Follow Us

Sekarang Jadi Ranking 1 Dunia, Kevin Sanjaya Ternyata Pernah Gagal Audisi dan Tak Dilirik Pelatih PB Djarum

Aulia Dian Permata - Rabu, 14 November 2018 | 09:25
Kevin Sanjaya
tribunnews

Kevin Sanjaya

Suar.ID - Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon yang terkenal dengan sebutan Minions ini menduduki peringkat 1 dunia dalam kategori ganda putra.

Kevin Sanjaya sendiri menjadi salah satu atlet yang banyak diidolakan karena kemampuannya yang baik.

Tak hanya jadi idola di dalam negeri, Kevin juga jadi idola atlet-atlet bulu tangkis luar negeri termasuk Ng Weng Chi dari Macau, Gronya Somerville dari Australia dan Ratchanok Intanon dari Thailand.

Sebelum menjadi atlet dengan sederet prestasi gemilang dan jadi idola seperti saat ini, Kevin Sanjaya juga pernah mengalami kegagalan.

Baca Juga : Berkat 'Kekuatan' Indomie, Jumlah Anak yang Ikut Vaksin di Nigeria Meningkat Pesat

Kevin pertama kali memasuki dunia bulu tangkis profesional saat bergabung bersama PB Djarum.

"Mulai main di usia empat tahun, terus bisa smash pas usia enam tahun," kata Kevin dalam vlog Skinny Indonesia.

Saat pertama kali mengikuti audisi di PB Djarum, Kevin pernah gagal. Baru di percobaan kedua Kevin berhasil diterima dan menjadi siswa PB Djarum.

Saat pertama kali masuk pun, tak ada pelatih PB Djarum yang melirik Kevin. Talentanya saat itu memang belum terlihat bersinar.

Beberapa waktu di PB Djarum, Kevin mulai berkembang dan menunjukkan cikal bakal bahwa dia kelak bisa jadi pemain besar.

Menurut Ade Lukas, pelatih PB Djarum yang pertama kali membawa Kevin ke kancah profesional.

Ade sudah mengamati Kevin sejak lama karena dia punya kemampuan yang cukup menonjol di antara kawan-kawannya.

Namun Ade tidak memiliki ekspektasi yang tinggi saat Kevin masih remaja tapi Ade tahu Kevin punya modal bermain yang hebat.

Setelah satu tahun melatih Kevin, Ade mulai sadar perkembangan Kevin begitu pesat.

Baca Juga : Siap-siap dan Catat Tanggalnya, Inilah 20 Hari Libur pada 2019

Kevin kecil saat berlatih PB Djarum
Youtube: PB Djarum

Kevin kecil saat berlatih PB Djarum

Sigit Budiarto, mantan atlet bulu tangkis Indonesia juga pernah melatih Kevin di PB Djarum.

Sigit mengajak Kevin berlaga di Singapore Series. Saat itu Kevin junior dimainkan di level senior oleh tim pelatihnya.

Kevin bisa bermain apik dan bahkan mengalahkan beberapa senior. "Saya yakin Kevin kelak bisa jadi pemain kelas dunia yang hebat," kata Sigit.

Baca Juga : Pria Ini Kecewa, Beli Sepatu Gucci Seharga Rp13 Juta Solnya Lepas Setelah Baru Dipakai 3 Jam

Lalu apa yang jadi kekuatan terbesar seorang Kevin?

"Kevin mainnya cepat, refleknya bagus dan penempatan bolanya juga bagus. Kalau nggak bagus kan nanti nggak bisa ranking 1 dunia,"

"Kevin juga percaya dirinya tinggi. Yakin, mau main seperti apa yakin dan itu nggak semua pemain punya," kata Gideon saat diwawancara oleh Najwa Shihab pada Maret 2018.

Sigit menjawab selain skill yang mumpuni, kualitas mental seorang Kevin Sanjaya sejak kecil adalah mental juara.

Baca Juga : Rusia Bersiap Aktifkan Avangard, Rudal 'Kiamat' 100 Kali Lipat Lebih Kuat dari Bom Hiroshima

Marcus Fernaldi Gideon (kanan) dan Kevin Sanjaya Sukamuljo (kiri)
BADMINTON INDONESIA

Marcus Fernaldi Gideon (kanan) dan Kevin Sanjaya Sukamuljo (kiri)

Kevin tak pernah puas dalam berlatih. Saat pelatih memberi masukan, Kevin dengan mudah menerima semua masukan.

Atlet kelahiran Banyuwangi itu juga tipe atlet yang tak mau kalah saat bertanding dan punya ambisi besar untuk mengalahkan lawan-lawannya.

Ade Lukas menambahkan, kemampuan Kevin sangat bagus. Dia bisa menguasai banyak teknik permainan.

Hanya saja, Kevin masih sering terbawa perasaan dan terlampau emosional saat bermain.

Ferry, pelatih PB Djarum juga berharap Kevin bisa menjadi diri sendiri karena dia telah jadi idola. Kevin tak perlu mengidolakan dan meniru siapa pun.

"Di dunia bulu tangkis itu ada 2 jenis atlet. Atlet yang diciptakan untuk jadi juara dan atlet yang memang dilahirkan untuk jadi juara. Kevin adalah atlet yang dilahirkan untuk jadi juara," kata Ade.

Baca Juga : Ini yang Dikatakan Bocah 5 Tahun dengan Tumor Ganas nan Langka Sebelum Mati di Pelukan Ibunya

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest