Suar.ID - Keinginan mantan anggota Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS) Shamima Begum untuk pulang ke Inggris akhirnya didengar pemerintah di sana.
Menteri Keamanan Inggris Ben Wallace menyatakan, London tidak akan ambil risiko memulangkan Shamima yang kini tinggal di kamp pengungsi sebelah utara Suriah.
"Saya tak ingin menempatkan nyawa orang Inggris dalam bahaya hanya untuk melihat keadaan teroris ataupun mantan teroris," kata Wallace kepada BBC, Kamis (14/2/2019).
Wallace menjelaskan, sebagai warga negara Inggris, Shamima memang berhak untuk kembali.
Baca Juga : Kisah Tragis Shamima Begum: Wanita yang Bergabung dengan ISIS dan 'Merengek' Pengen Balik Kampung
Namun, dia harus menjalani serangkaian program keamanan, antara lain Shamima harus bersedia melakukan program deradikalisasi, diinvestigasi, dan mungkin bakal dituntut secara hukum jika menginjakkan kaki di Inggris.
Karena tidak ada layanan konsul di Suriah, Shamima harus pergi ke Irak atau Turki untuk mendapatkan bantuan sebelum ke Inggris.
"Setiap aksi harus ada konsekuensinya. Mereka sudah dipengaruhi sejak masih kecil dan beberapa menjadi anggota garis keras," ujar Wallace.
Karena itu, sumber pemerintah kepada The Independent berkata, mereka tidak akan menghubungi otoritas lokal untuk mengupayakan kepulangan Shamima.
Baca Juga : Seorang Wanita Ingin kembal ke 'Kampung Halaman' dalam Kondisi Hamil Setelah Bergabung dengan ISIS
Pernyataan tersebut mendapat bantahan dari Hussen Abase, ayah dari Amira Abase yang ikut bersama dengan Shamima ketika meninggalkan Inggris pada 2015.