Suar.ID – Cerita pilu baru-baru ini dihadapi pasangan lanjut usia di China Utara karena harus menghadapi pilihan yang sangat sulit.
Melansir AsiaOne (16/5/2019), mereka harus memilih apakah akan melanjutkan perawatan medis sang anak lelaki atau sang menantu di rumah sakit.
Pasangan suami-istri anak pasangan lansia itu dirawat di rumah sakit setelah keracunan gas monoksida.
Putranya adalah Chen Gang (28) seorang supir taksi. Sedangkan istrinya Yang Hongyan, berusia 26 tahun.
Baca Juga : Sempat Depresi, Pangeran William Buka-Bukaan Soal Kematian Putri Diana: Rasa Sakitnya Tak Tergambarkan
Baca Juga : Taiwan Jadi yang Pertama di Asia Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis, Lengkapi 28 Negara Lainnya
Keduanya tiba-tiba kehilangan kesadaran saat membakar tungku batu bara di rumah mereka di sebuah desa dekat Yan'an di provinsi Shaanxi.
Mereka mulai dirawat di Rumah Sakit Rakyat Yan'an pada 20 Maret 2019 lalu.
Chen, didagnosis "lebih dari 50 persen otak-mati" dan membutuhkan amputasi, menurut laporan East Day.
Penghasilan keluarga itu yang yang sangat kecil tidak dapat menutupi biaya medis keduanya.
Keputusan akhirnya dibuat pada awal Aprila lalu, pasangan lansia memutuskan sang anak Chen untuk dipulangkan.
Chen diberi makan melalui infus permanen dan membutuhkan perawatan sepanjang waktu dari orang tuanya.
Beberapa hari lalu, Chen tersadar tetapi masih tidak dapat berbicara.
Sementara istrinya tetap berada di unit perawatan intensif rumah sakit dan juga tidak dapat berbicara.
Pasangan tersebut telah dikaruniai seorang putra berusia 14 tahun dan seorang putri berusia tujuh tahun.
Baca Juga : Beda Usia 45 Tahun, Santi Ungkap Perlakuan Mark Sungkar yang Bikin Deg-degan
Baca Juga : Dikabarkan 'Anti Israel', Bulan Ramadan Ini Cristiano Ronaldo Sumbang Rp 21,6 Miliar untuk Palestina
Kakak Chen, Chen Yang, bercerita kepada East Day bahwa keluarga mereka telah menghabiskan lebih dari 200.000 yuan (Rp419 juta ) untuk perawatan medis keduanya.
Mereka juga telah menggunakan yang bantuan crowdfunding sebesar 130.000 yuan.
"Adik saya memiliki dua anak dan ayah saya akhirnya berpikir bahwa, karena ia dalam keadaan ini, peluangnya untuk pulih sepenuhnya melalui perawatan tidak pasti," kata Chen Yang.
"Untuk merawat dua orang sakit sekaligus biayanya terlalu banyak. Ayahku mengatakan ini tidak mungkin, dan dia harus menyerah pada adikku dan menggunakan uang itu untuk merawat adik iparku," tambahnya.
"Jika kita menggunakan sedikit uang yang kita miliki untuk merawat mereka berdua, ada kemungkinan bahwa kita mungkin tidak dapat menyelamatkan keduanya pada akhirnya dan anak-anak tidak akan memiliki orang tua, jadi ayahku tidak punya pilihan selain melakukan ini, " tandas Chen Yang.
Keluarga tersebut kini telah menerima sumbangan dari para pendukung di aplikasi pengiriman pesan WeChat, serta bantuan penggalangan dana dari Yayasan Kesejahteraan Sosial China.
Chen Yang mengatakan keluarga berharap mendapatkan perawatan medis yang lebih cocok untuk saudaranya begitu mereka punya cukup uang.
Baca Juga : Ternyata Jeruk Bisa Mencegah Tubuh Lesu di Bulan Puasa Loh!
Baca Juga : Dieng Membeku Lagi, Suhu di Bawah 0 Derajat Celcius Munculkan Fenomena Embun Upas Kembali