkan bantuan medis karena dia merasakan sakit di sekujur tubuh, namun Goldie menolak untuk menghubungi ambulans.
Baca Juga: Tega Banget, Anjing Ini Dibakar Hidup-Hidup Cuma Gara-Gara Masalah Sepele
Teman Goldie yang lain mengatakan dia akan pergi dengan Robyn naik taksi ke rumah sakit, namun dia malah mengklaim bahwa anak gadisnya itu sedang mencari perhatian.
Pada tanggal 26 Juli, hari Robyn meninggal, di pengadilan terungkap bahwa kemungkinan besar tukak lambungnya telah pecah.
Pada pukul 9.40 pagi, seorang pekerja sosial muncul untuk membawa Robyn ke kelas katering.
Namun, Nona Edwards berkata, "Goldie berbicara melalui kotak surat menjelaskan bahwa Robyn tidak sehat sejak Kamis sebelumnya."
Baca Juga: Miris, TKI Asal Medan Ini Sekarat di Malaysia dan Tidak Bisa Pulang karena Paspor Ditahan Majikan
Namun, meskipun putrinya sakit, Goldie tetap pergi ke pub.
Dia kemudian kembali ke rumah dengan seorang teman untuk menemukan Robyn telah terperosok di sofa.
Nona Edwards berkata, "Goldie dan seorang pria pergi ke lemari es dan akhirnya minum-minum lagi dan pergi ke luar rumah karena cuacanya bagus."
Tak lamakemudian, pria itu memeriksa Robyn dan baru sadar bahwadia sudah mati.
Baca Juga: Mahasiswi yang Dibakar Mantan Pacarnya hingga Sekarat dan Trauma Itu Akhirnya Meninggal Dunia
Sebuah ambulans dipanggil tetapi setelah diberitahu bahwa putrinya telah meninggal, Goldie hanya meratap, "Tidak, dia tidak mungkin meninggal."
Robyn ditemukan meninggal karena peritonitis akibat ulkus perforasi.
Seorang petugas medis senior menyimpulkan bahwa jika remaja tersebut dirawat selama penyakitnya, maka besar harapannya untuk bertahan hidup.
Di Pengadilan akhirnya terungkap, ternyata Goldie menderita cedera otak setelah kecelakaan mobil saat kecil.(Ervananto Ekadilla/Adrie P. Saputra/Suar.ID)