Suar.ID -Lima bulan setelah Presiden Donald Trump menyebut krisis nuklir Korea Utara telah berakhir, rezim Korea Utara nyatanya justru membangun senjata atom terbarunya.
Di fasilitas-fasilitas nuklir di seluruh negara, Korea Utara terus masih terus memproduksi hulu ledak nuklir tambahan berikut rudal untuk mengirim hulu ledak-hulu ledak itu.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Senin (12/11) kemarin, Pusat Kajian Stategis dan Internasional (CSIS), mengidentifikasi apa yang sebelumnya digambarkan sebagai 13 fasilitas rudal rahasia Korea Utara.
Laporan itu mereka susun berdasarkancitra satelit komersial dan wawancara dengan parapembelot Korea Utara.
Tujuh fasilitas lainnya masih tersembunyi, menurut laporan tersebut.
Baca Juga : Kesepian, Gadis Ini Tawarkan Tunjangan Rp1,1 Miliar Per Tahun Bagi Pria Setia yang Mau Jadi Pacarnya
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada Daily Beast bahwa departemennya belum bisa mengomentari laporan CSIS soalnya masih libur Hari Vetaran.
“Korea Utara terus meningkatkan bahan nuklirnya, meningkatkan kemampuan rudal balistik operasional mereka dan mungkin juga menghasilkan lebih banyak hulu ledak nuklir,” ujar Daryl Kimball, ahli nuklir Arms Control Association kepada Daily Beast.
The New York Times menggambarkan wilayah pengembangan rudal itu sebagai “penipuan bersar” oleh Korea Utara—tapi menurut para ahli, lebih ironis dari itu.
Karena faktanya, Kim Jong Un akan melakukan apa yang pernah ia katakan, da tidak pernah berjanji untuk menghentikannya.
“Belum ada kesepakatan antara AS dan Korea Utara tentang denuklirisasi,” tambah Kimball.
Pada Juli 2017, Korea Utara menguji roket jarak jauhnya untuk pertama kalinya yang bisa menjangkau perairan Amerika Serikat.