Suar.ID -Pengoperasian sistem rudal Rusia S-300 di Suriah disebut sukses meminimalkan serangan udara Israel yang sukses.
“Tidak ada konsep nol probabilitas dalam strategi militer,” ujar kepala biro politik Suriah Brigadir Jenderal Hasan Ahmad Hasan kepada Sputnik News, seperti dilansir dari Jpost.com yang tayang Kamis (8/11).
“Kita tidak bilang bahwa probabilitas itu telah dikurangi menjadi nol, karena kita berbicara tentang langit terbuka, batas yang memanjang, berbagai teknologo…
“Oleh karena itu, saya tidak dapat mengatakan bahwa pada akhirnya tidak ada kemungkinan seperti itu, tapi bagaimanapun, targetnya sudah diminimalkan.”
Rusia mengirim sistem rudal Rusia S-300 ke Suriah pada Oktober kemarin.
Pengiriman itu sebagai respon atas jatuhnya pesawat pengintai Rusia oleh pertahanan udara Suriah selama serangan udara Israel yang menarget basis Iran di sana.
Sistem rudal S-300 ditempatkan di Masyaf, Suriah barat laut.
Moskow mengatakan akan memberlakukan penanggulangan elektronik atas garis pantai Suriah untuk menekan navigasi satelit, sistem radar onboard, dan komunikasi pesawat tempur yang menyerang sasaran di wilayah Suriah.
Pada Rabu, kantor berita Rusia melaporkan bahwa spesialis teknik Rusia telah menyelesaikan konfigurasi ulang sistem untuk mengganti kode-kode Rusia dan frekuensi huruf radar darat ke kode dan radar huruf milik Suriah.
“Ketiga batalion yang dipersenjatai dengan sistem rudal S-300PMU-2 siap untuk operasi tempur di Suriah,” tulis kantor berita itu mengutip sumber militer.